Well, Nyepi---Hindu’s Day of Silence--- is just around the corner. These days will be the perfect time for all of us to start the enlightening journey of soul-searching and self-reflection.
There will be a noisy parade on Wednesday night, with thousands of people flocking the streets with bamboo torches on their hand. There will be a colorful parade of Ogoh-ogoh (giant papier-mache effigy), including the one from the Banjar Perang (Kapal village) on the above picture ( and, yes, the placard on the giant’s belly read “Reject Anti Pornography Bill”).
However, it is the silence on the following day that really counts. The silence that will transform the island into an Alpha (or Omega, for that matter) point of origin (or destination). The silence of Sunya Sunyata, of spiritual tranquility.
Hopefully, the silence serenity of the Nyepi will provide us with a new and a better insight into life’s ultimate lesson; the transitory nature of the universe; the ephemerality of our existence.
Respect All, Love All
Marlowe and Jun
25 Comments:
Selamat Hari Raya Nyepi
Marilah sejenak kita tinggalkan keduniawian dan merenungkan kehidupan yang telah dilewati.
Semoga ketenangan dan kesejukan hati ini bisa membuat kita berpikir lebih sehat dan jernih lagi dalam menghadapi hidup.
Selamat hari raya nyepi, sahabat. semoga dama di hati dan di bumi. Semoga pikiran jernih datang dari segala arah. Semoga kesabaran menjadi kesabaran....semoga kata, sikap dan pikiran tersuci......semoga ya tuhan, semoga selalu segala kepapaan hidup ini dapat kami lewati dengan kerendahan hati.
salam
cok
Gak ada hubungannya dengan RUU APP.
Udah Baca Draft RUU APP nggak?
Dalam beberapa pasal di sebutkan patung atau lukisan yang orang munafik menyebut porno, maka akan di kenakan sangsi. Maka gambar ogoh-ogoh tersebut...ada hubungannya dengan penolakan RUU APP. Kita semua di bali harus tetap menolak RUU APP itu..kalau tidak budaya warisan nenek moyang kita akan terancam oleh kemunafikan para Pansus RUU APP.
Mungkin, begini hubungannya: "let's take a break" di hari Nyepi. Semua pihak--yang nolak, yang ndukung RUU Porno--pada refleksi diri: apakah yang kita perjuangkan selama ini benar-benar muncul dari ketulusan hati atau cuma perkara siapa menang siapa kalah?
Selamat Nyepi buat mereka yang ngerayain.
## SELAMAT HARI RAYA NYEPI ÇAKA WARÇA 1928 ##
...... ? ……. ? ………….. !!!
TITIK-TITIK = TERSERAH ICANG
MEREKA JUAL KAMI BELI !!!
For Your Interest
PENYAMPAIAN PENUNDAAN PP FATAYAT NU
TENTANG RUU ANTI PORNOGRAFI DAN PORNOAKSI.
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan
kepada kita kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih bisa
hidup bersama-sama di tengah-tengah negeri kita Indonesia yang
tercinta ini.
Shalawat dan salam kami haturkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah
meletakkan dan mengenalkan Islam sebagai agama, dan karena agama ini
pula lah kita mengetahui dan mempunyai dasar-dasar keimanan yang
mudah-mudahan tercermin dalam akhlak kita sehari-hari sebagaimana
agama ini pun diturunkan untuk memperbaiki dan menyempurnakan akhlak.
Setelah kami mencermati Rancangan Undang-undang Anti Pornografi dan
Pornoaksi (APP) yang disusun Pansus RUU APP DPR RI, maka secara
keseluruhan kami menilai bahwa Undang-undang ini beri'tikad baik untuk
mengatur tindak susila masyarakat dengan cara melarang mempertontonkan
tindakan yang dipandang 'porno", baik secara langsung maupun melalui
audio visual. Organisasi Fatayat NU mendukung sepenuhnya i'tikad baik
tersebut, hanya saja kami menilai terdapat beberapa kelemahan mendasar
yang harus ditinjau kembali dalam RUU ini. Diantaranya adalah:
1.. Kurang menitikberatkan kepada pengaturan industri media yang
menjual barang atau produk siaran yang mengarah kepada pornografi.
Pengaturan lebih banyak diarahkan kepada individu, yang menurut hemat
kami, individu tersebut seringkali menjadi "korban" dari sebuah
rekayasa dan kebijakan industri media.
2.. Kurang memiliki kepekaan kesetaraan gender, karena perempuan
dengan organ-organ tubuh yang dimilikinya cenderung ditempatkan
sebagai pemicu timbulnya pornorafi/pornoaksi.
3.. Pembentukan Badan Anti Pornografi dan Pornoaksi Nasional
sebagaimana yang tercantum dalam RUU ini akan membuka peluang
membebani dana Negara, padahal sekarang ini dana tersebut sangat
dibutuhkan untuk dapat mengatasi masalah-masalah masyarakat yang
mengalami kesulitan untuk membeli beras sebagai makanan utamanya,
mencegah meluasnya penyakit busung lapar, penyakit flu burung, dan
berbagai problem utama lain yang seharusnya segera ditangani.
Berdasarkan hal tersebut di atas, kami menyampaikan kepada anggota
DPR, khususnya anggota Pansus RUU APP dan Pemerintah agar:
1. Menunda atau tidak tergesa-gesa mengesahkan RUU ini sebagai
Undang-undang, sebab hemat kami, masih terjadi perdebatan yang cukup
tajam antara yang setuju dan menolak. Penundaan ini dimaksudkan agar
implementasi dari Undang-undang tersebut tidak mengalami hambatan.
2. Untuk menanggulangi masalah-masalah pornografi, kita dapat
menggunakan aturan perundang-undangan yang sudah ada, seperti KUHP, UU
Penyiaran, UU Pers dan UU Perlindungan Anak dengan mengefektifkan
aparat penegak hukum.
3. Mendahulukan pembahasan RUU-RUU yang dari segi substansi
sangat dibutuhkan masyarakat, antara lain RUU Trafiking, karena untuk
melindungi tindak kejahatan yang langsung mengancam nyawa dan fisik
dalam skala besar, terutama perempuan dan anak.
Demikian penyampaian penundaan terhadap RUU APP in i dibuat untuk
diperhatikan sebagaimana mestinya.
Semoga Allah SWT menunjukkan jalan yang terbaik terhadap kita semua.
Amin ya Rabbal alamin.
Wallahul muwaffiq ilaa aqwamith thorieq.
Wassalamu'alaikum W. Wb
PP Fatayat Nahdhatul Ulama.
= idem =
Namun sayang kenapa sikap-sikap yang luhur spt anda dikalahkan gaungnya oleh kelompok-kelompok yang keras dan fanatik?
Terkejut...
Hebat NU! Yang seperti inilah yang seharusnya dikedepankan. Setuju dengan Darrah Bali, kok gaungnya memang kurang terdengar dengan yg keras dan fanatik ya.
Assalamu'alaikum Wr. Wb
Sikap dan Tanggapan PP Fatayat Nahdhatul Ulama adalah sikap orang yg beragama. Salut !!!
Amien…
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
btw,
berita detik.com hari ini ttg :
-"Ketua MMI Diancam akan Dibunuh"
-"Peserta Diskusi MMI Soraki Pembicara yang Menolak RUU APP"
http://www.detiknews.com/indexfr.php?url=http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2006/bulan/03/tgl/27/time/090832/idnews/565917/idkanal/10
Barusan baca di detik.com juga, ada berita "Ada Penetrasi Asing Berperan dalam penolakan RUU APP".
Yang ngomong si Hasyim Muzadi, ketua PBNU.
Saya kira ini berlebihan karena penolakan RUU APP ini adalah hal yang lumrah dan sangat bisa terjadi mengingat isinya yang amburadul dan tidak jelas arahnya.
Tidak perlu sampai mendapat pengaruh orang asing, hati nurani sebagai bangsa Indonesia sudah cukup untuk bisa menolak RUU APP secara keras!
Tolak pornografi ! Tapi tidak dengan RUU APP !
BUAT SEMETON HINDU,...
RAHAJENG NYANGGRA RERAINAN NYEPI CAKA 1928.
heningkan hati, perkataan dan perbuatan sejenak dan renungkan makna dari penyepian diri.
RUU APP tetap kita tolak,
Setidaknya disaat penuh kaum 'munafiqqin' ini masih ada yang KRITIS......
Not a Bad start ....
Mau nanya, si Hasyim Muzadi, ketua PBNU sama PP Fatayat Nahdhatul Ulama itu sama apa engga sih? Melihat komentar keduanya sedikit agak2 bertolak belakang?
Terus kalau Gus Dur yang mentah-mentah juga menolak RUU APP itu apanya NU? Thanks
Kemarin baca kalau Muslimat NU mendukung RUU APP.
Jadi membingungkan karena satu organisasi (NU) tapi berbeda pendapat.
Ada rekan dari NU yang bisa memberikan pencerahan ?
Yang jelas, MMI dan FPI tuh adalah saudara sekandung ;)
Muslimat NU dukung RUU APP, silahkan baca di detik.com hari ini. Ada pernyataan Khofifah Indar Parawansa (Ketua Muslimat NU).
PBNU itu induk dari organisasi NU ketuanya Bapak K.H. Hasyim Muzadi (ma'af bukan pakai si...), sedang Fatayat Nahdhatul Ulama(organisasi remaja perempuan) merupakan ormas yang berada di bawah PBNU tapi otonom, ketuanya Maria Ulfah. Muslimat NU organisasi kaum ibu di NU ketuanya Khofifah Indar Parawansa. Mudah-mudahan membantu... thank's.
dalam situs gus dur, begitu gambalngmemberikan penjelasan mengapa ruu app ini tidak perlu, terus fatayat nu mendukung, saya rasa fatayat nu kurang memahami isi dari draf ruu app tersebut, dimana sebagaian pasal malah memindahkan tanggung jawab ke pihak perempuan,
buat fatayat nu mari kita cermati isi draf ruu app, apakah betul fnu setuju??. kalau memperlihatkan sebagian maupun seluruh bagain yang dianggap sensual atau porno dapat dipidana, masih banyak saudara kita khususnya di pedesaan dan di pinggir kali yang mandi telanjang, apakah pemerintah dapat membuatkan kamarmandi (MCK) biar tidak dianggap porno, ini satu pertanyaandari banyak kelemahan draf ruu app.
mari kita berpikir jernih uu selalu dibuat untuk melindungi anak bangsa, tapi ruu app ini sebaliknya, mari kita perbaiki moral bangsa ini dari diri kita, adakan gerakan moral, baik lewat agama pemerintah lsm, organisasi kepemudaan, budaya malu, dst. bukan dengan uu.
Si Balkan Kaplele itu pemikiranya tidak sejauh itu bung.....dia hanya mikir bagaimana membuat Undang-undang agar dapet uang sidang and terkesan DPR itu sangat sibuk, padahal yang dikerjakanya itu tidak lain adalan sekumpulan hasil mpemikiran busuk......nyesel saya memilih dia pada waktu npemilu....kalau begini mendingan saya golput.....
Puisi Refreshing...!!!!
tega tenan
masa muka cantik harus ditutupin nggak kelihatan
kasihan kan
jilbab itu bukan keindahan
tapi beban
coba anda pakai, pasti anda temukan jawaban
wanita arab pakai jilbab tidak iklas itu adalah kewajiban
kata lainnya adalah paksaan
yang pake tshirt aja kepanasan
apalagi disuruh pake jilbab nggak karuan
nanti kami ngomel terus terusan
kalau kami stres sebentar lagi kami uring uringan
lebih baik kami blak blakan
kami ingin hidup nyaman
berbaju tanpa lengan
tapi tetap sopan
supaya kami bisa memberikan kepuasan
kepada suami teladan
bukan kepada suami yang suka jajan
wanita dibawah lampu jalanan
Bang Rhoma yang dirumah jadi panutan
yang suka comot nama Tuhan sembarangan
amit amit lihat kelakuan
sungguh kemunafikan kelihatan
entah apakah bang Rhoma kemasukan setan
lawanlah nafsu kenikmatan
lawanlah nafsu kemaksiatan
berzikirlah jangan segan segan
carilah bimbingan kerohanian
kalau perlu konsultasi kejiwaan
nggak kemahalan
malah ada yang gratisan
Bg Rhoma maludirilah lihat perempuan mata jelalatan
tingkahmu kegatelan
kalau digaruk nanti bisa ayan
Bang Rhoma yang Budiman
poligamimu memalukan
terlalu banyak bang Rhoma buat alasan
untuk membenarkan kepuasan keduniawian
Bang Rhoma yang budiman
tanpa merasa bersalah dengan keyakinan
kau tuding Inul setan pengacau iman
dengan ringan kau buat airmatanya berderaian
aduh kasihan
kau nobatkan dirimu nabi moral aja sekalian
kebangetan
Bang Rhoma sang rohaniawan kesiangan
bangunlah dari angan angan
Indonesia bukanlah padang pasir kekeringan
kami tak perlu jilbab dengan paksaan
tapi dengan kesiapan
dan keiklasan
bukan dengan ancaman hukuman
denda kurungan
atau uang tebusan
kasihan kami orang kekurangan
kalau dilarang malam keluyuran
padahal pekerjaan saya adalah pelayan restoran
bagaimana cari uang buat beli makanan
kasihan nanti anak anakku kelaparan
Bang Rhoma yang budiman
yang selalu seperti cacing kepanasan
ketika mendapat kritikan
bisakah anda memberikan saya pekerjaan=20
tanpa saya merasa takut main kejar kejaran
dengan kamtib yang coba cari obyekan
dengan menaruh saya ditahanan
suami saya tidak punya uang pembebasan
aduh kasihan
deritaku ditahanan
aku tak bersalah tapi dijebloskan
disuruh mengaku menjual kenikmatan dijalanan
dasar orang orang edan
semoga kesabaranku mendapat balasan dari Tuhan
itulah yang membuatku bertahan
aku tidak boleh kehilangan pikiran
anak anakku masih membutuhkan belaian
dari ibu yang masih mempunyai harapan
semoga negara ini bebas dari cengkeraman
dari cita cita orang bodoh yg memaksakan
Indonesia menganut budaya arab araban
Trims ya...
Sangat terhibur dan memang haqul yakin betul...
Selamatkan Indonesia dari Arabisasi!
Bubarkan FPI !!
Tolak RUU APP !!!
Kalo Bilang kami harus hidup sesui yang timur tengah...
Pergilah kesana dan jangan kembali untuk kacaukan Indonesia dengan bangsa dan adat indah!
Rizik Habib = Kriminal gunaing bendera agama.
FPI= PKI + agama...
Post a Comment
<< Home