Wednesday, March 29, 2006

Night of the Dancing Demons

Entranced masses......


Primal Screams...Frenzy Races...
Night of the dancing demons...
A vibrant exorcism



14 Comments:

At 11:05 PM, Anonymous Anonymous said...

TONITE BALI LIVES ON!

TAKE A STROLL UNDER THE DIMMING SKIES AND SEE FOR YOURSELF THAT WHILE WE DON'T KNOW WHERE WE'RE GOING - WE DO KNOW WHERE ALL BEGINS AND ENDS . . .

HAPPY NYEPI 1928 - SELF-SOLITUDE FOR A DAY - SELF-AWARENESS FOR A LIFETIME

 
At 1:42 AM, Anonymous Anonymous said...

belom resmi ada ruu app aja udah salah tangkap gimana nanti kalo udah ada , bisa - bisa emak sendiri keluar kencing lupa pake kerudung ditangkap juga . uahhhhhhhh kacian buanget deh , apa jadinya nanti yach ?

 
At 1:44 AM, Anonymous Anonymous said...

uahhhhh, belom ada ruu app aja udah salah tangkap, jangan - jangan emak sendiri keluar malam cuman buat kencing & lupa pake kerudung di tangkep juga , gimana jadi nya nanti yach ?

 
At 12:06 AM, Anonymous Anonymous said...

salut buat marlow & june " SHOW THE WORLD " ORANG BALI NGGAK BODO - BODO KAYAK YG LAIN !WE HAVE CULTURE , ART , SCIENCE, EDUCATED

 
At 7:59 PM, Anonymous Anonymous said...

Memulai berjuang dengan iklan di berbagai media sungguh baik, tetapi selanjutan menjadi ktifng effektif; Selain tiap nama hanya menjadi barisan huruf yang mudah disaingi, juga semua ini menuju terjebak dalam konsep voting, di mana yang banyak akan memang.

Perlu difikirkan perihal kebenaran bahwa pimpinan pendukung RUU APP memiliki modal kuat yang tak bisa diabaikan (kabarnya antara lain berkat setoran dari mereka-mereka yang terpaksa cari selamat, yang jumlahnya sudah puluhan milyar). Dan tentu saja mampu dan pasti akan mampu membiayai pergerakan massa yang sudah terbukti beringas, berdampak publikasi yang effektif serta menjadi bahan masukan yang tidak proporsional, terlebih denan ucapan Ketua DPR bahwa jumlahn yang anti tak ada artinya dibanding yang pro.

Sebab itu mungkin akan lebih effektif bila perjuangannya secara agrumentasi Hukum serta menelaah falsafah negara. Sebab Pancasila sebagai dasar negara kita sudah menentukan secara mutlak serta yang tak terbantahkan perihal keberagaman dan Bhineka TGunggal Ika. Selanjutnya paham perundingan secara musyawarah, artinya bukan voting di mana yang banyak yang menang, tetapi mengutamakan kesepakatan semua unsur; Jadi apabila ada unsur, golongan, atau apapun dari bagian masyarakat indonesia yang tidak setuju, seharusnya RUU tersebut gugur sesuai lambang negara kita.

Sebeb bila hanya sekadar voting, maka DPR hanya akan menjadi stempel pengesahan untuk menggantikan atau mengabaikan Pancasila serta `menggantikan dengan kaidahkaidah yang sudah lebih dari 1.300 tahun hadir sebagai kaidah agama tertentu.

 
At 9:06 AM, Anonymous Anonymous said...

Saya sangat setuju Pancasila kita kajikembali, pasal demi pasal. Dan kemudian kita saksikan perda-perda di Bali, awig-awig,..dan anda kalao jujur akan menemui kejanggalan-kejanggalan. Banyak yang yang tidak sesuai dengan semangan kebinekaan

 
At 6:56 PM, Anonymous Anonymous said...

Sebaiknya Pancasila tidak dikutik-kutik; Sebab Lambang Negara RI bila dimodifikasi berarti Negara RI sudah berubah pula dab itulah yang sejak dulu dikehendaki DI dan Kartasuwiryo. Seharusnya Lambang Negara itu sebakan dogma yang sakral, yang harus selalu dipertahankan kemurnian sesuai aslinya.

 
At 7:05 PM, Anonymous Anonymous said...

Rakyat negeri ini belum mengerti bahwa sweeping seperti yang baru-baru ini dilaksanakan di 4 wilayah Jakarta seperti telah melanggar Hukum yang berlaku yaitu KUHP RI, di dalam perihal termasuk kategori PERBUATAN YANG TIDAK MENYENANGKAN dan MELANGGGAR KETERTIBAN UMUM.

Sebab bila tidak suka suatu Majalah, ya jangan beli dan jangan baca, selesai; Karena setiap pribadi memiliki hak asasi, termasuk untuk beli dan membaca; Soal dampaknya tak usah berlebih-lebihan, sebab di mana-mana banyak dijual disket Porno yang XXX, tetapi tidak semua orang akan membelinya dan kalaupun dibeli dan ditonton, bukan lalu yang menonton pasti akan melanggar hukum susila kan. Jadi tak seorang-pun memiliki hak yang kebab hukum atas nama apapun untuk berinisiatif melakukan sesuatu baik pada individu maupun bukan dengan mengatas `namakan apapun dan kebab hukum meski melanggar ke-dua perihal tsb.

 
At 7:08 PM, Anonymous Anonymous said...

Sangat mungkin masyarakat tak tahu bahwa Bos Aquarius menyetor sampai RP.10,5 M agar peredaran disket grup Dewa tidak diambrak-ambrik; Begitu pula bahwa para Cafe dsb di Mangga Besar stor duit semua, agar tidak diganggu Mafia yang berpakaian sorban serta Jubah.

 
At 7:12 PM, Anonymous Anonymous said...

Masyarakat kita yang begitu heterogen . mayoritasnya belum dewasa dan mudah terkecoh seakan sweeping-sweeping semacam itu seakan aktifitas suci.

Padahal sesunguhnya tidak searong pun boleh mengangkat dirinya atau kelompoknya dengan mengatas`namakan entah apapun untuk melakukan tugas kepolisian yang perlu disertai Surat Tugas agar temuannya Tidak Batal Demi Hukum.

 
At 7:17 PM, Anonymous Anonymous said...

Jalan tersingkat yang langsung ke sasaran untuk menolak RUU APP tersebut adalah secara meenyusun gugatan hukukm perihal pelanggaran UUD 45 dan Pancasila. Hematlah biaya sebab dalam prosaesnya, mau tak mau sejumlah uang dan sangat mungkin perlu besar pula yang diperlukan demi berhasilnya memperjuangkan agar`pengezahan yang rencanannya akan dilaksanakan pada bulan Juni mendatang menjadi batal.

 
At 7:22 PM, Anonymous Anonymous said...

Mungkin perlu pula disadari bahwa mengharapkan Pemerintah bertindak tegas agar menindak para mafia perusuh berkedok agama adalah mustahil, barangkali karena SBY yang mungkin memperhitungkan perjuangan untuk posisi berikutnya telah berhiitung bahwa dukungan dari mayoritas Muslim dan Abri harus sangat dijaga; Dan oleh sebab itu tak akan melalkukan sesuatu yang tersimpul tidak sejalan.

 
At 7:27 PM, Anonymous Anonymous said...

Mengharapkan orang lain akan sia-sia dan membahayakan perjuangan, sebab waktunya singkat saja. Menyimak perkataan AA Gym, bahkan setelah berbuat kebaikan terhaadap seseoraang-pun, harapan terima kasih akan menjadi harapan yang sia-sia; Oleh sebab itu mana mungkin mengharaop seseorang berbuat yang keuntunganya belum jelas padahal kerugian telah tampak di matanya. Jadi lupakan Pemerintah dan pengertian DPR. Perundingan suatu RUU kan ada amplop[nya, begitu pula bila sampai gol, AMPLOPNYA BESAR SEKALI>

 
At 10:54 PM, Anonymous Anonymous said...

apakah yg sweeping itu benar - benar nggak pernah melakukan hal yg salah . apa mereka juga ngerti akibat perbuatannya. kalo emang benar nggak boleh bacamajalah playboy kok bosfpi tau halaman sekian ada ini & itu yg bergambar porno itu sama artinya dgn menyimak & membaca isi dari majalah tsb .nggak usah munafik & berlagak nggak doyan . padahal yg namanya onani / masturbasi mereka juga pernah kan ? kalao nggak pernah nggak normal dooooong ? jadi orang kok kayak yg suci banget , nggak pernah salah . apa yakin mati nanti masuk surga . katanya bijak & baik hati . berahlak budaya tapi kok main kasar . pada saat di kasarin juga mereka nyalahin orang lain . seharunya sadar dong . yg bisa kontrol pikiran kita ya kita sendiri kan ? bukan orang lain .

 

Post a Comment

<< Home