Sunday, March 26, 2006

The Spirit of Nyepi




Well, Nyepi---Hindu’s Day of Silence--- is just around the corner. These days will be the perfect time for all of us to start the enlightening journey of soul-searching and self-reflection.

There will be a noisy parade on Wednesday night, with thousands of people flocking the streets with bamboo torches on their hand. There will be a colorful parade of Ogoh-ogoh (giant papier-mache effigy), including the one from the Banjar Perang (Kapal village) on the above picture ( and, yes, the placard on the giant’s belly read “Reject Anti Pornography Bill”).

However, it is the silence on the following day that really counts. The silence that will transform the island into an Alpha (or Omega, for that matter) point of origin (or destination). The silence of Sunya Sunyata, of spiritual tranquility.

Hopefully, the silence serenity of the Nyepi will provide us with a new and a better insight into life’s ultimate lesson; the transitory nature of the universe; the ephemerality of our existence.


Respect All, Love All

Marlowe and Jun

25 Comments:

At 2:32 AM, Anonymous Anonymous said...

Selamat Hari Raya Nyepi

Marilah sejenak kita tinggalkan keduniawian dan merenungkan kehidupan yang telah dilewati.

Semoga ketenangan dan kesejukan hati ini bisa membuat kita berpikir lebih sehat dan jernih lagi dalam menghadapi hidup.

 
At 2:51 AM, Anonymous Anonymous said...

Selamat hari raya nyepi, sahabat. semoga dama di hati dan di bumi. Semoga pikiran jernih datang dari segala arah. Semoga kesabaran menjadi kesabaran....semoga kata, sikap dan pikiran tersuci......semoga ya tuhan, semoga selalu segala kepapaan hidup ini dapat kami lewati dengan kerendahan hati.

salam
cok

 
At 6:21 AM, Anonymous Anonymous said...

Gak ada hubungannya dengan RUU APP.

 
At 3:49 PM, Anonymous Anonymous said...

Udah Baca Draft RUU APP nggak?

Dalam beberapa pasal di sebutkan patung atau lukisan yang orang munafik menyebut porno, maka akan di kenakan sangsi. Maka gambar ogoh-ogoh tersebut...ada hubungannya dengan penolakan RUU APP. Kita semua di bali harus tetap menolak RUU APP itu..kalau tidak budaya warisan nenek moyang kita akan terancam oleh kemunafikan para Pansus RUU APP.

 
At 6:38 PM, Blogger Madé Harimbawa said...

Mungkin, begini hubungannya: "let's take a break" di hari Nyepi. Semua pihak--yang nolak, yang ndukung RUU Porno--pada refleksi diri: apakah yang kita perjuangkan selama ini benar-benar muncul dari ketulusan hati atau cuma perkara siapa menang siapa kalah?

Selamat Nyepi buat mereka yang ngerayain.

 
At 6:54 PM, Blogger DarRah Bali said...

## SELAMAT HARI RAYA NYEPI ÇAKA WARÇA 1928 ##

...... ? ……. ? ………….. !!!

TITIK-TITIK = TERSERAH ICANG

MEREKA JUAL KAMI BELI !!!

 
At 6:58 PM, Anonymous Anonymous said...

For Your Interest
PENYAMPAIAN PENUNDAAN PP FATAYAT NU
TENTANG RUU ANTI PORNOGRAFI DAN PORNOAKSI.

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan
kepada kita kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih bisa
hidup bersama-sama di tengah-tengah negeri kita Indonesia yang
tercinta ini.

Shalawat dan salam kami haturkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah
meletakkan dan mengenalkan Islam sebagai agama, dan karena agama ini
pula lah kita mengetahui dan mempunyai dasar-dasar keimanan yang
mudah-mudahan tercermin dalam akhlak kita sehari-hari sebagaimana
agama ini pun diturunkan untuk memperbaiki dan menyempurnakan akhlak.

Setelah kami mencermati Rancangan Undang-undang Anti Pornografi dan
Pornoaksi (APP) yang disusun Pansus RUU APP DPR RI, maka secara
keseluruhan kami menilai bahwa Undang-undang ini beri'tikad baik untuk
mengatur tindak susila masyarakat dengan cara melarang mempertontonkan
tindakan yang dipandang 'porno", baik secara langsung maupun melalui
audio visual. Organisasi Fatayat NU mendukung sepenuhnya i'tikad baik
tersebut, hanya saja kami menilai terdapat beberapa kelemahan mendasar
yang harus ditinjau kembali dalam RUU ini. Diantaranya adalah:

1.. Kurang menitikberatkan kepada pengaturan industri media yang
menjual barang atau produk siaran yang mengarah kepada pornografi.
Pengaturan lebih banyak diarahkan kepada individu, yang menurut hemat
kami, individu tersebut seringkali menjadi "korban" dari sebuah
rekayasa dan kebijakan industri media.
2.. Kurang memiliki kepekaan kesetaraan gender, karena perempuan
dengan organ-organ tubuh yang dimilikinya cenderung ditempatkan
sebagai pemicu timbulnya pornorafi/pornoaksi.
3.. Pembentukan Badan Anti Pornografi dan Pornoaksi Nasional
sebagaimana yang tercantum dalam RUU ini akan membuka peluang
membebani dana Negara, padahal sekarang ini dana tersebut sangat
dibutuhkan untuk dapat mengatasi masalah-masalah masyarakat yang
mengalami kesulitan untuk membeli beras sebagai makanan utamanya,
mencegah meluasnya penyakit busung lapar, penyakit flu burung, dan
berbagai problem utama lain yang seharusnya segera ditangani.

Berdasarkan hal tersebut di atas, kami menyampaikan kepada anggota
DPR, khususnya anggota Pansus RUU APP dan Pemerintah agar:

1. Menunda atau tidak tergesa-gesa mengesahkan RUU ini sebagai
Undang-undang, sebab hemat kami, masih terjadi perdebatan yang cukup
tajam antara yang setuju dan menolak. Penundaan ini dimaksudkan agar
implementasi dari Undang-undang tersebut tidak mengalami hambatan.

2. Untuk menanggulangi masalah-masalah pornografi, kita dapat
menggunakan aturan perundang-undangan yang sudah ada, seperti KUHP, UU
Penyiaran, UU Pers dan UU Perlindungan Anak dengan mengefektifkan
aparat penegak hukum.

3. Mendahulukan pembahasan RUU-RUU yang dari segi substansi
sangat dibutuhkan masyarakat, antara lain RUU Trafiking, karena untuk
melindungi tindak kejahatan yang langsung mengancam nyawa dan fisik
dalam skala besar, terutama perempuan dan anak.


Demikian penyampaian penundaan terhadap RUU APP in i dibuat untuk
diperhatikan sebagaimana mestinya.

Semoga Allah SWT menunjukkan jalan yang terbaik terhadap kita semua.
Amin ya Rabbal alamin.


Wallahul muwaffiq ilaa aqwamith thorieq.
Wassalamu'alaikum W. Wb


PP Fatayat Nahdhatul Ulama.

 
At 8:45 PM, Blogger DarRah Bali said...

= idem =
Namun sayang kenapa sikap-sikap yang luhur spt anda dikalahkan gaungnya oleh kelompok-kelompok yang keras dan fanatik?

 
At 10:09 PM, Anonymous Anonymous said...

Terkejut...

Hebat NU! Yang seperti inilah yang seharusnya dikedepankan. Setuju dengan Darrah Bali, kok gaungnya memang kurang terdengar dengan yg keras dan fanatik ya.

 
At 10:54 PM, Blogger DarRah Bali said...

Assalamu'alaikum Wr. Wb
Sikap dan Tanggapan PP Fatayat Nahdhatul Ulama adalah sikap orang yg beragama. Salut !!!
Amien…
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

btw,
berita detik.com hari ini ttg :
-"Ketua MMI Diancam akan Dibunuh"
-"Peserta Diskusi MMI Soraki Pembicara yang Menolak RUU APP"

http://www.detiknews.com/indexfr.php?url=http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2006/bulan/03/tgl/27/time/090832/idnews/565917/idkanal/10

 
At 11:41 PM, Anonymous Anonymous said...

Barusan baca di detik.com juga, ada berita "Ada Penetrasi Asing Berperan dalam penolakan RUU APP".

Yang ngomong si Hasyim Muzadi, ketua PBNU.

Saya kira ini berlebihan karena penolakan RUU APP ini adalah hal yang lumrah dan sangat bisa terjadi mengingat isinya yang amburadul dan tidak jelas arahnya.

Tidak perlu sampai mendapat pengaruh orang asing, hati nurani sebagai bangsa Indonesia sudah cukup untuk bisa menolak RUU APP secara keras!

Tolak pornografi ! Tapi tidak dengan RUU APP !

 
At 12:51 AM, Anonymous Anonymous said...

BUAT SEMETON HINDU,...
RAHAJENG NYANGGRA RERAINAN NYEPI CAKA 1928.
heningkan hati, perkataan dan perbuatan sejenak dan renungkan makna dari penyepian diri.
RUU APP tetap kita tolak,

 
At 5:17 PM, Anonymous Anonymous said...

Setidaknya disaat penuh kaum 'munafiqqin' ini masih ada yang KRITIS......

Not a Bad start ....

 
At 8:40 PM, Anonymous Anonymous said...

Mau nanya, si Hasyim Muzadi, ketua PBNU sama PP Fatayat Nahdhatul Ulama itu sama apa engga sih? Melihat komentar keduanya sedikit agak2 bertolak belakang?

 
At 9:57 PM, Anonymous Anonymous said...

Terus kalau Gus Dur yang mentah-mentah juga menolak RUU APP itu apanya NU? Thanks

 
At 10:55 PM, Anonymous Anonymous said...

Kemarin baca kalau Muslimat NU mendukung RUU APP.

Jadi membingungkan karena satu organisasi (NU) tapi berbeda pendapat.

Ada rekan dari NU yang bisa memberikan pencerahan ?

Yang jelas, MMI dan FPI tuh adalah saudara sekandung ;)

 
At 5:15 AM, Anonymous Anonymous said...

Muslimat NU dukung RUU APP, silahkan baca di detik.com hari ini. Ada pernyataan Khofifah Indar Parawansa (Ketua Muslimat NU).

 
At 6:07 AM, Anonymous Anonymous said...

PBNU itu induk dari organisasi NU ketuanya Bapak K.H. Hasyim Muzadi (ma'af bukan pakai si...), sedang Fatayat Nahdhatul Ulama(organisasi remaja perempuan) merupakan ormas yang berada di bawah PBNU tapi otonom, ketuanya Maria Ulfah. Muslimat NU organisasi kaum ibu di NU ketuanya Khofifah Indar Parawansa. Mudah-mudahan membantu... thank's.

 
At 4:34 PM, Anonymous Anonymous said...

dalam situs gus dur, begitu gambalngmemberikan penjelasan mengapa ruu app ini tidak perlu, terus fatayat nu mendukung, saya rasa fatayat nu kurang memahami isi dari draf ruu app tersebut, dimana sebagaian pasal malah memindahkan tanggung jawab ke pihak perempuan,
buat fatayat nu mari kita cermati isi draf ruu app, apakah betul fnu setuju??. kalau memperlihatkan sebagian maupun seluruh bagain yang dianggap sensual atau porno dapat dipidana, masih banyak saudara kita khususnya di pedesaan dan di pinggir kali yang mandi telanjang, apakah pemerintah dapat membuatkan kamarmandi (MCK) biar tidak dianggap porno, ini satu pertanyaandari banyak kelemahan draf ruu app.
mari kita berpikir jernih uu selalu dibuat untuk melindungi anak bangsa, tapi ruu app ini sebaliknya, mari kita perbaiki moral bangsa ini dari diri kita, adakan gerakan moral, baik lewat agama pemerintah lsm, organisasi kepemudaan, budaya malu, dst. bukan dengan uu.

 
At 6:09 PM, Anonymous Anonymous said...

Si Balkan Kaplele itu pemikiranya tidak sejauh itu bung.....dia hanya mikir bagaimana membuat Undang-undang agar dapet uang sidang and terkesan DPR itu sangat sibuk, padahal yang dikerjakanya itu tidak lain adalan sekumpulan hasil mpemikiran busuk......nyesel saya memilih dia pada waktu npemilu....kalau begini mendingan saya golput.....

 
At 8:27 PM, Anonymous Anonymous said...

Puisi Refreshing...!!!!


tega tenan

masa muka cantik harus ditutupin nggak kelihatan

kasihan kan

jilbab itu bukan keindahan

tapi beban

coba anda pakai, pasti anda temukan jawaban

wanita arab pakai jilbab tidak iklas itu adalah kewajiban

kata lainnya adalah paksaan

yang pake tshirt aja kepanasan

apalagi disuruh pake jilbab nggak karuan

nanti kami ngomel terus terusan

kalau kami stres sebentar lagi kami uring uringan

lebih baik kami blak blakan

kami ingin hidup nyaman

berbaju tanpa lengan

tapi tetap sopan

supaya kami bisa memberikan kepuasan

kepada suami teladan

bukan kepada suami yang suka jajan

wanita dibawah lampu jalanan

Bang Rhoma yang dirumah jadi panutan

yang suka comot nama Tuhan sembarangan

amit amit lihat kelakuan

sungguh kemunafikan kelihatan

entah apakah bang Rhoma kemasukan setan

lawanlah nafsu kenikmatan

lawanlah nafsu kemaksiatan

berzikirlah jangan segan segan

carilah bimbingan kerohanian

kalau perlu konsultasi kejiwaan

nggak kemahalan

malah ada yang gratisan

Bg Rhoma maludirilah lihat perempuan mata jelalatan

tingkahmu kegatelan

kalau digaruk nanti bisa ayan

Bang Rhoma yang Budiman

poligamimu memalukan

terlalu banyak bang Rhoma buat alasan

untuk membenarkan kepuasan keduniawian

Bang Rhoma yang budiman

tanpa merasa bersalah dengan keyakinan

kau tuding Inul setan pengacau iman

dengan ringan kau buat airmatanya berderaian

aduh kasihan

kau nobatkan dirimu nabi moral aja sekalian

kebangetan

Bang Rhoma sang rohaniawan kesiangan

bangunlah dari angan angan

Indonesia bukanlah padang pasir kekeringan

kami tak perlu jilbab dengan paksaan

tapi dengan kesiapan

dan keiklasan

bukan dengan ancaman hukuman

denda kurungan

atau uang tebusan

kasihan kami orang kekurangan

kalau dilarang malam keluyuran

padahal pekerjaan saya adalah pelayan restoran

bagaimana cari uang buat beli makanan

kasihan nanti anak anakku kelaparan

Bang Rhoma yang budiman

yang selalu seperti cacing kepanasan

ketika mendapat kritikan

bisakah anda memberikan saya pekerjaan=20

tanpa saya merasa takut main kejar kejaran

dengan kamtib yang coba cari obyekan

dengan menaruh saya ditahanan

suami saya tidak punya uang pembebasan

aduh kasihan

deritaku ditahanan

aku tak bersalah tapi dijebloskan

disuruh mengaku menjual kenikmatan dijalanan

dasar orang orang edan

semoga kesabaranku mendapat balasan dari Tuhan

itulah yang membuatku bertahan

aku tidak boleh kehilangan pikiran

anak anakku masih membutuhkan belaian

dari ibu yang masih mempunyai harapan

semoga negara ini bebas dari cengkeraman

dari cita cita orang bodoh yg memaksakan

Indonesia menganut budaya arab araban

 
At 11:27 PM, Blogger DarRah Bali said...

Trims ya...
Sangat terhibur dan memang haqul yakin betul...

 
At 8:15 PM, Anonymous Anonymous said...

Selamatkan Indonesia dari Arabisasi!

Bubarkan FPI !!

Tolak RUU APP !!!

 
At 8:22 PM, Anonymous Anonymous said...

Kalo Bilang kami harus hidup sesui yang timur tengah...

Pergilah kesana dan jangan kembali untuk kacaukan Indonesia dengan bangsa dan adat indah!

 
At 8:24 PM, Anonymous Anonymous said...

Rizik Habib = Kriminal gunaing bendera agama.

FPI= PKI + agama...

 

Post a Comment

<< Home