Tuesday, April 04, 2006

Foreign Supports?

Many outstanding figures in Jakarta have accused the anti bill movement of being a proxy for foreign interests. Some have even hinted that the global pornography industry (hmmmm) are financing the movement.

Honestly speaking, up to this evening, the KRB has never been approached by the kinds of Larry Flint and Hugh Heffner.

However, we must admitt that recently, the leaders of the KRB have indeed been approached by a powerful non-domestic power; the foreign press. Reporters from various media outlets, including but not limited to ABC, Radio Netherland, Times, South China Morning Post, Sydney Morning Herald and (ehm) Al Jazeera, have interviewed either or both Ngurah Harta and Cokorda Sawitri.

Earlier this afternoon, it was the CNN that placed Ngurah Harta and Cokorda Sawitri on the spotlight. The interview was arranged by several key figures in the island's tourism industry, such as Gde Wiratha and Ida Bagus Gde Sidharta. The interview took place in the idylic Puri Santrian in Sanur.

All these attention from the foreign media, Cokorda Sawitri revealed, had uplifted the spirit of the Balinese.

"We believe that the Balinese has many loyal friends out there. The foreign media, I believe, will play a significant role in our effort to reaching out to our friends in the foreign lands and in disseminating the reasons and contexts behind our vehement opposition to this ridiculous bill," she said.

Through this blog, the KRB would like to extend its gratitude to the members of the press corps, foreign or otherwise, who have continuously supported the anti bill movement by providing the public, global or otherwise, with lucid, fair and unbiased reportings.

Keep up the good works fellas,
Remember that the pen (and also the recorder and the camera) is mightier than the sword, saracen or otherwise.

Respect to All

Marlowe and Jun

116 Comments:

At 7:56 PM, Blogger DarRah Bali said...

Tidakkah pernyataan-pernyataan yang menuduh Penolakan UUAPP dibekingi/ada campur tangan pihak/pemodal asing/investor/dunia barat itu, adalah fitnah yang sangat keji???
Sangat tidak berdasar dan mengada-ada ???......

Tidakkah kita bisa menuntut mereka di pengadilan atas tuduhannya itu ???

 
At 7:22 AM, Anonymous Anonymous said...

Ini saya share untuk sedikit tambahan informasi:

*Rekomendasi Diskusi NU Australia dan New Zealand:*

*RUU APP Harus Ditunda dan Direvisi Total*

RUU APP ibarat membunuh nyamuk dengan bom. Mudharat atau kerusakan
sampingannya jauh lebih besar dari manfaat atau hasil yang ingin
dicapai. Dengan kata lian, walaupun yang disasar sebenarnya adalah
pornografi media dan pertunjukan seks, RUU ini bisa menimbulkan dampak
negatif yang luas terhadap budaya, seni, hidup, kerukunan, identitas
kebangsaan dan tatanan sosial yang demokratik. Oleh karena itu, RUU ini
harus ditunda dan direvisi total.

Pokok pikiran itu terpapar dalam Diskusi Mengkritisi RUU APP yang
diselenggarakan dan diprakarsai Pengurus NU Cabang Istimew Australia
dan
New Zealand representatif Victoria, yang diketuai Suaidi Asy'ari,
tanggal 1 April 2006 bekerja sama dengan Indonesia Programs, Melbourne
University dan Konsulat RI di Melbourne. Diskusi itu menghadirkan
budayawan Emha Ainun Najib, Anna Lumban Gaol (feminis, Monash
University), Moh Yasir Alimi (antropolog, ANU), Atip Latiful Hayat
(ahli
hukum, Monash University, Persis), dan Tim Lindsey (pengajar fakultas
hukum, Melbourne University) .

*Pornografi menindas masyarakat*

Dari kaca mata perspektif feminis, pornografi adalah bentuk kekerasan.
Atau tepatnya kekerasan yang dierotisasikan (/erotisized violence/).
Mayoritas korbannya adalah perempuan dan anak-anak. Sayangnya
pornografi
justru menjadi industri dengan angka pertumbungan dan laba yang terus
meningkat 40% tiap tahunnya. Didalamnya perempuan diexploitasi, dijual
murah dan tidak diberi suara. Oleh karena itu, menurut Anna, pornografi
sebagai industri perlu campur tangan negara melalui undang-undang.

Disinilah masalahnya dengan RUU APP. Alih-alih melindungi perempuan
sebagai korban pornografi, RUU APP justru menyalahkan perempuan sebagai
sumber masalah moralitas. Akibatnya RUU APP gagal melindungi perempuan
sebagai kelompok yang rentan.

Karena cakupannya yang luas, RUU APP, menurut Yasir, tidak hanya
mengejar-ngejar pelaku dan media porno, tapi juga masyarakat secara
luas. Bukan hanya membahayakan perempuan, tapi juga praktek sosial dan
adat istiadat yang berkembang di masyarakat yang bahkan sudah menjadi
identitas bangsa dengan mengancam kesenian seperti ketoprak, Tayub,
Jaipong dan sebagainya. Oleh karena itu, RUU ini tidak hanya mengancam
peta geografi sosial dan spiritual Bali, Papua dan NTT melainkan juga
Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan sebagainya. RUU ini tidak
hanya
mengancam religiusitas Hindu dan sebagainya tapi juga religiusitas dan
praktek sosial masyarakat Muslim. Masalah RUU ini singkat kata tidak
akan selesai hanya dengan mengecualikan Bali, Papua dan NTT yang sudah
tegas menolak. Pergolakannya bukan akan terjadi di kantong-kantong
Hindu
atau Kristen, melainkan di kantong-kantong Islam sendiri, papar
mahasiswa antropologi ANU yang juga international liason officer PCI NU
Australia dan New Zealand itu.

Walaupun mandi disungai, sendang atau sumur umum yang sudah menjadi
praktek sosial ratusan tahun, masyarakat Jawa, Sumatara, Sulawesi,
Sumatera dan Kalimantan adalah muslim yang relijius mendalam dan
bermoralitas tinggi. Perempuan-perempuan yang menyusui anaknya di bis
kota, pasar atau kereta api adalah perempuan yang mulai, berdedikasi
dan
bermoralitas luhur karena mereka anak mereka menjadi anak-anak yang
tangguh, berakhlak mulia dan cerdas. Para pemimpin seperti Sukarno,
Soeharto, Gus Dur dan bahkan SBY sendiri pasti pernah lahir dari
praktek
susuan seperti ini. Karena definisi yang tidak kompeten, sangat naif
kalau menuduh mereka ini amoral, asusila dan melawan kehendak Tuhan.

*Berpotensi Fasis*

RUU ini juga berpotensi fasis dalam dua hal. /Pertama/, penjelasan dan
konsideran RUU bertujuan untuk melindungi nilai-nilai ketuhanan. Hal
demikian, menurut Yasir hanya ada dalam sistem negara yang menganut
paham teokrasi atau negara agama, bukan negara Pancasila seperti
Indonesia. Hal ini menurut Tim Lindsey, mengancam fondasi dasar dan
tata
negara, pluralitas bangsa, demokrasi dan hak asasi manusia. Demokrasi
politik tidak dibarengi dengan demokrasi sosial.

Aurat—atau bagaimana harus berpakaian--, tegas Cak Nun, sama seperti
halnya shalat dan ibadah lainnya yang tidak perlu intervensi negara.
Tuhan tidak perlu dibela dan juga diwakili dengan undang-undang atau
kelompok tertentu. Biarlah soal aurat itu menjadi wilayah pendidikan,
keluarga dan masyarakat.

/Kedua/, RUU ini berpotensi mengembalikan fungsi negara seperti pada
masa Soeharto. Negara memang boleh membuat aturan pada wilayah
publikasi
dan distribusi media mengenai pornografi. Namun, negara dalam RUU APP,
tegas Cak Nun, diberikan kekuasaan yang besar untuk memutuskan mana
pornografi yang dibolehkan, walaupun hanya untuk pendidikan dan
kesehatan sekalipun.

*Pasal-pasal yang menyeramkan*

Rangkaian kegagalan diatas menjadikan pasal-pasal RUU APP tidak kreatif
dan menyeramkan. Konsideran bagus, tegas Atif dari Persis, tapi batang
tubuhnya harus dikritisi. Tidak rela pornografi menjadi berdaulat di
negara sendiri, tapi juga tidak rela bila RUUnya seperti ini .
Pasal-pasal harus dibuat persuasif dan loebih lembut.

*Pakai sniper saja*

Cak Nun menyarankan agar SBY, Agung Laksono dan Hidayat Nurwahid
memimpin dan berbicara kepada rakyat menunda RUU ini, agar orang
berdiskusi dan pemerintah dan DPR membuat Tim yang lebih objektif dan
plural. Untuk undang-undang sepenting ini, harus ada dialog dan
perundingan agar tidak mengembangkan konflik baru. Hukum harus bekerja
sama dan didasarkan pada budaya, sosiologi kemasyarakatan dan
nilai-nilai yang berkembang.

Daripada pakai bom, untuk menyasar tayangan televisi dan media cetak
yang kebablasan, lebih baik pakai sniper saja. Caranya bisa seperti
menghidupkan Badan sensor di masa lalu yang spesifik untuk masalah
pornografi atau membuat aturan yang lebih spesifik seperti UU
penyiaran,
UU anti-pesta seks, UU tentang distribusi pornografi dan sebagainya.

Dalam acara yang dihadiri Professor Arif Budiman, indonesianis,
wartawan
dan masyarakat Indonesia di Melbourne itu, Suaidi Asy'ari selaku
koordinator acara dan juga ketua PCI NU Australia dan New Zealand
representatif Victoria mengatakan acara ini diselenggarakan sebagai
kepedulian NU terhadap bangsa. Suai'di juga memperkenalkan NU sebagai
organisasi sosial keagamaan yang mengedepankan prinsip-prinsip Islam
moderat.

 
At 5:41 PM, Anonymous Anonymous said...

Emang kalau yang berpikiran jernih dan maju pasti menolak RUU APP ini.

 
At 11:53 PM, Anonymous Anonymous said...

Iya NIH, kita anak bangsa mesti berpikiran jernih terutama dalam menyikapi hal2 yang berkaitan dengan sikap kita berbangsa dalam konstelasi politik dunia...

Kita terlalu bodoh untuk berlarut-larut memasalahkan RUU APP. Sudah berapa naskah akademik yang menegaskan bahwa RUU APP adalah pilihan yang keliru bagi nusantara ini? Mestikah kita berdebat lagi?

KITA TAK SADAR BAHWA KITA BANGSA YANG CENGENG DAN BENAR2 MEMBODOHKAN DIRI...

UU APP akan membawa bangsa ini kembali ke akhirat. Jujur saja masalah kartun Presiden saja kita ribut dan sok TERSINGGUNG BERAT...

padahal kita dahulu yang memulai...

Lalu kita berkoar-koar seolah2 Australia adalah musuh terbesar kita sehingga kita perlu ungkit amarah seorang SBY dan ambil ancang2 perang...

MEMANG KITA HARUS ANGKAT JEMPOL BAHWA KARIKATUR MEREKA (The Weekend Australian pada 1 April 2006.) ADALAH LANGKAH COUNTER ATTACK YANG APIK TERHADAP LANGKAH OFENSIF KITA (harian terbitan Indonesia, Rakyat Merdeka 27 Maret 2006)

SKOR 1 - 0 untuk duo dingo deh...

NAH SEBAGAI RENUNGAN, bukannya lebih baik kita urus rumah tangga kita dengan sigap, cekatan dan cerdas? Bukan maksud menafikan kepemerintahan SBY - JK, tapi kita terlalu sering menindas saudara sendiri... wajar aja ada yg mikir suaka politik, toh menjadi merdeka dari tahun 45 ngga banyak menolong...

DONT TAKE THIS THE WRONG WAY - NO OFFENCE INTENTED (tuh kan, kartunisnya aja bilang ngga usah dipusingkan ya kartunku - aku cuma terangsang secara kreatif aja neh...)

Urusan Peci Urusan Pakaian ngga mutlak menjadi domain agamais dan sia-sia sebagai usaha untuk angkat senjata... (ini untuk rekan Fauzan, biangnya MMI) silahkan baca: http://www.suaramerdeka.com/cybernews/harian/0604/01/nas25.htm

bersatu kita teguh bercerai kita bener2 runtuh... be a part of NKRI yang bener2 peduli akan kesatuan. antara saya, kamu dan kita semua.

salam tolak tirani untuk kita semua,

Anon
buat admin: jiwa merdeka ternyata bener2 merdeka jiwa! Salut Salut buat semua pendebat nurani nusantara !

 
At 11:55 PM, Anonymous Anonymous said...

bener neh... jangan panic attack ya lama2 kita jadi bangsa PARNO...

(walau sebenernya kita semua lagi SAKAUW!)

 
At 2:52 AM, Anonymous Anonymous said...

Teruskan perjuangan dan galang dukungan!

 
At 5:01 AM, Anonymous Anonymous said...

ini lagi kita share untuk bahan diskusi:
A LAW AGAINST DIRTY OLD MEN

Desi Anwar


If a man walks on a beach full of sunbathers in their bikinis, gets excited and then tries to molest them, what should be done? Arrest the man for indecent behaviour and may be have his sanity checked or make all the sunbathers cover themselves up from head to toe to so as not to sexually arouse the man? Who should society protect more, women who go about their daily lives minding their own business and not harming anyone or some sex maniacs who cannot hold back their libido at the slightest sight of bare flesh and have rape on their mind? If a man mistakes a woman walking after hours after doing overtime at the factory for a prostitute, who is in the wrong, the man or the woman?


Unfortunately, this is exactly what is happening in Indonesia with the ridiculous proposed so-called anti-pornography bill. The moral fabric of our society at the moment is in danger of being hijacked and stood on its head by a bunch of hypocritical dirty old men who have women’s breasts and buttocks, masturbation and sex on their minds: minds that hark back to the sexually repressed Victorian England when they covered up piano legs so that men were protected from impure sexual thoughts. In the name of religion and moral righteousness these people who cannot control their base animal urges are now demanding that the whole society be controlled to conform to their own moral failings. It is tantamount to creating a law that locks up the entire community so that the rabid dog on the loose cannot bite anyone!


The whole thing would be hilarious were it not for the fact that the proponents of the bill are our honorable legislators whom we elect (and whose salaries are paid by our taxes) to solve this nation’s numerous and pressing problems such as eradicating poverty, building roads and houses, creating jobs, getting rid of corruption, bringing in investment and basically creating a better life for us all: people whom we expect to clamp down on the increasing incidents of domestic violence, sexual abuse towards children and discrimination against women. In other words serious problems requiring serious attention and plenty of hard work and discipline. They are not paid to waste theirs and the country’s time and energy fantasizing on issues that normal people have dealt with when they outgrew their teenage years, namely obsession with private parts of the body and all things carnal.


It is even more tragic to see that these self-righteous people see themselves as the guardian of the nation’s morality; that they have the sole interpretation of what is decent and what is not, what is a moral crime and what is not. Take for instance the punishment proposed for people who move their bodies ‘erotically’ in public, which is a jail term of between two to ten years or a fine of one hundred to five hundred million rupiah. While the punishment for having sex with children is a lock up period of between three to ten years or a fine of one hundred million to one billion rupiah. This is clearly the work of minds that are devoid of any concept of the true meaning of morality and decency.


How could moving one’s body so-called erotically (already a subjective definition) in public be considered a crime as it is an action that is open to various subjective reactions and interpretations depending on the context of the event? Sensuality, like beauty, is after all in the eye of the beholder. If on stage as a dance for instance, one person might find it sexy though not necessarily arousing, some might view it as ridiculous and others plain boring. As a performance art it might be considered artistic and original or completely in bad taste not worthy of a review. Whereas if done by someone at the bus stop, most people would find it either embarrassing or pitiful as the person is clearly suffering from some kind of stress or has a screw loose. In any of these cases it is hardly likely sexual excitement be provoked that would lead to rape, sexual orgies and moral depravities. (Except probably in the minds of sex-crazed individuals who should not even be allowed to roam the streets let alone sit in government to begin with.)


Compare this with the punishment for having sex with children which, according to the bill, is considered as ‘pornoaksi’ or pornographic action, a term which incidentally never existed before and could only be concocted by smutty misfits. Sex with a minor is a serious unmitigated crime not open to subjective and multiple interpretations. There is nothing suggestive, pornographic or titillating about it and one should really wonder what kind of morality the person who views sex with a child in the same light as kissing, erotic dancing or baring one’s behind in public has. It is a crime that is up there with rape, homicide, drug smuggling, pedophilia, child trafficking, slavery and other major human transgressions that cannot be quantified by a set amount of fines. (Sex with a child in your family, one hundred million rupiah. Sex with your neighbour’s child, two hundred million. Sex with your boss’ child, one billion?)


The fact is our society already has plenty of laws that are purposely created to protect us from these kinds of perpetrators; the rapists, the sex criminals, the child abusers and sexual predators. Laws that until now have sadly failed and no doubt will continue to fail to protect and give justice to women and children and other vulnerable members of society whose rights are violated, who are abused, beaten up, traded and treated as commodities.


If our righteous legislators are sincerely concerned with preserving the morality and decency of the society, they would do well to see to it that those laws are properly upheld and enforced and not come up with bogus anti pornographic laws that actually put the blame and responsibility on the victims while protecting and providing excuses for the perpetrators. It is a kind of debased thinking that insults our society’s cherished values of tolerance, diversity and cultural riches; an affront to our celebration and appreciation of beauty, arts, creativity and other intelligent refinements that we humans are blessed with and that free us from the trap of our baser animal instincts. That these things should even be deliberated in our parliament is putting the ideals of democracy at its lowest. If anything, there should be a law to protect our society from dirty-minded and gusset sniffing lawmakers.



DESI ANWAR

 
At 6:25 AM, Anonymous Anonymous said...

Tuan tuan dpr,ingin sekali saya lagi ketawa,melucu dipetuakan.
Tuan tuan dpr, ingin sekali tiang bekerja, biar bisa makan dan bayar pajak untuk keluarga dan negara.
Tuan tuan dpr,ingin saya diskusi dengan anda atau dengan pengikut anda..kalau mau....
Tuan tuan dpr.saya ingin ruu pornografi dilupakan.
Tuan tuan dpr..saya sudah payah..dikejar kejar ..dari jaman soeharto sampai jaman ruu pornografi,mintak tolong sekali lupakan itu ruu antipornografi.lebih baik carikan saya kerja...biar bisa bercanda lagi tidak cepat tersingung ....ach ,kalu ada lowongan kerja.ini alamt saya sidemen karangasem,tidak ada jalan dan nomernya silakan via perbekel kami...

 
At 5:28 PM, Anonymous Anonymous said...

(ini feature dari seorang penulis yang mencatat dengan tulus bagaimana aceh dibawah polisi sariah)

Feature: Taliban-style Islamic Police Terrorizing Indonesia's Aceh

Banda Aceh, Indonesia, March 10 (DPA) -- Dewi Haryanti was in a hurry.
The 25-year-old was exchanging her hotel waitress uniform for street
clothes for the trip to her second job at a boutique she owns with her
sisters in the capital of Indonesia's tsunami-torn Aceh province.

In her rush to get out the door, Haryanti almost forgot to put on her
traditional Muslim headscarf. It was a near-mistake that these days
would have easily led to police harassment, possible arrest - maybe
even a public flogging. Things have certainly changed in Aceh since
billions of dollars began pouring to rebuild the province following
the 2004 Indian Ocean tsunami, but not all of them are positive.

"I didn't wear a jilbob (headscarf) at the hotel I worked in before
the tsunami," Haryanti, a native Acehnese with Middle Eastern features
and a quiet, high-pitched voice. "Now I do."

She has little choice. In the months following the tsunami, the Aceh
government inexplicably began vigorously enforcing a three-year-old
provincial statute on Sharia, or Islamic Law. The provincial Islamic
law department was unleashed to crackdown on "immorality" - alcohol,
gambling, women appearing in public without headscarves or venturing
out at night without a male escort.

The "Sharia police," as they are known across the province, have
become a power unto themselves - uneducated, arrogant young men
operating outside of any legal framework or rules, human and women's
rights activists say.

Their illegal detentions and harassment of women, intimidation of the
population and violent behaviour - they've publicly flogged more than
135 people for various violations in the past nine months - has earned
them comparisons to Adolf Hitler's "Brown Shirts" in Nazi Germany.

"It's only going to get worse," warned Mercedes Chazez for the United
Nations Development Fund for Women. "It's infuriating (because) they
don't have the authority to be doing these arrests."

Indonesian law on Sharia is, to say the least, vague and confusing.
The constitution states that the Muslim-majority nation is a secular,
but the national parliament in Jakarta in 2003 passed legislation
allowing Sharia in Aceh, and several local district governments have
followed suit. Although Indonesia has 190 million Muslims, the country
has historically been mainstream. Alcohol, cigarettes, bars and
nightclubs are legal across the country.

Residents of Aceh are considered among the most devout Muslims in
Indonesia, but the province has never previously had Sharia or hudud -
Islamic punishments such as publicly whipping people with a bamboo
cane. That's why both foreign and Acehnese activists are dismayed with
the Sharia police's campaign.

One young Acehnese woman was publicly flogged for kissing her
boyfriend in public, while another 23-year-old has been locked up in
Acehnese jail for more than two weeks without access to an attorney
after being caught drinking beer. She could be flogged up to 40 times
if found guilty by a local religious court.

H. Alyasa' Abubakar, director of the Sharia enforcement office, denied
during an interview with Deutsche Presse-Agentur dpa that his
employees were abusing their power or arresting women, saying they
"are only advising them about wearing the jilbob." But when pressed on
numerous of cases of women being illegally detained, he said, "If they
do that, then it's wrong," but gave no indication that any of his
officers would be punished.

Equally troubling is the complete silence among Western and Asian
donors who have pledged billions of dollars to Aceh's reconstruction.

A spokesman for the US embassy in Jakarta declined to say whether the
Bush administration, which justified its invasion of Afghanistan by
saying American troops were liberating women from the Taliban,
supported the Aceh government's flogging policy. The issue will likely
come to a head when US Secretary of State Condoleezza Rice visits
Indonesia on March 14.

Activists say many Acehnese are increasingly fed up with the Sharia
police's antics. Last November, after officers arrested a teenage
schoolgirl standing outside her front yard with a male friend and
accused her of being a prostitute, a mob ransacked their office.

But Acehnese society as a whole remains weary of publicly speaking out.

"If anyone says they don't like Sharia, it can be interpreted as not
supporting Islam," said T. Ardiansyah, director of Kata Hati
Institute, an Aceh-based human rights and conflict resolution
institute.

That appears to be changing. Last Wednesday hundreds of Acehnese women
marched through the capital demanding nondiscriminatory implementation
of Sharia, and an end to the heavy-handed tactics by enforcement
officers.

"They deserve to be hated because their way of implementing Sharia is
arrogant," said Elvida, a protest coordinator from Flower Aceh, a
local women's right group "Women are almost always blamed for any
infractions (while) the rich and powerful get away with things like
corruption."

More public dissent is expected. A newly formed group of activists and
attorneys is planning to file a lawsuit against the Sharia enforcement
office to demand that it be close.

That might prevent a repeat of incidents like one that occurred in
late February at a leading Banda Aceh hotel. Sharia policemen barged
into the lobby and arrested three women attending an international
conference because they were not wearing headscarves. According to
witnesses, an officer screamed at one of the women: "The way you are
dressed makes my penis erect!"

Ironically, none of the witnesses could recall seeing it.

 
At 7:22 PM, Blogger DarRah Bali said...

Wow..woww..woww..
Tulisan-tulisan yang bermutu.
Keep in touch, bro...

 
At 10:33 PM, Anonymous Anonymous said...

SIKAP ORANG DI PBNU YANG MASIH MEMPUNYAI NURANI. HARAP DIBACA :


Pernyataan Bersama
Forum Anak Muda Nahdlatul Ulama
Tentang Rancangan Undang-Undang Anti Poronografi -Pornoaksi
(RUU APP)

Perihal maraknya pornografi dan pornoaksi belakangan ini, Forum Anak Muda NU ingin menyampaikan keprihatinan yang amat mendalam. Begitu halnya dengan pro-kontra seputar RUU APP, Kami juga menyampaikan keprihatinan yang serupa, karena tidak adanya solusi yang baik, tepat dan sesuai dengan karakter bangsa ini. Oleh karena itu, Kami perlu menyampaikan beberapa sikap sebagai berikut:

1. Seluruh produk perundang-undangan dan kebijakan pemerintah, dalam hal ini RUU APP semestinya mencerminkan semangat kebangsaan dan keragaman sesuai dengan UUD 1945. Karena itu, tidak boleh ada pemaksaan tafsir oleh dan untuk pihak tertentu.

2. Dalam rangka menghadapi masalah merebaknya pornografi dan pornoaksi, seharusnya organisasi dan lembaga keagamaan memaksimalkan pendidikan moral untuk membentengi masyarakat dari praktek-praktek pornografi dan pornoaksi, tanpa harus mengandalkan kekuatan pemaksa, seperti peraturan atau undang-undang.

3. Meminta kepada seluruh komunitas media, baik cetak maupun elektronik agar mengedepankan fungsi pencerdasan, pendidikan dan pemberdayaan, serta menghindari hal-hal yang bisa ditafsirkan sebagai bagian dari kekerasan, pornografi, pornoaksi dan mistik yang tidak mencerdaskan bangsa.

4. Meminta kepada pemerintah untuk mengoptimalkan seluruh perangkat hukum yang terkait dengan pornografi dan pornoaksi, seperti UU Pokok Pers, UU Perfilman Nasional, UU Penyiaran, UU Kekerasan dalam Rumah Tangga, dan UU Perlindungan Anak.

5. Meminta kepada seluruh aparat penegak hukum untuk menjalankan aturan hukum yang sudah diundangkan, khususnya yang berkaitan dengan pornografi dan pornoaksi di atas dengan semaksimal mungkin: lurus, jujur dan konsisten.

Berdasarkan lima hal di atas, kami menyatakan bahwa:

1. Seluruh elemen bangsa mempunyai keprihatinan yang sama perihal maraknya pornografi dan pornoaksi belakangan ini. Meskipun demikian, RUU APP tidak perlu, mengingat masalah pornografi dan pornoaksi sudah diatur dalam pasal pelanggaran kesusilaan dan kesopanan (UU Penyiaran, UU Pokok Pers, UU Perfilman, UU Perlindungan Anak dan UU Kekerasan Dalam Rumah Tangga).

2. Pemerintah dan DPR seharusnya memprioritaskan penyelesaian masalah-masalah lain yang lebih krusial dan perlu mendapat perhatian serius, seperti busung lapar, korupsi, pendidikan, lingkungan dan kesejarahteraan masyarakat.

3. Persoalan pornografi dan pornoaksi merupakan masalah moral individu. Karena itu, seharusnya persoalan tersebut diserahkan kepada institusi pendidikan, organisasi keagamaan, bukan oleh kekuatan pemaksa seperti Undang-Undang.

4. Dukungan sepenuhnya PBNU terhadap RUU APP adalah sikap yang tergesa-gesa, tidak kritis, tidak sensitif, serta tidak didasarkan pada argumen dan fakta-fakta keragaman budaya, sebagaimana diamanatkan oleh UUD 1945.
Dukungan tersebut menunjukkan, bahwa PBNU sedang tidak mengayomi kelompok-kelompok yang keberatan dengan RUU APP. Karena itu, kami atas nama Forum Anak Muda NU amat menyesalkan dan menyayangkan pernyataan PBNU, dan kami berharap agar PBNU mengambil langkah-langkah moderat dalam menyikapi persoalan yang menyangkut kepentingan banyak pihak, khususnya RUU APP.

5. NU semestinya menjadi perekat bangsa dan mengedepankan kemaslahatan bersama (al-mashlahah al-‘ammah) demi menjaga keutuhan NKRI, sebagaimana diamanatkan dalam Khitah 1926 dan nasehat para pendiri NU agar setiap sikap yang diambil oleh NU mempertimbangkan ukhuwah kebangsaan dan kemanusiaan (al-ukhuwwah al-wathaniyyah wa al-ukhuwwah al-basyariyyah).

6. Keutuhan bangsa Indonesia hanya bisa dijaga jika kebhinekaan dan karagaman dihormati, antara lain keragaman norma sosial tentang kesopanan dan kepatutan dalam ranah publik. Tak selayaknya norma yang berasal dari agama tertentu dipaksakan kepada seluruh masyarakat. Hal ini sejalan dengan Khitah NU, yang sejak awal mempunyai komitmen untuk menjaga kebhinekaan dan keragaman.

Wallahu al-muwaffiq ila aqwam al-thariq

Jakarta, 2 April 2006

Yang Menyetujui:
1 Ahmad Suaedy (Jakarta)
2 Rumadi (Jakarta)
3 Abdul Moqsith Ghazali (Jakarta)
4 Ulil Abshar Abdalla (Boston)
5 Abd A’la (Sumenep, Madura)
6 Sumanto al-Qurthuby (Virginia)
7 Zainul Hamdi (Australia)
8 Agus Sudibyo (Jakarta)
9 Zuhairi Misrawi (Jakarta)
10 Imam Wahyuddin (Mesir)
11 Syamsurizal Adhan (Makassar)
12 Amiruddin Aminullah (Makassar)
13 Muhammad al-Fayyadl (Jogjakarta)
14 Muhammad Ridwan (Kalimantan Timur)
15 Miftah Faqih (Solo, Jawa Tengah)
16 Solihin al-Enggaly (Lampung)
17 Humaidi Abdussami’ (Kalimantan Selatan)
18 Jumarim Umarmaye (Lombok)
19 Agus Muhammad (Jakarta)
20 Marzuki Wahid (Jakarta)
21 Muhtadin (Jakarta)
22 Alamsyah (Jakarta)
23 Miftahussurur (Jakarta)
24 Harirah Ali (Jakarta)
25 Ali Sobirin (Jakarta)
26 Very Verdiansyah (Jakarta)
27 Hasibullah Satrawi (Jakarta)
28 Mujtaba (Jakarta)
29 Muhammad Subhi (Jakarta)
30 Nurul Huda Maarif (Jakarta)

http://www.wahidinstitute.org/indone...iew/230/1/1/1/

 
At 2:58 AM, Anonymous Anonymous said...

Ini brur...kita mesti buka kawasan diskusi dengan enak: satu tulisan tambahan dari Goenawan Muhamad.


Catatan Pinggir: Perempuan

Seorang isteri guru ditangkap polisi di Tangerang. Ia berada di jalan di sekitar pukul tujuh malam. Ia harus membuktikan dirinya bukan pelacur. Peraturan Daerah mengharuskan itu. Tuan-tuan yang berkuasa di Tangerang tampaknya berpendapat, tiap perempuan yang berada di luar rumah dalam remang itu perlu dicurigai sebagai "jalang".

Bisakah Tuan-Tuan itu memperkirakan, kini "kaum perempuan di Tangerang dicengkram ketakutan"? Tapi mereka mungkin tak mengacuhkan pernyataan Forum Solidaritas Perempuan Banten, 22 Maret 2006 itu - juga tak membayangkan para ibu yang cemas bila anak mereka pulang terlambat dari kursus di malam hari dan saudara mereka kembali dari pabrik setelah senja.

Mungkin Tuan-Tuan itu akhirnya akan menjawab (dengan dukungan
Majelis Ulama): perempuan memang harus tinggal di rumah, "dilindungi". Tuan-Tuan itu pasti bukan kelas bawah yang perlu dapat tambahan penghasilan dari upah isteri yang jadi pemijat, penunggu kios rokok atau bakul jamu. Lagipula ayat suci bisa dikutip, sebagaimana di Arab Saudi Qur'an dan Hadith dikutip untuk memutuskan: perempuan tak boleh berpakaian lain selain purdah, perempuan tak boleh menyetir mobil, dan tentu saja tak boleh jual jamu...

Perempuan selalu dekat dengan dosa - itulah mungkin pikir Tuan-Tuan di Tangerang, seraya mendengar agama berbicara. Tentu saja agama yang datang dari Timur Tengah. Saya tak tahu persis kenapa di sana perempuan selalu ditilik demikian. Mungkinkah karena sebuah pengalaman, yang kemudian jadi paradigma, juga metafor - yaitu dahsyatnya gurun pasir?
Siapa tahu. Sebab ada seorang tua bernama Apa Sisoes. Ia seorang
biarawan di Mesir abad ke-4.

Murid Apa Sisoes itu berkata kepadanya, "Bapa, bapa telah tua. Mari kita pindah sedikit ke dekat tanah yang telah dihuni." Orang tua itu menyahut, "Di mana tak ada perempuan, ke tempat itulah kita harus pergi".

Murid itu pun berkata kepadanya, "Tempat apa lagi yang tak ada perempuannnya, kecuali gurun pasir?"

Dan Orang Tua itu berkata, "Bawa aku ke gurun pasir".

Kisah itu diceritakan kembali oleh Peter Brown, gurubesar sejarah
di Princeton University, dalam The Body and Society , sebuah paparan
penting tentang iman dan seksualitas, ketika perempuan ditampilkan
sebagai sumber godaan yang tak habis-habisnya di masa awal agama
Kristen -- ketika seorang biarawati yang menepuk kaki bapak uskup
yang sepuh dan sakit sudah bisa dianggap merangsang untuk
bersetubuh.

Maka tak mengherankan bila di Mesir masa itu ada seorang rahib
yang mencelupkan jubahnya ke bangkai seorang perempuan yang sudah
membusuk; ia berharap, bau "baseng" itu tak akan membuatnya mau
berfantasi tentang wanita.

Bahkan ada seorang calon biarawan yang menggendong ibunya yang
tua menyeberangi sungai seraya membungkus tangannya dengan kain,
sebab ia tak mau bersentuhan dengan kulit ibunya sendiri. "Daging
semua perempuan adalah api". Perempuan adalah api -- daya yang bisa merusak, bagian dari "dunia", begitulah waktu itu ada petuah agama yang berkata. Wanita harus dijauhi dan dijauhkan. Ia tak termasuk "gurun pasir".

"Gurun pasir", bentangan alam yang garang itu, waktu itu punya
makna tersendiri. Gurun pasir, dalam catatan Brown, "muncul sebagai
tempat yang tak tertandingi dalam heroisme Kristen". Di sanalah
laki-laki bisa hidup keras dan khusyuk melatih diri bebas dari nafsu
apapun. Dalam kekhusyukan itu, batas harus tegas antara "gurun
pasir" dan "dunia".

Maka ketika dunia diliputi "dosa", di gurun itu -- terbentang dari tepi Danau Mary sampai ke arah Iskandariah, terutama di Wadi Natr - tinggallah ratusan apotaktikoi, "para penampik" yang tak menghendaki hidup dengan panca indera yang mencicipi nikmat bumi.

Penampikan itu tentu saja akhirnya tak hanya terbatas di gurun pasir, dan juga tak hanya di Mesir. Bahkan sejak abad ke-2, para alim Masehi memandang perempuan sebagai pangkal kematian. Di bawah pengaruh ajaran Tatian, pelbagai kelompok Gereja Kristen Suriah meyakininya.
Dan mereka bilang, Juru Selamat sendiri berkata: "Aku datang untuk membatalkan kerja perempuan".

"Perempuan" di situ ditafsirkan sebagai hasrat seksual, "kerja" diartikan kelahiran dan maut. Demikianlah dengan was-was komunitas Kristen yang terserak sampai ke kaki-kaki bukit Iran memandang "dunia": kelahiran, perempuan, kematian.

Tapi tak hanya mereka sebenarnya. Juga dari sekitar gurun pasir
Timur Tengah, agama Yahudi mengawali rasa was-was itu. Aliran
ortodoksnya menggariskan kol isha yang melarang lelaki mendengarkan
perempuan menyanyi. Ada yang hanya mengharamkan mereka menyaksikan
pertunjukan nyanyi yang "sugestif".. Ada yang lebih ketat: mereka
melarang lelaki mendengarkan suara perempuan bahkan dalam rekaman.
Dan tak cuma itu. Dalam komunitas Yahudi ortodoks zaman modern
sekalipun, perempuan tak boleh berbaju tanpa lengan, memakai blouse
dengan potongan krah rendah. Celana ketat dilarang. Lutut harus
ditutupi. Halacha, syariat Yahudi, mengharuskan perempuan yang sudah
menikah menutup rambutnya.

Saya tak tahu, kenapa dari sekitar gurun pasir Tuhan bertitah
agar perempuan diperlakukan demikian. Kenapa di Bali, misalnya,
tidak? Mungkinkah karena di sini tak berlaku paradigma "gurun
pasir": para pertapa tak mengalami alam yang kosong dan garang,
melainkan hutan tropis yang semarak, gua yang dirias pohon dan
rumpun, akar dan kembang, bunyi burung dan biru gunung? Dengan
kata lain: sebuah "dunia", di mana yang indrawi tak ditampik, hingga
pertapaan bukanlah tempat apotaktikoi? Dalam cerita wayang, di situ
malah lahir ksatria Bambang Sumantri dan gadis Shakuntala yang
gemulai.

Apapun sebabnya, di kesunyian hidup brahmana dan resi tak tampak
rasa was-was kepada "dunia", kepada perempuan. Di sana, tafakur
adalah bersyukur. Tapi itu dulu. Siapa tahu kita telah berubah, dan Tuan-Tuan Tangerang lebih suka paradigma baru: "padang pasir"..

Goenawan Mohamad

 
At 11:37 PM, Anonymous Anonymous said...

http://www.jurnalperempuan.com/yjp.jpo/?act=berita%7C-561%7CX
Jum'at, 7 April 2006
Update Dana Iklan Tolak RUU APP
Dana Terkumpul Hingga 07 April 2006 sebesar Rp. 25.096.524,00
Jurnalperempuan.com-Jakarta. Sampai dengan hari ini, Jum'at, 7 April 2006, dana yang terkumpul guna pemasangan iklan layanan masyarakat di Harian Kompas yang dikoordinir oleh Aliansi Mawar Putih sebesar Rp. 25.096.524,00 Jumlah tersebut berasal dari dana yang terkumpul di rekening BCA dengan nomor : 7660168375 Yayasan Jurnal Perempuan a/n Gadis Arivia dan dana yang terkumpul dari para donatur yang dikirimkan langsung ke Yayasan Jurnal Perempuan.

Dengan dana yang terkumpul diatas, maka Aliansi Mawar Putih masih membutuhkan dana sebesar Rp. 144.549.876,00 karena biaya pemuatan iklan di Harian Kompas sebesar Rp. 169.646.400,00.

Karena nilai itu masih sangatlah besar, maka masih diiperlukan dukungan rekan-rekan yang bergabung dalam Aliansi Mawar Putih dapat memberikan donasi sebesar minimal Rp. 60.000,- atau lebih sehingga yang mampu dapat mensubsibsidi rekan lain yang tidak mampu.

Donasi dapat langsung diserahkan kepada pihak YJP yang beralamat di Jl. Tebet Barat VIII No. 27, Jakarta Selatan atau melalui No. Rek.: BCA: 7660168375: Yayasan Jurnal Perempuan a/n Gadis Arivia. Dana yang sudah terkumpul dapat akan terus diupdate dan dipublikasikan melalui situs www.jurnalperempuan.com. Pertanggungjawaban publik tentang penggunaan dana ini akan dilakukan oleh auditor publik dan akan dipublikasikan dalam laporan tahunan Yayasan Jurnal Perempuan.

Daftar Donasi sampai tanggal 07 April 2006 bisa klik di Link :
http://www.jurnalperempuan.com/yjp.jpo/?act=berita%7C-561%7CX atau
http://www.jurnalperempuan.com/yjp.jpo/aliansimawarputih.htm

 
At 10:12 PM, Anonymous Anonymous said...

Inilah yang terjadi jika kaum Sudra dan Waisya belajar Weda...

Menolak RUU APP tapi tidak ada sopan santun dalam memberikan komentar. Sadar dong, jangan malu-maluin Bali....

 
At 10:35 PM, Anonymous Anonymous said...

Tahukah anda di Bali hampir bisa dikatakan tidak ada pemerkosaan karena tanpa diperkosapun banyak gadis-gadis di Bali yang dengan senang hati menyerahkan kegadisannya... Silahkan cari buktinya sendiri, tapi jika hamil siap-siap dikawinin, hehehehe.... Itulah slah satu dampak pornografi....

 
At 2:03 AM, Anonymous Anonymous said...

BUAT WEB ADMIN,

tolong deh komentar type anonim ditiadakan saja. kebebasan sih kebebasan tapi biar tanggung jawab aja ya brur...

hati2 provokasi...

 
At 4:19 AM, Anonymous Anonymous said...

kami di bali...adalah manusia. masalh perawan atu perjaka adalah masalah sendiri sebagai manusia.kami tidak harus dilarang oleh undang undang. saya pingin tanya departemen soial dan departemen tenaga kerja.... berapa jumlah wanita tuna susila di bali, dan darimana mereka...?satu pertanyaa saya , sedikit sadis dan maafkan saya.....kebanyakan agama apa dan darimana wts itu??? mohon jawaban

 
At 4:25 PM, Anonymous Anonymous said...

Yah orang-orang kayak gini yang mesti dihalangin jangan sampai masuk bali, bila perlu grebek terus.....jangan sampai ada danau TEMPE yang ke 2.....

 
At 11:38 PM, Anonymous Anonymous said...

kawan-kawan ada wawancara menarik Gus Dur bicara soal RUU APP silahkan akses :http://islamlib.com/id/index.php?page=article&id=1028

semoga damai.

made

 
At 3:52 AM, Anonymous Anonymous said...

Untuk Agni Homa,

terima kasih atas ceritanya...

Indah sekali, dan banyak pesan moralnya... moral yang sebenarnya...

 
At 5:25 PM, Anonymous Anonymous said...

fpi mengamuk lagi....
duh sedihnya hati ini, selalu ada kekerasan, pelakunya adalah orang-orang yang mengaku sebagai pemeluk agama yang paling taat dan agama yang paling damai, buktinya terbalik 1.000.000 derajat. sebagai anak bangsa saya mengutuk perbuatan yang anarkis, apakah mereka tidak lagi mengakui hukum pisitif di Indonesia.
wahai fpi, mmi sadarlah kalau kalian hidup di Indonesia hormati hukum negeri ini,
Pak polisi tindak mereka yang anarkis. mereka selalu berlindung di balik islam.

 
At 7:21 PM, Anonymous Anonymous said...

Bung Rio, saya tidak yakin POLISI berani menindak mereka (FPI), buktinya mereka telah berkali-kali mengamuk dan merugikan orang, si Riziq masih bebas berkeliaran. Bagaimana Bapak Bapak Polisi, beranikah dikau? Penegakan tidak memandang bulu kan? Baik dia bulu arab, bulu pribumi kalau salah tetep dihukum kan?

 
At 8:14 PM, Anonymous Anonymous said...

Baru-baru ini di Bali juga terjadi penyerangan/tindakan anarkis yang dilakukan masyarakat Bali di pantai Sanur... Apa bedanya mereka dengan FPI?????? Kok orang2 Bali yang lain pada diem aja ya??????

 
At 9:49 PM, Anonymous Anonymous said...

Kayanya si bagusbali ini selalu menanyakan identitas penulis yang mendukung RUU APP jika penulis pake anonymous,jika penulis tersebut memakai nama bali maka si bagusbali menuduhnya bukan orang Bali, jika memakai nama seorang Muslim maka bagusbali menjelekan agama ISlam, aneh memang kelakuan orang yang sudah kecanduan pornografi... Padahal saya yakin "bagusbali" itu bukan namanya yang sebenarnya. Mendingan anonym daripada nama samaran....

Hukum rimba??? Di Bali juga terjadi kok!!!
Mabuk-mabukan dan perjudian "beredar" bebas di Bali, Hukum apa yang di pakai di Bali kalau bukan hukum rimba?

 
At 10:06 PM, Anonymous Anonymous said...

buat #8:14 pm
orang bali yang melakukan perusakan di pantai sanur sudah di proses menurut hukum,
beda dengan fpi mereka merusak, kita dapat melihat bahwa sudah terjadi hukum rimba di indonesia, betul kata bagus bali. jadi buat apa ada aparat negara kalau hukum tidak dapat dijalakan sama, contoh tibo cs. agar dieksekusi cepat, pelaku bom bali I, begitu penuh alasanan untuk menunda eksekusi, ada apa dengan penegakan hukum ini.
makin lama makin tidak menentu arah penerapan hukum, kalau tetap tidak ada tindakan dari aparat untuk menindak ulah fpi tersebut.
mau tutup majalah playboy saya setuju tapi pake dong aturan maen jangan maen rusak, seperti orang tidak beradab saja. apapun alasannya merusak itu tindak kriminal.
buat sahabat fpi,.. sadar....sadar anda sudah salah menerapkan syariat.

 
At 10:17 PM, Anonymous Anonymous said...

Katanya orang Bali/Hindu sangat menghormati perempuan/ibu tapi pada kenyataannya banyak para perempuan/ibu yang kerja keras membanting tulang untuk menghidupi keluarganya dengan menjadi pekerja2 kasar seperti mengangkat batu dan lainnya, sementara kebanyakan suaminya nyantai di rumah, mabuk-mabukan, bermain judi, dll.

Saya juga mempertanyakan sistem kasta, apakah itu merupakan budaya Bali ataukah dari agama Hindu?
Manusia kok di golong-golongin, di mana letak persamaan hak azasi manusia?

Banyak yang mempertanyakan poligami, tapi pada kenyataannya para raja2 Bali melakukan yang lebih parah lagi, tanpa pembatasan sedangkan poligami dalam Islam hanya dibatasi 4 orang itupun dilakukan dengan syarat yang berat...

Mereka hanya panik, kenapa agama Hindu tidak bisa menjadi solusi di jaman Kaliyuga ini... Coba kalo pada mau berpikir sedikit saja, pasti mereka akan menyadarinya.....

Salam.

 
At 11:40 PM, Anonymous Anonymous said...

salam damai
mohon heninglah, untuk apa debat kosong, bikin hati panas. Orang Bali, manusia Bali, apalah sebutan mereka kepada kami, disebut apapun dengan sungguh hati kami sampaikan: terima kasih

kalau itu membuat hati anda, siapa saja menjadi senang dan puas, bahagia, sekali lagi terima kasih. Untuk peristiwa sanur. Mohon maaf, tanyalah kepada kepada mereka yang bersengketa tanah di situ, siapa yang didandani berpakaian adat Bali? setahu kami, kami sangat bersabar biar saudara-saudara pedagang kecil itu yang di situ, yang kebetulan bukan orang bali tidak kena imbas dari kelakukan maaaf mereka yang biasa memakai kekerasan gaya dari luar bali. Kami berusaha untuk tidak meruncingkan masalah. Karena itu, sudikah kiranya anda saudara anonymous,dll. jangan membawa soal sanur itu. Kesian loh karena saya tau, sedulur kita dilindungi betul ama desa di situ. Jangan anda dari jauh, dengan sepotong-sepotong lalu memberi komentar panas. Karena saya yang muslim, lahir di sini, dan berharap selamanya kami hidup damai dengan masyarakat Bali, yang telah menganggap kami orang bali. Terima kasih. Bli...tiang nyame islam. Nawegang....amun wenten ane aneh-aneh....ampurayang, bli.

salimin
uli karang sokong-bali

 
At 2:24 AM, Anonymous Anonymous said...

BUAT ORANG YG TIDAK MENGERTI BUDAYA BALI MUNGKIN MENGANGGAP ANEH KALO DI BALI ADA KASTA DAN SEBAGAINYA . NAMUN ITULAH BUDAYA DAN ADAT ISTIADAT KAMI DI BALI . KAMI MENJAGA DAN MENCINTAI NYA.WANITA BEKERJA BUKAN BERARTI KAUM LELAKI TIDAK PERDULI PADA PEREMPUAN . KARENA KAMI SADAR & TAHU UNTUK MENDAPATKAN SESUATU HARUS BEKERJA LEBIH DAHULU.KASTA BUKAN UNTUK MEMBEDAKAN MANUSIA TETAPI KASTA PERLAMBANG WARNA DARAH KETURUNAN .

 
At 10:34 PM, Anonymous Anonymous said...

bapak januraga bolit rose adalah alamat email saya . saya asli dari denpasar . saya bekerja di pariwisata , saya bicara sesuai dengan apa yg saya tahu . saya mencintai bali dan saya juga sama seperti yg lain yg mencintai bali . i dont want to misleading any one & i dont like to tlak about shit.

 
At 10:46 PM, Anonymous Anonymous said...

bapak angga jananuraga bolit rose wantah alamat email titiang . titiang asli saking denpasar . titiang mekarya ring pariwisata & titiang wantah sareng mesuang pendapat sesuai ring napi sane uningin titiang . titiang nenten je dot nguruin anak lianan taler nenten je dot orahange dueg . niki wantah ulengan kayun titiang kerana titiang tresna dados jadme BALI

 
At 11:19 PM, Anonymous Anonymous said...

Buat bagusbali, hehe apa anda sendiri tahu masalah Hindu? Saya rasa anda sendiri merupakan masalah untuk umat Hindu karena dengan perilaku anda yang seperti itu maka mana ada orang yang akan memeluk agama Hindu. Apa anda mengetahui atau pura-pura tidak tahu kalau hampir semua orang yang memeluk agama Hindu ini bukan dari ketertarikan dengan ajaran kitabsucinya/weda tetapi karena dari keturunan dan pernikahan... Maka itu saya menyarankan anda untuk berlaku arif dan bijaksana agar orang lain tertarik dengan ajaran Hindu, bukannya gdebak-gdebuk dan kasak-kusuk ngga karuan...
Ibu-ibu di Bali memang tangguh2, salut saya dengan beliau-beliau ini dan sepakat dengan anda tapi yang jadi masalahnya adalah para suaminya, kenapa kebanyakan dari mereka cuma ongkang-ongkang kaki, mabuk-mabukan dan bermain judi...

Mengenai kasta, saya tanyakan kepada anda, kasta itu budaya atau ajaran Hindu? Kalau ajaran Hindu, tolong kutipkan dari Weda dan jelaskan kalau memang anda "ngerti" agama Hindu! Dan kalau anda bersedia anda sendiri dari kasta apa?
==============================

Buat kjot,
Saya kutip dari komentar anda "Ini dah lewat millenium bung..jangan ngomongin raja2 tempoe doeloe,lagian mereka istrinya banyak kan karena bisa menghidupi,nah.. skarang cuman modal Kotbah aja,punya istri banyak.."

Apa mentang-mentang jaman Millenium lalu kita melupakan sejarah? Agama Hindu juga agama "tempoe doeloe" bukan agama Millenium. Saya tanya dengan anda, raja2 tempo doeloe itu istrinya banyak apa itu diperintahkan weda/ajaran Hindu? Atau weda/ajaran Hindu mengatakan seseorang itu hanya boleh menikahi satu istri, bisa dikutipkan wedanya!
===================================

 
At 1:39 AM, Anonymous Anonymous said...

buat anonymouse 11;19 . dalam ajaran hindu wanita sangat di muliakan & saya yakin orang yg bisa menghormati wanita pastilah sangat menghormati ibunya . dalam kitab weda semua di sebutkan & yg pasti tidak semua orang dpt memahami isi weda tanpa tuntunan seorang rohaniawan . untuk mempelajari weda di perlukan hati & pikiran yg jernih & bersih .kesiapan mental juga keyakinana yg teguh . kemudian soal punya istri banyak atau satu kembali lagi pada individu itu sendiri . tapi menurut saya orang yg berpendidikan & beradab jaman sekarang pasti akan berpikir lebih dari sepuluh kali untuk punya istri lebih dari satu karena semua serba mahal & susah .



ni putu ayu rusdiani

 
At 11:56 PM, Anonymous Anonymous said...

Gila Ya..sempatnya ngurusin..RUU APP DPR kita sama orang munafik...peDahal ada project yang lebih besar untuk..memulihkan per-ekonomian..

Kenapa waktu dan uang di buang-buang untuk pansus Murahan serperti ini. MASAK CARA ORANG BERPAKIAN MAU DI URUSIN....EMANG MAU DI KASIH..SERAGAM TIMUR TENGAH APA????? TOLOL MALU SAYA ..JADI WARGA NEGARA RI..

TUHAN SADARKAN ORANG INI....SEMOGA DUNIA INI LEBIH AMAN..

 
At 10:18 PM, Anonymous Anonymous said...

buat anonymous, anda 'lucu' banget. Saya 'geli' baca tulisan anda. Tapi saya pikir itu biasa, namanya beda orang beda pikiran. Bisa berdebat atas suatu perbedaan. Bukan suatu perbedaan pikiran lantas diundangkan dan dikebiri segala perbedaan yang ada. Jadi menurut saya anda sangat 'paham' adanya perbedaan di Indonesia dan hati nurani anda sebenarnya juga tidak mendukung RUU APP. Soal agama Hindu dan Adat Bali, anda saya undang datang ke Bali, duduk baik-baik, jernihkan hati dan pikiran. Begitu mau masuk Bali untuk lebih mengenal adat Bali (tolong, agama itu prinsipil banget, anda pun benci jika kepercayaan anda, whatsoever, di 'ingkari'), bersihkan pikiran anda dari segala keburukan yang mungkin dulu pernah ditanamkan dalam hati anda. Tuhan saja tidak memandang rendah ciptaannya yang berlaku salah. Dan mungkin anda punya istri yang tidak menyokong suami, saya merasa kasihan pada anda. Mungkin itu sebabnya anda belum bisa main-main ke Bali. Kasihan sekali..... Soal agama, sangat menyesal harus ungkit-ungkit agama lagi, itu kepercayaan, sifatnya pribadi. Ngapain narik pengikut? Anda memang 'lucu'.... Weda bukan untuk disukai, tapi untuk dihayati, diamalkan, didalami. BUkan untuk disukai..... Beda dengan baju, kue, dll. Inilah Bali, inilah Hindu. Kami sangat menghargai perbedaan. Hitam putih hidup berdampingan. Setiap orang punya jalan, dan pilihan masing-masing. Kembali lagi ke anda sendiri. Anda mau hitam, anda mau putih. Yang dapat menjadi kontrol adalah hati anda. Semoga hati anda sudah bersih sekarang, jadi anda bisa ke Bali.
Untuk temen-temen di Bali, teruskan perjuangan, kita hidup dalam suasana kebebasan. Jangan mau dibodohi oleh ketidakmampuan segelintir orang mengontrol hawa nafsunya........

 
At 11:17 PM, Anonymous Anonymous said...

Makanya jangan ngaku paling ini lah, paling itulah. Sehingga akibatnya paling - palingan ( yen sing ngerti " kebingungan " adanne .

Sesuai dengan judul RUU APP - Rancangan Ugal - Ugalan untuk Anak Paling - Palingan .

 
At 11:23 PM, Anonymous Anonymous said...

orang yang membuat RUU APP itu g ada kerjaan, untuk apa membuat aturan yang sudah diatur terlebih dahulu, baik di kitab suci maupun di KUHP...itu cukup kok!!!!..mending uang untuk buat undang2 itu dipake untuk kesejahteraan rakyat

 
At 8:03 AM, Anonymous Anonymous said...

Hai bung anonymous 11:19
Tanggapan saya mengenai komentar anda adalah:
1. Wanita Bali bekerja keras karena sadar bahwa tanggung jawab keluarga bukan hanya ditangan laki-laki,wanita bali tahu benar itu.Anda bilang laki-laki Bali itu suka mabuk-mabukkan/berjudi,Bagaimana dengan saudara-saudaramu apakah mereka tidak berjudi/mabuk-mabukkan? kalo ngomong pake otak dong,lebih parah lagi habis berjudi habis harta mereka tega menjual anak istri menjadi pelacur,cobalah anda survey sesekali ke pusat-pusat prostitusi,Banyuwangi,Dolly mereka semua korban lelaki bejat saudara-saudara anda,tolong cek mereka berasal dari mana?baru ngomong bung
2.Mengenai Kasta,saya ceramahi anda sedikit.di Bali orang tidak mengenal Kasta itu adalah salah persepsi sama dengan anda,yang ada adalah Warna ( catur warna).mereka yang lahir dari keturunan raja kita anggap memiliki status tertinggi,sama seperti sekarang pemerintah ( presiden),sampai yang terendah (petani). kalo anda berfikir itu penggolongan orang itu berarti kita tidak boleh menikah/kawin dengan mereka yang golongannya lebih tinggi.sedangkan di Bali sendiri stiap orang bebas memilih pasangan hidupnya,dari golongan apapun mereka.jadi tolong otak anda buka lebar-lebar itu bukan penggolongan orang tapi status sosialnya.Raja-raja doloe di Bali anda bilang boleh memiliki istri tanpa dibatasi,itupun berlaku di seluruh belahan dunia bukan di bali saja.Tapi apakah sekarang anda melihat perilaku seperti itu di bali?,tapi sebaliknya itu berlaku bagi agama anda sekarang bahkan anda agung-agungkan,ajaran anda memang aneh boleh beristri lebih dari satu,menikah/kawin siri/dibawah tangan,seolah-olah menikah itu seperti sebuah permainan kawin-cerai seperti binatang yang menjadi korban lagi-lagi wanita.Sudahkah anda menonton Derap Hukum minggu lalu,"Seorang lelaki tega menyiksa istri ketujuhnya dari kesepuluh istrinya" Tolong anda cek agamanya..jangan asal jeplak.Bahkan baca Al-quran pun anda mungkin nggak becus,dan,tolong jangan penuhi televisi nasional kita dengan sinetron -sinetron bulsit tentang siksaan surga/neraka,hanya pak Haji/Kyai yang mampu mengusir setan.tapi buatlah sinetron yang mampu membuat Otak anda tidak selalu berfikir porno,Playboy terbit saja teman FFI anda kebakaran jenggot. sekarang saya juga mau bertanya apakah anda pernah nonton film porno... kalo belum siap-siaplah anda masuk surga!

 
At 5:42 AM, Anonymous Anonymous said...

Tuh kan apa saya bilang, ngga ada yang bisa mengutip pertanyaan2 saya dari Weda? Jangan2 pada ngga punya Weda dan ngga tertarik dengan Weda tapi lebih tertarik dengan majalah Playboy:) Para Pedande/Pemangku, kayanya merupakan PR kalian untuk dapat membina orang-orang seperti bagusbali cs... Kenapa saya saya ngomongin agama di sini karena salah satu alasan kalian menolak RUU APP ini adalah agama.
====================================

Untuk anonim #8.03 AM
Ceramah anda banyak yang kontradiksi...
Saya menjadi tambah bingung dengan mahluk yang bernama "KASTA", ada yang mengakui ada yang ngga, yang bener yang mana ya:)
Kasian banget para petani, dibilang statusnya paling rendah...
Dan bagaimana jika si Petani tersebut menjadi presiden apa golongannya menjadi tertinggi (Brahmana, Kesatria).
Kalau hanya sekedar status apa boleh orang lain memakai nama Ida Bagus, Anak Agung atau nama golongan tinggi lainnya jika dia berasal dari golongan sudra dan waisya?
Ah kayanya anda juga tidak menpunyai ke 4 Weda + BG.

Poligami Islam itu, seorang laki2 hanya boleh menikahi 4 orang bukan sepuluh, itupun sekali lagi dengan syarat yang berat...

===================================
NB:
- Sekali lagi saya hanya meminta kutipan2 ayat dari Weda...
- Maaf bung bagusbali permintaan nama saya tolak. Sudah saya bilang, anda sendiri memakai nama samaran...

 
At 6:14 PM, Anonymous Anonymous said...

buat anonymouse yg nanyain weda , are you sure that you want to know
karena kamu nggak bisa open maind so ngapain buang - buang waktu ngejelasin ama orang yg nggak ngerti kayak kamu . weda bukan kacang goreng man, gampang di beli di mana - mana . untuk hal yang sepele aja kamu nggak ngerti apa lagi weda . kacian deh lo jaka sembung bawa golok

 
At 6:16 PM, Anonymous Anonymous said...

buat yg nanyain weda . nyebut nama aja nggak berani . kalo gitu pengecut banget lo !

 
At 9:00 PM, Anonymous Anonymous said...

untuk anonim yang nanyain weda..

kalau lu bilang syarat laki-laki islam berat untuk mengawini perempuan lebih dari satu.. itu teorinya boss.. supir gua.. gaji cuma 1.5 juta sebulan hidup di jakarta.. punya istri satu di kampungnya satu lagi di jakarta.. istri mudanya dikawinin gampang.. SIRI... gak perlu bawa ke KUA.. cukup bayar aja ke kyai..
Di jakarta udah bukan rahasia kalau mau ngerasain cewek sukabumi gampang banget kawin kontrak aja ama cewek-cewek yang desi Ratnasari aja cakepnya lewat.. gak masalah lu islam apa gak.. asal mau bilang dua kalimah sahadat.. kawin deh lu.. gak suka cerai aja.. tuh cewek cari lagi suami baru kawin secara islam lagi cerai lagi..banyak ajengan-ajengan yang bersedia ngawinin elu...
lu tanya ayat Al-Quran ama Zainudin MZ, sama Rhoma Irama.. ngelotok boss... kali lu bangunin tanyain satu ayat doski berdua langsung nyambung.. tapi apa tuh?? ngaku-ngaku di media gak kawin ama angel gelga.. eh tau-tau di depan tv hanya dengan bilang "kuceraikan kamu" cerai deh.. hahahaha..berarti pernah kawin dong.. boong nih ye.. padahal ayat Qur'annya ngelotok.. hahahaha... mendingan orang bali dong, gak pernah baca weda tapi tau kalau nyolong itu dosa.. gak kayak lu dan kaum lu.. ke mesjid sholat jum'at pergi pake sandal jepit pulang pake sandal kulit.. deeuuhh padahal baru beberapa menit yang lalu mengagung-agungkan asma Allah...

Intinya boss.. pandangan lu sempit banget... lu mau generalisasi orang bali dengan kenyataan-kenyataan jelek yang mungkin sering lu temuin di kehidupan sehari hari (ehmm mungkin lu memang berkecimpung terus dengan yang jelek-jelek yah sehingga lu cuma nemuin sisi jelek dari bali, atau lu buta kali yah??).. orang-orang bali juga bisa generalisasi kaum lu kok dengan kenyataan-kenyataan telanjang yang setiap hari mereka lihat di lingkungan mereka hehehe.. lu bilang Kasta itu Hindu.. terus apa lu mau bilang tentang orang-orang Arab dari fam ALATAS, dan sejenisnya itu yang ngaku sebagai ningratnya arab sehingga mereka hanya boleh kawin sesama ningrat juga...udah deh.. di bagian dunia manapun pasti ada penggolongan orang di Inggris ada.. di Jawa ada..di Sunda ada.. di Arab pun ada bahkan di Amerika pun ada kita kenal Klan Kennedy.. cuma kan bagaimana menyikapinya.. lu pernah ke Arab gak? gua pernah boss... itu yang namanya Imam-Imam.. duhhhh anak-anaknya aja udah dianggap Imam juga ama pengikut-pengikutnya..padahal kelakuannya weekkk gak ada bedanya lah ama anak muda jaman sekarang.. eh begitu tuaan dikit dia jadi imam juga.. hehehehe gua banyak punya teman balihidup di luar Bali mereka biasa aja kok bergaul sesama mereka ada yang namanya cuma putu atau made siapa gitu bergaul biasa aja tuh dengan kasta brahmana atau satria (gua tau mereka kan biasanya nama depannya AA, Ida Bagus, Tjokorda etc etc).. yah biasa aja.. bahkan mereka gak takut-takut pegang kepala mereka.. wong teman kok.. dan saya yakin di bali pun kejadiannya gak jauh beda... makanya sering-sering jalan-jalan boss.. biar pergaulan agak kebuka dikit.. sekali-sekali makan tuh babi.. biar tau rasanya kayak apa dan biar tau kenapa babi dilarang oleh Yahudi dan Islam?? Jangan tiap hari baca Qur'an terus.. sampe ngelotok.. tanpa tau sejarahnya..

udah deh situ dan kaum situ mau kerudung-kerudungan yo silahkan.. orang di Bali toleran kok.. mana ada peraturan di daerah lain yang mempersilahkan orang pake kopiah dan orang pake jilbab tidak perlu pake helm kalau pake motor?? cuma di Bali boss.. (btw lu pernah ke bali gak sih??).. situ kerudung2an.. jangan ganggu sini yang mau agak-agak buka dikit dong.. wong gerah kok..

btw udah dulu yah boss.. gua mau balik lagi baca playboy.. mau pinjem?? gak ada gambar telanjangnya kok sumpah.. heheheh

A-Sien..

 
At 10:13 PM, Anonymous Anonymous said...

Lagi-lagi hanya PEMBENARAN yang kalian utarakan.

===============================
Untuk A-Sien...
Kata A-Sien:"kalau lu bilang syarat laki-laki islam berat untuk mengawini perempuan lebih dari satu.. itu teorinya boss.."

Kata saya: Mungkin menurut anda itu hanya teori tapi menurut saya itu aturan hidup sekaligus solusi... Persoalan yang anda utarakan tersebut merupakan soal lain, itu semua terjadi karena penyimpangan2 seseorang terhadap ajaran Islam dan saya juga tidak membenarkan tindakan mereka...

Kata A-Sien :"Intinya boss.. pandangan lu sempit banget... lu mau generalisasi orang bali dengan kenyataan-kenyataan jelek yang mungkin sering lu temuin di kehidupan sehari hari (ehmm mungkin lu memang berkecimpung terus dengan yang jelek-jelek yah sehingga lu cuma nemuin sisi jelek dari bali, atau lu buta kali yah??).. orang-orang bali juga bisa generalisasi kaum lu kok dengan kenyataan-kenyataan telanjang yang setiap hari mereka lihat di lingkungan mereka hehehe.."

Kata saya: Emangnya apa yang dikatakan kebanyakan para komentator2 yang pro RUU APP di sini, apa mereka juga tidak mengeralisasi kejelekan orang Islam, padahal hanya dilakukan oleh sebagian kecil (oknum) orang Islam.

Kata A-Sien:"lu bilang Kasta itu Hindu.. terus apa lu mau bilang tentang orang-orang Arab dari fam ALATAS, dan sejenisnya itu yang ngaku sebagai ningratnya arab sehingga mereka hanya boleh kawin sesama ningrat juga..."

Kata saya: Yang bilang KASTA itu Hindu siapa? Justru saya bertanya, KASTA itu budaya atau dari ajaran Hindu?
Justru karena saya sendiri yang mengalami kekonyolan KASTA maka saya pertanyakan mahluk yang namanya KASTA ini. Anda tahu jika seorang wanita dari golongan satria menikah dengan seorang laki2 dari golongan di bawahnya maka wanita itu "turun tahta" dan tidak dihormati lagi oleh golongan satria. Sampai-sampai mereka tidak bisa duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi dan juga tidak boleh hidup di Puri lagi.
Saya kasih tau lagi dengan anda, bahwa Arab itu bukan Islam! Seperti halnya India dengan Hindu....

Kata A-Sien:"sekali-sekali makan tuh babi.. biar tau rasanya kayak apa dan biar tau kenapa babi dilarang oleh Yahudi dan Islam?? Jangan tiap hari baca Qur'an terus.. sampe ngelotok.. tanpa tau sejarahnya.."

Kata saya: Dulu saya sudah sering makan babi bung dan sekarang saya menyesal kenapa bukan dari dulu saya berhenti makan babi karena daging babi membuat saya tidak bisa berpikir jernih seperti kelakuan babi itu sendiri. Babi itu juga haram buat orang Kristen jika mereka benar-benar membaca kitab sucinya. Kayanya lebih baik anda mengajak orang Hindu untuk memakan daging sapi...

Kata A-Sien:"udah deh situ dan kaum situ mau kerudung-kerudungan yo silahkan.. orang di Bali toleran kok.."

Kata saya: Memangnya siapa juga yang mau kerudung-kerudungan, bisa anda sebutkan bunyi pasal di RUU APP!

Kata A-Sien:"btw udah dulu yah boss.. gua mau balik lagi baca playboy.. mau pinjem?? gak ada gambar telanjangnya kok sumpah.. heheheh"

Kata saya:inilah cerminan para pendukung penolakan RUU APP bacaannya pornografi.

 
At 11:09 PM, Anonymous Anonymous said...

hehehehehe..

bung yang dulu makan babi..

Hahahahhahaha ketauan deh kalau lu itu yang sering dibilang orang-orang bali.. mepaid bangkung...

Hahahahahahahhaha.... ah ngapain ngomong ama lu.... kawin terus berpindah keyakinan... sekarang ngejelek-jelekin agama yang dulu dianut....

boss kalau lu tertarik ama ajaran agama lain terus lu pindah.. gua salut ama lu.. tapi hanya karena perkawinan dan lu berpindah.. males gua ngomong ama lu....

Kenapa lu? dulu gak bisa ngawinin
orang yang kastanya lebih tinggi? eh boss.. gua akhir bulan mau ke bali.. ada temen gua cowok yang namanya gak pake embel-embel mau kawin ama salah satu keturunan satria.. hahahahahaha.. udah lah kalau gak jodoh yah gak jodoh boss...

btw boss.. kok ente bahlul juga yah?? gak konsisten..nih contohnya

previously you said;
. Saya tanya dengan anda, raja2 tempo doeloe itu istrinya banyak apa itu diperintahkan weda/ajaran Hindu? Atau weda/ajaran Hindu mengatakan seseorang itu hanya boleh menikahi satu istri, bisa dikutipkan wedanya!

barusan ente bilang:
Kata saya: Mungkin menurut anda itu hanya teori tapi menurut saya itu aturan hidup sekaligus solusi... Persoalan yang anda utarakan tersebut merupakan soal lain, itu semua terjadi karena penyimpangan2 seseorang terhadap ajaran Islam dan saya juga tidak membenarkan tindakan mereka...

NAH.. lu tanya lu jawab sendiri kan bung?? gua gak ahli sejarah.. mungkin juga banyak orang bali yang berpendapat kalau kelakuan raja-raja mereka itu sebenernya salah juga.. emang lu tau gak berapa istri raja fahd atau raja-raja arab saudi sebelumnya?? lebih dari 4 bosssssss.... atau raja-raja islam di india? itu juga punya banyak istri bossss..sama dengan raja-raja hindu di India ataupun raja-raja di eropa?? intinya ajaran itu pasti bagus boss.. pelaksananya itu.. nah kalau udah gitu jangan menjudge pake bawa2 nama kitab suci dong...pake jelek2in kitab suci orang segala.... so what kalau orang bali gak baca kitab suci?? terus nanti orang bali gak ada yang masuk surga?? duh gua tau semua agama itu percaya satu sifat Tuhan.. tidak bisa terpikirkan oleh manusia.. nah kalau situ bertindak seperti Tuhan logikanya satu boss.. doi pasti tidak berpikir seperti itu.. lu pernah belajar agama islam gak? jangan baru ngucapin 2 kalimah sahadat terus sholat lu ngaku2 paling islam deh.. gua pernah jadi islam, pernah jadi katolik, pernah jadi atheis.. you name it..

udah ah bahlul....

 
At 11:45 PM, Anonymous Anonymous said...

buat anomymous yg pernah makan daging babi , kacian banget ya kamu nggak punya pendirian amat . masih sok nganggap diri nomor wahid , ngaca dong , dipasar juga banyak yang murah. sok nggak doyan tapi di sikat , sok nggak boleh tapi di embat . emang orang baca play boy nggak boleh trus ke komplek maksiat nggak apa - apa .kalo praktek ama suami / istri knapa imang salah , terus ma pasangan kawin sirih nggak apa - apa . waaaaahhhhhhh . ketahuan deh jeleknya . makanya kalau belom jadi orang baik jangan minta masuk sorga .

 
At 2:41 AM, Anonymous Anonymous said...

ini A-Sien...

HAHAHAHAH MENARIK SEKALI LOGIKA BUNG TANPA NAMA YANG PERNAH MAKAN BABI...

Kata saya: Dulu saya sudah sering makan babi bung dan sekarang saya menyesal kenapa bukan dari dulu saya berhenti makan babi karena daging babi membuat saya tidak bisa berpikir jernih seperti kelakuan babi itu sendiri.


HAHAHAHAHA... BOOOOSSSSSSS KALAU KELAKUAN LU KAYAK BABI.. KENAPA LU SALAHIN MAKANAN LU SIH???????????
GUA YAKIN SEYAKIN-YAKINNYA KALAU AMROZI DKK ITU GAK PERNAH MAKAN BABI BOSSSSSSSS TAPI LU LIAT KELAKUAN MEREKA BOSSSSSSSSSS..... KALAU LOGIKA LU KITA IKUTIN BERARTI KITA HARUS MAKAN MANUSIA DONG BOSSSS MANUSIA YANG BAIK MALAH.. SUPAYA KELAKUAN KITA JADI BAIK... HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA

ini nih contoh pendukung RUU APP.... logikanya gak masuk akal banget.... kelakuan mereka yang jelek ehhh yang disalahin makanannya.. kenapa gak liat ke dalam mereka sendiri.. persis seperti RUU APP...ada cowok pikirannya ngeres..eh malah cewek gak boleh pake tanktop... gak boleh pake rok mini..cewek gak boleh berkeliaran di atas jam 7 malem...

 
At 7:13 AM, Anonymous Anonymous said...

A-Sien...

Good point tuh ! Singapore, Japan, China, USA, Europe,dll. orangnya sehat2 aja makan babi. Yang ga makan babi juga bisa sehat2 aja juga.

Bukan makanannya bro...tapi isi otaknya ! Susah deh, Indo tiap hari berantem terus sama sesama bangsa sendiri. Tar kalau makin ketinggalan ama negara2 lain...yang salah pasti yang makan babi katanya yang mayoritas seperti peristiwa Mei 98.

Buka mata, buka telinga,buka hati, buka pikiran...mau sampai kapan begini ??
Bangsa lain sudah makin maju tuh..Anonymous yang dulu pemakan babi..sekali-kali ke LN jangan ke ARAB doang...
bahlul juga..

 
At 6:08 PM, Anonymous Anonymous said...

Contoh Penyalah Gunaan Agama :

Singapura - Entah setan apa yang merasuki pria ini. Dia tega memperkosa lima anak perempuannya yang masih di bawah umur. Ya ampun!

Perbuatan amoral itu dilakukan seorang pria Singapura berusia 45 tahun. Pria yang dirahasiakan namanya ini memang lain dari yang lain. Dia punya 10 istri dan 64 anak. Wow!

Namun kini dia harus menerima ganjaran atas perbuatan mesumnya. Pria itu divonis hukuman 32 tahun penjara dan 24 kali cambuk karena memperkosa lima anaknya. Di persidangan, terdakwa mengaku bersalah atas lima tuduhan pemerkosaan tersebut. Namun dia juga mengakui 34 kasus pemerkosaan lain termasuk percobaan pemerkosaan.

"Berbagai pemerkosaan ini sistematis dan memuakkan," cetus Hakim Pengadilan Tinggi Singapura Tay Yong Kwang saat membacakan putusan.

"Para ibu gadis-gadis muda ini bahkan berhasil dibujuk oleh terdakwa bahwa apa yang dilakukannya adalah benar," imbuh hakim seperti diberitakan kantor berita Reuters, Rabu (19/4/2006).

Menurut dokumen pengadilan, terdakwa mengaku sebagai guru agama Islam. Kepada istri dan anak-anak perempuannya, terdakwa mengatakan bahwa sebagai ayah atas anak-anaknya, dia juga berhak melakukan hubungan seks dengan mereka.

Istri-istrinya kemudian bertindak sebagai pembawa pesan. Merekalah yang memberitahu anak gadis mereka untuk menemui ayah mereka di kamarnya kapan pun dia menginginkan seks. Praktek aneh ini berlangsung dalam periode 18 bulan.

Akibat perbuatan cabul sang ayah, dua putrinya hamil dan harus melakukan aborsi. Namun putri sulungnya, yang sekarang berusia 16 tahun, melaporkan perbuatan ayahnya ke polisi.

Dalam permohonan keringanan hukuman, terdakwa mengatakan bahwa beberapa anak gadisnya "bertingkah tidak sepantasnya" dengan anak laki-laki. Terdakwa pikir jika dirinya bisa memuaskan kebutuhan seksual anak-anak gadisnya, maka mereka akan tidak akan melakukan esek-esek dengan anak laki-laki.

Terdakwa memiliki empat istri yang sah dan enam istri kontrak. Pengusaha transportasi ini mempunyai 33 putra dan 31 putri yang berusia antara 9 bulan dan 16 tahun.

Di Singapura, pria muslim diizinkan untuk memperistri maksimum empat orang. Adapun perkimpoian kontrak tidak diakui dan tidak sah.(ita)

 
At 12:14 AM, Anonymous Anonymous said...

Untuk Anonim #11.09

Alhamdulillah, saya masuk Islam bukan karena perkawinan tetapi karena mencari kebenaran... Islam adalah cara hidup yang sempurna dengan aturannya yang lengkap... Dan jika memang anda mau fair dalam menilai suatu agama pelajarilah kitab sucinya bukan penganutnya.

Kata anda: "gua gak ahli sejarah.. mungkin juga banyak orang bali yang berpendapat kalau kelakuan raja-raja mereka itu sebenernya salah juga..."

Kata saya: Jangan menebak-nebak bung, bisa anda sebutkan orangnya? Saya sendiri tidak pernah menyalahkan raja-raja Bali karena memang tidak ada aturan yang mengatur dalam agama yang dianutnya.

Kata Anda:"gua pernah jadi islam, pernah jadi katolik, pernah jadi atheis.."

Kata saya: Nah ini baru yang namanya KUTU LONCAT, pinjam istilahnya bagusbali.
=================================

Untuk A-Sien...

Kalo Amrozi makan babi maka dia akan ngebom Bali dan rumah anda:)

Bagaimana logika anda jika ada sebuah sinetron atau film yang menceritakan tentang kenikmatan memakai narkoba lalu gara-gara sinetron atau film tersebut anak anda menjadi ikut-ikutan menjadi pemakai narkoba, mana yang anda salahkan sinetron/filmnya atau menyalahkan anak anda?
===================================

Untuk bagusbali...

Kata bagusbali:"Bung...saya katakan weda tidak boleh dipelajari oleh sembarang orang. Weda diajarkan oleh orang yang berhak dan bersih melalui Upacara Hindu, kemudian beliaulah yang mentransfer kepada umatnya. Ini menjaga agar ajaran weda tidak disalah gunakan."

Kata saya: Apakah anda pernah mempelajari Weda?

Kata bagusbali:"Bung namaku BAGUS BALI ARDANA....aku ngak pernah bicara tanpa tanggung jawab. Bung aku pernah mempelajari berbagai kitab suci sebagai refrensi. Ternyata kitab itu semua tujuanya sama adalah mengarahkan umatnya ke jalan yang benar."

Kata saya: Perkenalkan nama saya A.A Gde Oka... Dari pernyataan anda maka saya ambil kesimpulan bahwa anda telah mempelajari Weda tapi kenapa kata-kata anda berkomentar kasar sekali apa itu yang dijarkan Weda? Atau anda termasuk orang yang menyimpang dari Weda?

Kata bagusbali:"logika lho salah....terus gampang pindah keyakinan...Kutu loncat lho..!!!!"

Kata saya: Kutu loncat? Saya tidak pernah memilih Hindu sebagai agama saya. Dulu saya beragama Hindu itu bukan karena pilihan saya tapi karena orang tua saya beragama Hindu. Kecuali kalau sejak lahir agama saya Hindu, lalu setelah itu saya memilih Islam sebagai agama saya lalu saya memilih Hindu lagi untuk menjadi agama saya, baru itu bisa dikatakan kutu loncat:)

Kata bagusbali:"Lagi-lagi kamu nanya kasta, dan lagi-lagi kamu mau kutipan dari Weda....Kamu tau ngak bahasa sangsekertha bung ?"

Kata saya: Saya hanya minta kutipannya dalam bahasa indonesia bukan bahasa sangsekertha lagian saya yakin anda sendiri tidak mengerti bahasa tersebut. Atau jangan-jangan anda cuma ngeles...

Kata bagusbali:"Begitu jga di Bali...kasta boleh beda, tetapi hak dan kewajiban sama dalam negara, persahabatan dan Hukum. Kasta diberlakukan di kalangan Keluarga dan Desa Adadt atau Desa PEKRAMAN setempat."

Kata saya: Tahukah anda bahwa PHDI mengeluarkan bhisama bahwa sistem kasta menyalahi konsep varna. Dengan asumsi bahwa umat Hindu modern saat ini tidak mengakui sistem kasta.

 
At 1:35 AM, Anonymous Anonymous said...

buat anonymous 11:19 , saya sangat kasihan pada anda dulu begini sekarang begitu , apa anda yakin dengan apa yg anda peluk sekarang atau malah berubah suatu saat nanti . banyak yg anda tidak tau tentang hindu & anda meninggalkannya .orang tua anda seharusnya menanamkan ajaran tsb pada anda , tapi mungkin anda tipe yg mau gampang nya aja , jadi saran saya jangan sok tau , sok pengen tau tapi nggak ngerti - ngerti . mggak ngerti tapi pura - pura ngerti . satu lagi yakini saja apa yg anda anggap pas buat anda & jangan ganggu orang lain . oh .... ya sekali - sekali renungkan juga karma pala apa yg akan nanti anda dapat dari perbuatan anda dulu & sekarang .

 
At 2:31 AM, Anonymous Anonymous said...

Buat Yg bernama A.A Gd Oka...

Mas/Bli/Kang/Om kenapa sech mesti ngotot untuk mengetahui mengenai weda bukannya kamu yg sebagai mantan orang hindu sedikit tidaknya ngerti apa itu weda,apa ga pernah di ajarain ama orang tuanya waktu kamu memeluk agama hindu????kalo aku sech jujur ga begitu ngerti mengenai weda,tapi aku mau berusaha mencari apa itu arti weda tapi dengan jalan yg baek2 tanpa harus saling menghujat satu sama laennya.sebenernya aku kasihan ama kamu krn kamu adalah manusia bodoh dan tidak tetap pendirian. Pedalem deh Loe.....

 
At 2:51 AM, Anonymous Anonymous said...

BAGUS BALI ANDA BENAR , NGGAK USAH CAPEK - CAPEK NGASIIN KULIAH BUAT ORANG BODO . YG KAYAK GITU PANTAS JIDATNYA DI KASI CAP GOBLOK!

 
At 3:33 AM, Anonymous Anonymous said...

Weda Bukan dibaca, dihafal.....tapi weda itu dihayati dan dipahami intinya. Orang yang pingin tau tentang apa isi weda dia akan berguru kepada guru suci dalam hal ini PERANDE atau sang sulinggih agar apa yang dia dapat dan di tafsirkan benar dan tidak menyimpang.

Bagi saudara nama : A.A. gede Oka...saya telah banyak membaca komentar anda. Sebagai seoarang yang pernah terlahir sebagi hindu tidak sepantasnya mencemooh apa yang tertuang dalam weda dan budaya bali "dalam hal ini kasta/warna atau istilahnya CLAN".

Kalau anda memilih islam sebagai keyakinan anda itu sangat saya hormati. Janganlah saling berusaha memaksakan keyakinan itu sama dengan "kafir" kalau agama anda bilang.

Kami terlahir sebagai hindu dan mati sebagai hindu. Percaya akan adanya karmaphala dan reinkarnasi. Kalau boleh saya tebak kemungkinan terlahir dari reingkarnasi "TONYU"......
Mudah-mudahan anda ngerti.....

(made suwung)

 
At 4:54 AM, Anonymous Anonymous said...

hehehe mas Oka mas Oka..

Untuk A-Sien...

Kalo Amrozi makan babi maka dia akan ngebom Bali dan rumah anda:)

Bagaimana logika anda jika ada sebuah sinetron atau film yang menceritakan tentang kenikmatan memakai narkoba lalu gara-gara sinetron atau film tersebut anak anda menjadi ikut-ikutan menjadi pemakai narkoba, mana yang anda salahkan sinetron/filmnya atau menyalahkan anak anda?

Itu Amrozi ngebom dimana yah?? hehehe dia kan memang ngebom bali kan?? bli bagusbali benar kan kalau Amrozi dkk itu ngebom bali?? duuhhh si mas Oka ini tinggal dimana sih???????
Memang nih orang-orang Pro RUU APP ini... Bom dipake main-mainan... duhhhhhhh... weeekkkk.. I bet anda merasa kalau amrozi dkk itu tidak bersalah yah???

pertanyaan kedua

yah yang salah anak saya dong... kalau nyalahin sinetronnya.. berarti "buruk muka cermin dibelah"... hehehehe ada ribuan orang yang sama2 nonton sinetron yang sama kok anak saya yang jadi kecanduan yang lain gak.. yah yang salah anak saya dong...kalau mau menyalahkan orang lain yah orang lain itu yah saya sendiri.. :-))

iya deh... agama anda deh yang paling hebat.. paling humanitarian... gak ada yang salah deh... semua agama yang lain cuma 2ndary... agama anda gak ada tandingan deh...ajarannya paling bagus... TUHANNYA paling bagus deh... Agama anda yang paling memberi pencerahan deh.... Agama anda paling masuk akal deh... if only semua orang masuk agama anda pasti deh semuanya beres... gak ada lagi kesakitan..gak ada lagi penderitaan...duuuuhhhhh pokoknya indah deh dunia ini...... ck..ck..ck hebat sekali yah agama anda itu?????

Bli share lagi dong mengenai agama anda tersebut....
saya ingiiiiinnnnnnnn sekali belajar mengenai agama anda tersebut... saya ingiiiiiiiiiiiinnnnn deh punya istri empat, pasti deh saya akan bersikap adil pada keempatnya.. saya ingin deh punya janggut tapi tidak berkumis... saya ingiiiiiiiinnnn sekali jidat saya hitam karena saya kebanyakan ruku.... saya ingin deh gak makan babi tapi makan manusia kafir karena manusia kafir itu halal darah dan dagingnya untuk dimakan... slurp slurp... saya ingin juga ngebom simbol-simbol zionis dan amerika supaya saya dan beberapa orang yang dekat dengan saya disiapkan tempatnya di surga karena saya mati berjuang jihad... saya ingin masuk surga.. karena di surga saya pasti ditemenin oleh para bidadari yang cantik dan tidak pernah kehilangan keperawanannya (hehehehehe tiap hari bow "gituin" bidadari tapi balik lagi perawan slurpp hehehe katanya anti pornografi dan pornoaksi tapi janji surganya seperti ini hahahahaha)... ehm apalagi yah bli???? Oh iya di surganya agama anda kan ada sungai yang dialirin coklat waaaahhhh senangnya...... oh iya saya juga ingin korupsi... berzinah, berdosa, mencuri selama sebelas bulan..terus pas bulan puasa saya akan puasa sebulan... terus saya akan shalat tarawih setiap hari... oh iya di malam lailatul Qadar saya akan shalat juga.. supaya semua dosa-dosa saya terampuni sehingga di hari idul fitri.. saya akan terlahir kembali....persis seperti bayi yang terlahir kembali...oh iya... terus saya pasti puasa syawalan... minimal 10 hari juga.. supaya dosa saya kalau bisa minussss...enak kan mas... terus saya akan pergi naik haji mas.. karena dosa saya akan makin terampuni.. waaaahhhh saya pasti jadi orang-orang yang kecil kaya raya, muda senang-senang, tua bertobat, mati masuk surga...yah mirip2 lah ama ustad siapa tuh yang bekas celebrities.. massssss

Ini A-Sien btw :-))

 
At 10:42 AM, Anonymous Anonymous said...

mau sampai berapa lama lagi bangsa Bali mau dijajah oleh bangsa Jawa??
Bangsa Aceh, bangsa Papua sudah tidak mau... mungkin sudah saatnya Bangsa Bali merdeka!!!..

Kita memang berbeda.. let's face it... kita sudah cukup sabar, kita terima saja provokasi mereka.. kita dijajah 350 tahun???? itu Jawa yang dijajah 350 tahun...tidak sampai akhir abad ke 19 Belanda bisa menjajah Bali...

Saat kita ingin mempertahankan sedikit saja perbedaan kita.. apa yang membedakan kita dari mereka, mereka tuduh kita dengan keji, saat kata tidak cukup mungkin mereka akan memakai cara yang mereka biasa pakai.. kekerasan!!!

Pesan sudah mereka sampaikan, bom bali 1 dan bom bali 2..

Nothing last forever.. kalau ini akhir dari NKRI.. let it be... kita sudah berusaha ingatkan mereka... mereka tidak ingin diingatkan... mereka malah ingatkan kita balik: hai kalian kaum minoritas kalian tidak punya HAK.. hak hanya ada pada kaum Mayoritas...

Mari kawan... bangun dan sadarlah..Merdekalah!!!!

 
At 5:55 PM, Anonymous Anonymous said...

buat yg ngaku namanya AA OKA , apa nggak malu kamu ? kamu nggak punya pendirian amat yach . tapi aku yakin orang kayak kamu nggak lama lagi akan di jemput oleh karmanya sendiri . kamu udah bikin malu nama keluargamu terlebih lagi bapak / ibumu . nggak tau berbakti .tapi ngomongnya sok patriot padahal ediot . kamu nggak usah ngaku AA OKA lagi dech , ganti nama kek... . perasaan orang kayak kamu sing nawang agama , kawitan , pedharman . makanya uyeng - uyengan . kayaknya kalo udah sekarat & mau mati baru deh sadar , tapi udah terlambat " KDL " alias KACIAN DEH LO "

 
At 7:53 PM, Anonymous Anonymous said...

buat ex AA OKA . kalau namanya udah di ganti .kamu cocok banget main sinetron & jadi bintang utama
semua kata - kata kamu adalah cerminanmu . aku nggak salut banget deh ma kamu . kamu anggap yg baru lebih baik buat kamu padahal kamu emang nggak punya kepribadian . kamu ngomongin semua keburukanmu di blog ini & nggak ngerasa ada yg aneh . alien aja ingat dari planet mana dia berasal , masa kamu lebih bodoh dari mereka . makanya dulu sekolah yg rajin jangan cuma absen trus bolos .

 
At 9:30 PM, Anonymous Anonymous said...

Wah-wah banyak yang kebakaran jenggot gara-gara A.A Gde Oka nich, padahal mereka ngga berjenggot:)
Saya jadi sedikit banyak tau tentang Hindu, thanks...

Saya ucapkan selamat juga kepada beliau yang telah mendapatkan hidayah, semoga menjadi Muslim yang baik...

BTW, jadi pengen cepet2 datang nich bulan Juni... Setelah RUU APP disahkan... Saya mau lihat bagaimana Bali setelahnya...

Denger-denger sich pada mau merdeka yang berarti perang... Apa kalian sudah tidak bisa berpikir panjang lagi? Ah tapi kayanya ngga mungkin deh, mereka hanya panik....

 
At 10:09 PM, Anonymous Anonymous said...

Silahkan....sahkan UPP.....bali akan jalan sendiri dengan aturanya. Tidak hanya Aceh aja yang bisa buat pemerintahan khusus...Bali juga mampu. Kita bisa buktikan.

Saya juga ngak sabar menunggu datangnya bulan Juni....saya pingin tau bagaimana jadinya orang-orang yang setuju UPP jika Produk Brengsek ini berlaku. Awas kalau sampai Exsodus ke Bali.......

Berbahagialah bagi orang yang memeluk Hindu, berbahagialah bagi orang yang berdiam di Bali. Karena jauh dari lingkungan Kemunafikan. Mengaku suci berlindung di balik Sorban padahal tidak lebih tingkahnya seperti binatang....lebih spesifiknya BANDOT TUA....ha....ha...ha...ha......

Awas lho...pade exsodus ke Bali....

 
At 10:39 PM, Anonymous Anonymous said...

So ngga jadi merdeka/perang nich, ah berarti yang kemaren2 itu cuma omong doang:)
Malah ada yang komentar mau PUPUTAN segala, sering dugem kok mau puputan:)

Ada yang bilang "Silahkan....sahkan UPP.....bali akan jalan sendiri dengan aturanya. Tidak hanya Aceh aja yang bisa buat pemerintahan khusus...Bali juga mampu. Kita bisa buktikan."

Hehehe, ngga nyesel nich? Kalo begitu saya setuju Bali dikecualikan biar tempat2 kaya DOLLY, dll exsodus ke Bali. Muat ngga ya?

 
At 11:18 PM, Anonymous Anonymous said...

Mas2 yg dua di atas 10: 09 ama 10: 39 kamu2 ngomong kayak gitu di luarnyanya aja,padahal dalam ati kalian juga ga 100% ngedukung RUU APP itu,jangan jadi orang munafik... soal DOLLY, kalo emang tempat itu pindah kasihan kamunya dong ga ada tempat buat dugem dan akhirnya kamu juga end up di bali,udahlah jangan munafik jadi orang ga ada untungnya,kalo kalian mo ga setuju terserah,kalo setuju ya monggo ga usah pake menyudutkan daerah bali,dan perlu di inget kebanyakan dari sodara kalian juga nyari makannya di bali!!!!

 
At 11:28 PM, Anonymous Anonymous said...

Nah...lho pade ngaku kan kalo lho pade mau exsodus ke Bali......kelihatan belangnya.....ngak tau malu lho !!!

Sadar diri dong kalau lho memang niat suci tanpa ada Hiden Agenda dibalik RUU APP ini kenapa DOLY sedari dulu lho legalin, bersihin dulu sampah di Dalam lingkungan lho baru ngurusin Rumah Tangga orang.....sakit perut gua ketawa ama komentar lho......

Lho ngak sadar siapa aja yang bekerja di DOLY....adakah orang Bali...ngaca dong bung...??? Lho bisa lihat kontribusi Bali melalui pariwisata...kalau ngak disunat ama jakarta Bali Udah jadi kayak SINGAPORE men....

Lihat sejarah....mana ada sedari dulu raja-raja Islam menaklukan Bali...Itu membuktikan kemapanan rakyat Bali...apalagi sekarang...lho bisa bayangin kan, walau bali udah kena bom 2 kali tapi Bali tetap JAYA.......Bung biar anda tau jiwa puputan Masyarakat Bali terpancang sedari anak Bali lahir.

Sekali lagi gue sakit perut baca komentar lho......

(made suwung)

 
At 11:30 PM, Anonymous Anonymous said...

buat yg pueeengeeeeeeeeeeen buaaaaanget RUU APP di sahkan congratulation aja , kami orang bali bukan nya nggak berani atawa pengecut , atawa munafik kayak kalian tapi kami masih pake nalar & pikiran . nggak bodoh kayak kalian . nggak kebakaran jenggot karena nggak perlu amat . kami ngomong karena kami mau ngomong . nggak kayak kalian . kami bilang merdeka , dalam arti merdeka dalam pikiran tapi terkontrol dalam tingkah laku . perang bukan berarti angkat senjata saja ( goblok amat sich )perang melawan kemunafikan & kebodohan . kalian mo kirim dolly ke sini apa mau menyelamatkan saudara kalian supaya tetap bisa jual diri , nggak lu salah man . atau jangan - jangan lu salah satu anggota " IGSI" ALIAS IKATAN GERMO SELURUH INDONESIA . makanya kalo ngomong pake otak jangan pake dengkul . kapan bisa pintar kalo kalian nggak ngerti HAK ASASI MANUSIA . ngaku nomer wahid . tapi cuma wahid dari belakang doang . bye ....bye aja deh .

 
At 11:40 PM, Anonymous Anonymous said...

nggak salah lu man , yg jual daging mentah ,bukannya satu kampung ama lu . trus karena mangsanya nggak berduit mereka lari kebali & bikin rusak nama bali . kok nggak ngaku sich lo . yang gentle dong . kalo udah jelek aja nggak ngaku deh .nggak usah munafik napa semua orang juga tau kalo belom yakin ,lo minta aja nama - nama mereka kalo nanti ada razia . ok , gimana berani nggak lo ???!!!!!!!

 
At 11:48 PM, Anonymous Anonymous said...

udah ngaku aja , lha wong semua barang yg di jual imporan luar bali .kok orang bali yg di salahkan sich !ngomongnya haram duitnya halal. beda tipis toch !!

 
At 4:03 AM, Anonymous Anonymous said...

hahahahahahaha...

buat yang pro APP dan nunggu Juni..

siapa bilang kami tidak berpikir panjang.. buat Bali sih banyak pilihan boss nih contohnya:

1. jadi daerah Khusus Indonesia
2. Jadi daerah Khusus Australia
3. Jadi daerah khusus Amerika
4. Jadi negara merdeka....

Hahahaha kami orang Bali sih tinggal minta bosssssssss.... Tinggal minta dan Tentara PBB dan Amerika/Australia mendarat di Renon bossss.. tau kenapa.. karena mereka benci Islam.. dan viola.. kami bukan Islam hahahahahahahahaha..... tapi nyatanya kami gak begitu-begitu amat... masih ingin jadi bagian dari negara yang namanya Indonesia... berjuang kadang gak perlu pake senjata kayak teman-teman kalian yang di ACEH sana..hahahahahaha katanya paling Islam.. Impor paling terkenal dari aceh:
1. Lonte bernama cut itu dan cut ini..
2. Ganja HAHAHAHAHAHAHA ITU TUH PRODUK ISLAM BOSSSSSS
gak heran dioleh-olehin oleh Tuhan Tsunami hehehehheheh.. itu Tuhan langsung loooh yang ngasi.. kalau Bali sih oleh2nya yang ngasi sih manusia sekelas anjing bernama amrozi dan kawan-kawan...yahhhhh selama bukan Tuhan yang memberi oleh-oleh... kami tidak begitu sedih.. tandanya Tuhan belum sebegitu murkanya sama kami... yah Hidup kadang senang kadang berduka seperti Roda lah...

Silahkan bossss..... Juni berlakukan tuhhh RUU APP... kami sih enjoy...seperti U2 bilang.. we can live with or without you (Indonesia)...

buat yang dulu namanya AA OKA.. gimana boss??? udah nyium lantai 5 kali gak hari ini?? hehehehehe

buat yang nulis "jadi tahu sedikit tentang Hindu" ini nih contoh orang-orang Islam.. gak mau belajar.. padahal kalau memang ingin tau saya perkenalkan suatu kata baru buat anda "google" disitu anda bisa cari apa aja bossss..

saya gak tau dikit tentang Islam boss.. saya dulu pernah tergoda oleh surah Ar-Rahman....ehmmm enak teunan.. bidadari yang akan kembali perawan setelah digituin... hahahahahahahahaha..belum janji2nya mengenai Idul fitri dan malam lailatul Qadar dan sebagai-sebagainya.. sebelum akal sehat mulai main..ehm mungkin gak yah Tuhan sebegitu naif... HAHAHAHAHAHAHAHAHAHHAHAHAHA.. saya sih sekarang tidak beragama.. tapi saya yakin Tuhan ada... Tuhannya semua agama.. saya menyembah Ida Sang Hyang Widhi Wasa, saya menyembah sang Budha, saya menyembah Allah di Surga, saya juga menyembah Allah-nya Jaringan Islam Liberal.. tapi sorry saya gak suka ama Allah anda...

peace bro..

A-sien..

 
At 4:34 AM, Anonymous Anonymous said...

Hi all..

Jangan bawa agama deh... apalagi sampe jelek2in... Ini bukan agama vs agama lain kok.. ini juga bukan Bali vs non Bali..

ini masalah banyak orang kok..Islam sendiri kebagi dua kok gak semua setuju sama RUU APP.. banyak orang Islam yang merasa masih bisa hidup normal tanpa RUU APP ini kok..dan ada juga orang Bali yang mendukung RUU APP ini..

Yakin deh.. Bali tidak sendirian menghadapi RUU ini.... banyak orang yang diam.. mungkin mereka pro tapi just by a common sense pasti banyak juga yang kontra.. Pro kontra, teriak diem... bolehin aja....

Buat yang dulu AA Oka... saya dulu Islam dan sekarang sudah berpindah keyakinan... kenapa?? biarlah saya dan Tuhan yang tahu... saya sangat menyayangkan sikap anda yang menjelek-jelekkan agama anda yang dulu dan sangat mengagung-agungkan agama anda yang sekarang... bukankah anda pindah agama karena anda yakin jika agama itu adalah persoalan yang sangat personal?? anda tidak mau terikat hanya karena orang tua anda beragama A anda harus beragama A juga.. justru yang diharapkan dari orang-orang seperti anda dan adalah laku tindak yang lebih arif, makin sadar kalau agama itu persoalan pribadi dan biarkanlah tetap menjadi persoalan pribadi.. tidak perlu menjadi corong bagi agama yang baru untuk menjelek-jelekan agama sebelumnya...bukannya karena anda sudah tau ini personal anda harusnya sadar bahwa orang lain pasti punya pemikiran sendiri hingga mereka memilih agama yang dianutnya... tidak masalah apakah karena keturunan atau apa.. intinya itu adalah persoalan PERSONAL....kalau anda merasa mendapat pencerahan, mengapa anda tidak simpan pencerahan itu untuk diri anda sendiri.. kenapa karena kita mendapat pencerahan, kita menjadi punya hak ekslusif untuk menjudge seseorang yang tidak pindah agama itu tidak mendapat pencerahan???? Mungkin mereka mendapat pencerahan dengan menjadi penganut agama yang sekarang mereka anut...

Buat bung A-sien... gak semua muslim separah yang anda lihat... tidak semua orang seagama saya juga sesuci santa... sekali lagi ini semua personal...

sekali lagi.. teman-teman Bali.. anda tidak pernah dan tidak akan sendiri...

salam dari seberang

Jackson

 
At 2:39 PM, Anonymous Anonymous said...

SANGAT PENTING UNTUK DISIMAK !

untuk yang mengaku Mr.AA.GD OKA, ex pemakan babi.dari hasil ramalan saya anda tidak lebih seperti pecundang,orang yang tersisih di Bali,tidak diterima ditengah-tengah masyarakat/lingkungan tempat tinggal anda,atau mungkin anda tidak bisa bergaul ditengah masyarakat bali,dimana adat dan agama menjadi bagian tak terpisahkan.DAN...kalau anda tidak mampu bersosialisasi maka itu akan menjadi aneh buat anda.dan patut anda ingat bahwa semua AGAMA tidak ada yang jelek,semua baik hanya jalannya yang berbeda-beda.dan kalau anda tidak mampu mejalankannya maka agama itu anda anggap jelek.Saya sebagai peramal memberi solusi yang bijak buat anda(ex AA GD OKA),yaitu:
Sebagai ex pemakan Babi,saya
sarankan anda segera menikahi
Mbakyu Inneke Koesherawati
yang ex pemain film esex-esex,
saya yakin anda belum dapat
jodoh.kalian berdua cocok
sama-sama insyaf makan babi
dan adengan ranjang.
kedua saran saya anda segera mendaftarkan diri di RS JIWA Bangli,sebelum anda bertambah tidak waras.karena ramalan saya anda tergolong orang yang aneh,mempertanyakan Agama yang dulu pernah anda anut( peramal jadi bertanya-tanya apakah anda menganutnya setengah-setengah)tolong keyakinan yang anda anut sekarang jangan setengah-setengah,semoga jadi Haji yang Mabrur.atau mungkin anda segera wafat di mek-kah agar Pak Lurah/Pak Camat tidak repot-repot memperpanjang KTP anda.

ketiga tolong anda tanggalkan nama anda karena anda tidak menghargai nama depan anda(A.A),perlu anda tahu adanya brahmana ,weisya,ksatria,sudra karena adanya darah keturunan turun-temurun dari leluhur mereka,sama seperti di jawa ada raden,sultan,(ningrat).anak petani jadi presiden jelas bisa ,tapi bukan berarti ganti nama jadi IDA/IDA AYU,gusti dsb.NANG LECIR ya NANG LECIR.adanya perbedaan warna tidak lebih karena mereka terlahir dari keturunan raja,ksatria dsb.dan itu bukan masalah buat bali tapi masa-alah buat anda sendiri.

DAN UNTUK TEMAN_TEMAN SEDHARMA,JANGAN MAU DI ADU DOMBA ADA BANYAK PROVOKATOR MACAM Aa Oka(nama yang lebih pantas).ORANG SEPERTI INI ADALAH ORANG YANG TERLAHIR DARI HUBUNGAN GELAP antara "SILUMAN BUAYA PUTIH DENGAN SUNDEL BOLONG". (baca; kompas edisi 1800SM)

Ida Bgs Jana Atmaja
Pinisepuh Cakra Buana ranting Bali

 
At 5:56 PM, Anonymous Anonymous said...

You see, nama IDA BAGUS Jana Atmaja (yang konon kastanya Brahmana) tapi komentarnya begitu... Atau dia diajari seperti ini ya? PR lagi nich buat kalian... Saya sarankan anda untuk kembali ke habitatnya, ngurus agama bukan jadi peramal:)

Di India kena Tsunami ngga ya? Perasaan saya sich kena juga atau saya salah liat TV!!!

 
At 8:22 PM, Anonymous Anonymous said...

Untuk 5:56

Orang seperti kamu ini dah yg namanya provokator,masih juga gotot,di india dan si indonesia bukannya sama aja banyak ada perbedaan agama bukan cuma hindu doang!!

 
At 9:23 PM, Anonymous Anonymous said...

Untuk A-Sien...
Kata A-Sien:"Itu Amrozi ngebom dimana yah?? hehehe dia kan memang ngebom bali kan?? bli bagusbali benar kan kalau Amrozi dkk itu ngebom bali?? duuhhh si mas Oka ini tinggal dimana sih???????
Memang nih orang-orang Pro RUU APP ini... Bom dipake main-mainan... duhhhhhhh... weeekkkk.. I bet anda merasa kalau amrozi dkk itu tidak bersalah yah???"

Kata saya: Yang bilang Amrozi ngebom di luar Bali tuh siapa? Kan saya bilang mungkin kalo dia makan babi maka dia akan ngebom Bali dan RUMAH ANDA... Nich saya kasih penegasan pada kata rumah anda, mudah-mudahan anda mudeng dengan maksud saya...
Tebakan anda salah, menurut saya Amrozi itu memang bersalah dan saya juga menyarankan agar dia secepatnya dihukum pancung...
Tapi apakah anda tahu bahwa seperti apapun meledaknya sebuah bom mobil tidak akan menimbulkan lubang pada jalan/tanah!!! Kalau ada yang berminat dengan bukti-buktinya maka insyaAllah akan saya kirim melalui e-mail...

Kata A-Sien:"yah yang salah anak saya dong... kalau nyalahin sinetronnya.. berarti "buruk muka cermin dibelah"...
hehehehe ada ribuan orang yang sama2 nonton sinetron yang sama kok anak saya yang jadi kecanduan yang lain gak.. yah yang salah anak saya dong...kalau mau menyalahkan orang lain yah orang lain itu yah saya sendiri.. :-))"

Kata saya: "Cerminnya memang buruk maka bagaimana mungkin anda bisa bercermin". Kalau logikanya memang begitu maka anda juga tidak berhak melarang film porno untuk ditonton anak anda bukan? Biarkan anak anda dan anak-anak lainnya menonton film tersebut dan jika ada dari mereka yang menirunya maka salah mereka sendiri. Yang menjadi pertanyaan, beranikah anda berbuat demikian?
============================

Untuk bagusbali...
Kata bagusbali:"Tidakah anda malu terhadap leluhur anda yang melahirkan anda sebagai seorang hindu (kalau apa yang anda akui sebagai seorang mantan hindu itu benar) ???"

Kata saya: Leluhur saya Nabi Adam as bung, apa beliau agamanya Hindu?

Kata bagusbali:"Saya juga mempunyai segudang pertanyaan terhadap keyakinan yang anda anut. Tapi saya disini menghormati masing-masing agama."

Kata saya: Kalau anda menghormatinya kenapa banyak komentar-komentar anda yang kasar dan kotor yang ditujukan
kepada Islam jika ada orang ISlam yg setuju dengan RUU APP?
====================================
Untuk Jackson...
Saya juga sebenarnya tidak ingin agama dibawa-bawa dalam pro-kontra RUU APP ini tapi bisa anda lihat sendiri di
sini... Kalau ada komentator dan ada orang lain di luar blog ini yg tidak setuju RUU APP lihatlah seperti apa
komentar mereka! Terus terang saja maksud saya di sini hanya karena kewajiban saya membela Islam yg dijelek-jelekan mereka bukan menjelekan Hindu atau yg lainnya, adakah dari kata-kata saya yg menjelek-jelekan Hindu dan lainnya?
Kalaupun ada saya minta maaf karena bukan maksud saya demikian... Dan saya juga hanya ingin mereka yg menolak RUU
APP ini berdialog dengan santun bukannya dengan kata2 kasar "maaf" seperti bodoh, goblok, fuck, dll. Mereka juga tidak membahas substansi dari RUU APP tersebut. Saya juga mengutuk perbuatan Amrozi, FPI yang anarkis dan sejenisnya. Saya sich obyektif aja... Dan saya rasa anda juga cukup obyektif, thanks...

 
At 1:23 AM, Anonymous Anonymous said...

Karena pernyataan menolak dari satu profinsi-pun (BALI) tidak digubris, padahal penduduknya jutaan;

Maka perlawanan secara Hukum lebih sesuai, intinya RUU APP bertentanagn dengan Lambang Negara RI yang PACASILA. Karena bertentangan dengan Bhineka Tunggal Ika dan prinsip musyawarah.

Rencana pengezahan yang akan dilaksanakan pada Juni menempuh sistem voting dan ini jelas bertentangan dengan Pancasila.

Dan oleh karenanya RUU APP harus batal demi Hukum, karena bertentangan dengan Pancasila

 
At 7:28 PM, Anonymous Anonymous said...

Kayanya ngga semua orang Bali menolak tuh:)

Namanya juga demokrasi, kalo ngga bisa musyawarah yah pake voting donk ah...

 
At 10:24 PM, Anonymous Anonymous said...

buat bung Oka...

Posisi pernah jadi pemeluk agama lain itu menurut saya posisi yang unik..... Di mata yang ditinggal kita akan dicap sebagai penghianat, sementara di posisi yang baru kita bisa dianggap sebagai Hero...

Bung.. kasus saya.. begitu teman-tamen tahu saya pernah jadi islam.. undangan untuk jadi pembicara datang bertubi-tubi... pernah saya datang.. saya hanya menceritakan alasan saya pindah.. hanya itu.. tapi di akhir acara semua kata-kata dipakai dengan awalan jackson pindah karena agama kita begini dan agama sebelumnya tidak begitu.. dst dst dst... dan sejak itu saya tidak pernah mau lagi...

intinya.. akan sangat lebih baik jika anda lebih arif menyadari posisi anda.... kalau teman-teman yang lain menjelek-jelekkan suatu agama...kenapa anda harus ikut-ikutan?? karena yang keluar dari mulut anda akan jadi 1000 Kali lebih menyakitkan dibandingkan yang keluar dari mulut si Ahmad someone.... anda mungkin tidak bermaksud apa-apa ketika anda dengan lantang bilang: Mana ayat Weda dst dst??.. tapi menurut orang lain mungkin itu sangat menyakitkan... kenapa anda mengambil posisi sebagai defender agama anda yang baru?? toh tanpa anda ada berjuta orang lain yang akan melakukan hal yang sama.. mengapa anda tidak mengambil posisi di tengah2?? toh mungkin orang tua anda sendiri masih memeluk agama Hindu.. atau kakak/adik anda masih jadi Hindu.. apakah hubungan tali persaudaraan itu tidak ada artinya sama sekali bagi anda?

buat saudara-saudara Bali...Pawai Bhineka Tunggal Ika yang terjadi hari sabtu 22/04/06 di sekitaran Monas sampai HI adalah bukti.. anda tidak pernah sendiri dan tidak akan sendiri...

Mari bergandeng bersama dan jangan pernah hanya masyarakat Bali yang terancam oleh RUU APP ini....

ROCK ON!!!!! Regards... J

 
At 10:37 PM, Anonymous Anonymous said...

Heh AA OKA...apa agama anda yang baru membuat anda sangat tumpul pada kemanusiaan yah??

"Kan saya bilang mungkin kalo dia makan babi maka dia akan ngebom Bali dan RUMAH ANDA... Nich saya kasih penegasan pada kata rumah anda, mudah-mudahan anda mudeng dengan maksud saya..."

ini yang anda bangga-banggakan dari agama anda itu??? Ngebom kok dipake main-mainan... gak masalah ngebom rumah saya atau ngebom siapa aja.. NGEBOM itu tetep SALAH...

Anda bilang RUU APP dimulai dengan santun BENAR... Penolakan Gubernur Bali dan Ketua DPRD Bali juga TIDAK KALAH SANTUNNYA...

tapi kamu lihat tuh pendukung RUU APP FPI.. apa mereka santun?? ama mereka gak pake semua kata-kata mutiara kebon binatang itu??

Menurut saya kamu itu memang tipikal Islam tolol seperti FPI (karena lebih banyak lagi islam Pintar seperti Gunawan Muhamad, Mrs Gusdur, dan yang lain)...

A-Sien

 
At 4:51 AM, Anonymous Anonymous said...

Pokoknya MERDEKA atau MATI!!!!

 
At 2:27 AM, Anonymous Anonymous said...

kami yg orang bali membalas dgn kata - kata kasar karena anda yg pro ruu app yg memulai . sadarkah anda ? jangan sok nge- fans ama roma irama kalau nggak tau lagunya " Kau yg mulai kau yg mengahiri " sapa bilang orang bali kebakaran jenggot . nggak salah bukannya situ yg kebakaran jenggot . makanya kalo emang orang baik - baik & pengen di baikin , jangan berbuat jahat . juga jangan sok imut & manis padahal hatinya busuk

 
At 7:18 AM, Anonymous Anonymous said...

arti puputan.
pada waktu wacana ruu app di wacanakan, dan banyak pasal yang mengarah pada nyontek budaya arab (menurut kami Hindu), kami menyampaikan penolakan lewat jalur birokrasi gubernur dan DPRD Bali, dan kami juga meneriakkan MERDEKA... MERDEKA... kemudian ada somasi dari MMI salah satu butir kalimat dalam somasi tersebut, kalau TNI tidak bisa MMI siap menyelesaikan, menyelesaikan ini kami artikan kekerasan, karena fakta membuktikan MMI/FPI adalah ormas islam garis keras. somasi inilah pemicu perlawanan melolak RUU APP ini yang ada melenceng ke agama, karena SOMASI sekali lagi berawal dari SOMASI...
sejarah membuktikan bahwa Bali selalu siap untuk puputan. PUPUTAN BADUNG DAN PUPUTAN MARGARANA, sampai sekarangpun masih tertanam di hati rakyat bali Hindu.
buat sahabat a.a gde oka... kalau anda sudah pindah agama, lebih bijak kalau anda mau bertanya, tanyakan pada keluarga anda yang masih Hindu, tidak di blogs ini, karena penjelasan dari pertanyaan anda akan anda dapatkan dalam suasana kekeluargaan, di blogs ini kami berjuang menolak RUU APP, blogs ini adalah untuk sahabat yang menolak RUU APP dari suku, agama ras, entah apalagi dan dari manapun. tolong disadari tujuan blogs ini UNTUK YANG MENOLAK RUU APP SAJA.
JIWA MERDEKA,.. MELOLAK RUU APP.
saya melolak RUU APP ada dasar :
1. saya HINDU, karena ada simbul-simbul HINDU yang telanjang. ex. LINGGA dan YONI.
2. mata pencaharian saya dari pariwisata, alasan toris/ tamu akan takut datang ke Indonesia umumnya Bali khususnya, ditangkap karena berjemur di tempat terbuka dengan bikini saja.
3. bertentangan dengan PANCASILA
4. Tidak menghargai perbedaan
BHINEKA TUNGGAL IKA. dll
kenapa penolakan kami ini, sahabat MMI mengancam dengan kekerasan??? sekali lagi kami tidak akan mundur sedikitpun menghadapi ancaman.
Buat Ibu Sinta Wahid terima kasih atas dukungannya.
buat teman seperjuangan mari kita tetap cool... jangan terprovokasi, keras lawan dengan keras lembut lawan dengan lembut...

 
At 3:29 PM, Anonymous Anonymous said...

Siiip......Fuck MMI and Fuck FPI also Fuck Mr. A.A oka.....Mulutmu terlalu lancang.

 
At 10:42 PM, Anonymous Anonymous said...

AGAMA ,ETIKA , BUDI PEKERTI , ADAT BUDAYA ADALAH HAL YG SANGAT PRINSIPIL , SETIAP ORANG PUNYA PANDANGAN YG BERBEDA . HAL SEPERTI ITU HANYA INDIVIDUNYALAH YG BERTANGGUNG JAWAB ATAS SEMUA APAYG DI LAKUKANNYA . DAN BUKAN URUSAN PEMERINTAH ATAUPUN GOLONGAN. SEHARUSNYA SEMUA HAL TSB DI SADARI .

 
At 3:14 AM, Anonymous Anonymous said...

Untuk mengukur panjang gunakanlah meteran, untuk mengukur berat gunakanlah timbangan, untuk mengukur gempa gunakanlah seismograf dan lainnya. Jangan di balik karena tidak akan bermanfaat. Kekerasan tidak akan menyelesaikan masalah justru akan menambah masalah. Logika juga jangan dibalik yang menentang RUU APP bukan berarti mendukung Pornografi. TOLAK PORNOGRAFI dan TOLAK RUU PORNO, kita BUKAN AMERIKA tetapi sudah pasti BUKAN JUGA ARAB SAUDI. Bhinneka Tunggal Ika tan Hanna Dharma Mangrwa.

Satyam eva Jayate

(Dharma)

 
At 3:14 AM, Anonymous Anonymous said...

Untuk mengukur panjang gunakanlah meteran, untuk mengukur berat gunakanlah timbangan, untuk mengukur gempa gunakanlah seismograf dan lainnya. Jangan di balik karena tidak akan bermanfaat. Kekerasan tidak akan menyelesaikan masalah justru akan menambah masalah. Logika juga jangan dibalik yang menentang RUU APP bukan berarti mendukung Pornografi. TOLAK PORNOGRAFI dan TOLAK RUU PORNO, kita BUKAN AMERIKA tetapi sudah pasti BUKAN JUGA ARAB SAUDI. Bhinneka Tunggal Ika tan Hanna Dharma Mangrwa.

Satyam eva Jayate

(Dharma)

 
At 3:15 AM, Anonymous Anonymous said...

Untuk mengukur panjang gunakanlah meteran, untuk mengukur berat gunakanlah timbangan, untuk mengukur gempa gunakanlah seismograf dan lainnya. Jangan di balik karena tidak akan bermanfaat. Kekerasan tidak akan menyelesaikan masalah justru akan menambah masalah. Logika juga jangan dibalik yang menentang RUU APP bukan berarti mendukung Pornografi. TOLAK PORNOGRAFI dan TOLAK RUU PORNO, kita BUKAN AMERIKA tetapi sudah pasti BUKAN JUGA ARAB SAUDI. Bhinneka Tunggal Ika tan Hanna Dharma Mangrwa.

Satyam eva Jayate

(Dharma)

 
At 3:35 AM, Anonymous Anonymous said...

kami orang bali nggak pro porno grafi , kami tolak RUU APP karena sangat bersinggungan dengan adat & budaya juga agama yg kami. selebihnya tidak . kamiorang balimasih punya nalar & pikiran yg sehat . kalau RUU APP ada buat apaada agama , pemuka agama juga orang tua . karena dari mereka kita sebagai manusia dapat beljar arti boleh & terlarang yg sesungguhnya .

 
At 9:39 PM, Anonymous Anonymous said...

Dear friends,
Saya merasa lelah loh baca komentarnya....Karena isinya makian semua. Duh....Saya sangat menolak ada RUU APP, tapi kok nyerempet agama. Blogs ini niatnya bagus loh...Temen-temen Bali jangan sampai terpancing provokasi deh... Kita dikenal jauh dari kekerasan.
Makanya nama Bali lebih dikenal di luar negeri daripada Indonesia (maaf). Temen saya dari Sydney bingung waktu saya bilang dari Indonesia, tapi begitu saya bilang bali, dia langsung tahu. Malah nanya, Indonesia itu dimananya Bali.hehe....
Jadi mari kita pertahankan nama baik kita.
Jangan mau diadu domba, kita kan bukan domba. Biar domba-domba diluar sana yang beradu....hehe...
Saya sangat menolak, karena sangat aneh rasanya kalau saya pulang kantor dengan blazer kerah tertutup, rokok 3cm dibawah lutut, dan jas panjang menutupi betis, masih di- suit..suit.... cowok iseng dipinggir jalan, trus dilaporkan ke polisi karena dianggap memancing perbuatan yang ga-ga karena pulang malam.
Duh Tuhan, kemana nurani semua orang? Haruskah saya berenang di kolam menggunakan pakaian selam? atau pake jas sekalian? Pakaian selam pun membentuk garis tubuh. Apakah itu juga porno aksi? Atau walaupun pakaian saya tertutup dan longgar semua, tapi jari-jari tangan saya lentik semua, indah dan seksi, haruskah saya pake sarung tangan ? Atau bibir saya indah dan seksi, haruskan saya plester bibir saya?
Wah, semua spa dan salon bisa tutup nih, karena wanita Indonesia sudah sauna dengan pakaiannya sendiri setiap hari....Gerah banget pastinya....Apalagi iklimnya tropis....
Saya bukan orang pandai yang bisa mengutip omongan orang pintar, atau kitab manapun. Saya hanya menyuarakan isi hati saya.
Dan suara hati saya bilang, sangat tidak bijak kalau moral diatur perundangan. Ga usah ada banyak aturan deh, kalau nantinya hanya diingkarin. Buat apa? Capek khan buatnya...
Saya salut dengan Rieke Dyah Pitaloka. Salut sis....
Temen-temen bali semangat yah... Perempuan Indonesia semangat yah....
mari kita berjuang terus...

Semoga Tuhan memberikan pencerahan bagi kita semua.....

 
At 9:58 PM, Anonymous Anonymous said...

Dear pak Cok, maaf juga saya balas disini...
Wah saya ga pernah baca kali yah....
Sukur pak cok mau bagi-bagi pengetahuannya ke saya...Matur suksma.
Semoga saja nilai-nilai semua agama yang diakomodir. Jadi tidak hanya menguntungkan pihak-pihak tertentu saja.
Terimakasih sekali lagi.

 
At 1:53 AM, Anonymous Anonymous said...

buka mata buka kuping , kok banyak artis yg punya anak nggak ada suaminya nggak ada yg urus. kawin sehari tiga hari lagi cerai , baiknya yg itu yg di buatin undang - undang

 
At 12:21 AM, Anonymous Anonymous said...

Tambahan Informasi.....

PKS panik menghadapi gelombang protes Anti RUU Porno

Betapa terkejutnya para kader PKS menyaksikan dengan mata kepala
sendiri
hebatnya gelombang aksi massa yang Anti RUU Porno. Mereka jelas panik,
pasalnya liputan berbagai media massa, kecuali harian Republika, begitu
gencar menayangkan aksi-aksi tersebut yang digelar di berbagai kota.

Seorang kader PKS nampak kebingungan, "Kapan neh ormas non-Islam kasih
dukungan ke RUU Porno ya? Kalau media terus mengeskspos seolah-olah RUU
APP ini hanya didukung oleh ormas Islam aja, tidak heran kalau di
sebuah milis ada yang menyebut RUU APP ini RUU-nya Taliban. Weleh...
Belum lagi cap yang diberikan kepada Harian Republika, harian yang
terang-terangan mendukung RUU ini sebagai harian sektarian."

Kekhawatiran kader PKS itu kemudian terjawab di harian Republika yang
lalu mengklaim di beberapa artikelnya bahwa tokoh non-Islam A, B dan C
amendukung RUU Porno. Padahal terbukti itu cuma pelintiran dan pemutar
balikan fakta.

Di milis-milis juga gencar aksi mematahkan argumentasi para 'fundies'
yang 'nggremet' (pelan-pelan) ingin mensyariahkan Republik Indonesia
melalui Perda-Perda, RUU Porno, pemberangusan aliran-aliran yang dicap
sesat, pengusiran serta pengrusakan properti milik umat Islam aliran
Ahmadiyah di beberapa wilayah, dan masih banyak yang lainnya. Berbagai
peristiwa itu semua saling terkait walau pelakunya berbeda-beda. Mereka
pikir, proses pengesahan RUU Porno di DPR tersebut akan berjalan mulus
mengingat mayoritas penghuni negeri ini pemeluk agama Islam. Ternyata
kenyataan yang terjadi tak sesuai dengan 'grand strategy' yang mereka
canangkan. Akan berhentikah mereka? Tidak! Mereka masih menyimpan
berbagai agenda yang siap digulirkan setiap saat. Semakin keras
dilawan, mereka akan bertindak kian brutal.

Jauh sebelum RUU Porno dibincangkan masyarakat luas, para kader PKS
sudah menyebar ke berbagai milis. Mereka seolah ingin berperan sebagai
penggembala berbaju putih di antara domba-domba hitam yang mereka kira
sesat. Bahkan ada yang sosok sebenarnya adalah lelaki tetapi menyamar
jadi perempuan, semisal Senja, Bunga, Dessy, Juwita, Nayla, Tiara,
Sinta, Melati, dan nama-nama artis beken lainnya. Tentu saja agar
terkesan bahwa RUU Porno tersebut didukungkaum perempuan. Mereka juga
menggunakan nama berbau non-muslim, misal Joseph, Thomas, dan lain
sebagainya, agar terkesan bahwa yang non-muslim pun mendukung gerakan
mereka. Yang jelas, mereka sudah dipersiapkan sejak dini untuk
membentuk
opini publik dan menyebarkan misi khusus bahwa RUU Porno tersebut
adalah
'obat mujarab' buat bangsa Indonesia dan layak untuk didukung.

Mereka, para kader PKS, berupaya keras untuk menangkal siapa saja yang
anti RUU Porno, khususnya di milis-milis. Bahkan mereka kerap main
keroyokan - contohnya pernah terjadi di milis JURNALISME. Tapi apa
lacur? Serangan bertubi-tubi membuat mereka kewalahan sendiri, dan
selalu kalah dalam berargumentasi. Yah, mereka akhirnya cuma bisa gigit
jari. Apalagi aksi yang dicanangkan para budayawan, aktivis,
rohaniawan,
seniman dan kalangan pendidik yang kerap menuliskan opininya di
berbagai
media massa untuk menolak RUU Anti Porno. Belum lagi aksi-aksi damai di
jalanan dan pentas-pentas seni
yang digelar di berbagai kota untuk menentang RUU tersebut. Tentu saja
para kader PKS cuma bisa terbengong-bengong. Kebanyakan dari mereka
cuma
bermodal dakwah ala harakah yang pakemnya sudah diprogram dengan cuci
otak. Muatannya tak jauh dari tema andalan mereka: Jauhi Yahudi! Babat
kapitalisme! Waspadai komunisme! Cekal para atheis! Hancurkan
patung-patung berhala! Ganyang kristenisasi! Ambrukkan Barat! Gantung
para pelacur! Jilbabi ABG ber-u-can-see! Cewek berkaos ketat itu
setan!
Basmi kaum homo dan lesbian! Jadikan Bali sebagai Daerah Khusus
Pornografi!

Seolah hanya mereka yang terbaik di muka Bumi ini dengan seenak udelnya
menghakimi orang lain yang berbeda dengan kemauan dan kepercayaan
kelompok mereka. Sungguh fasis dan amat berbau Taliban, bukan?

Sayangnya, kebanyakan dari mereka - walau bergelar sarjana - tak punya
kemampuan menulis dengan bernas. Mereka juga kebanyakan anti pada
unsur-unsur seni budaya sesuai aliran yang mereka anut. Karena itukah
mereka jadi radikal? Kalau mereka mencoba menuliskan opini, pasti
'garing' maknanya. Pasalnya, hanya budaya padang pasir yang mereka
agung-agungkan, walau senyatanya kering kerontang. Bisa saja mereka
kirim opini ke Republika, tapi soal dimuat atau tidaknya tentu saja
tergantung redaksi. Kalau korannya jadi tak laku gara-gara isinya
amburadul, siapa yang bertanggung jawab? Lagipula halaman koran amat
terbatas.

Di lain pihak mereka rajin menyebarkan berbagai kegombalan dan
memutarbalikkan fakta. Semisal: "Orang-orang yang tak setuju RUU APP
itu

tergolong kaum kafir. Mereka antek-anteknya Barat dan agen kapitalis
global yang ingin merusak negeri ini melalui pornografi." Siapa sih
yang
setuju
maraknya pornografi di negeri ini? Gunakan KUHP dan berdayakan penegak
hukum! Belum lagi sikap FPI yang siap pasang badan dengan ancaman akan
men-sweeping anggota DPR yang anti RUU Porno. "Kami sudah siap dengan
amunisi untuk menghadapi anggota DPR yang menolak RUU APP ini. Tapi,
ternyata mereka tidak muncul," kata Habib Rizieq yang pentolan FPI
kepada harian INDO.POS.

Berikut komentar seorang aktivis pluralisme:

"Pakaian setertutup apapun tak bakalan menjamin bahwa orang tersebut
orang yang baik. Begitu juga orang yang berpakaian minim belum tentu
berkepribadian buruk. Yang terpenting pada diri manusia adalah
kepribadian dan pemikiran kita. Adanya RUU Porno ini seperti seseorang
yang tengah melindungi pohon dari serangan babi kemudian si pemilik
pohon memagarinya agar terhindar dari serangan gerombolan babi. Si babi
dibiarkan terlepas bebas sedangkan pohonnya dipenjarakan."

"Mereka telah mensosialisasikan RUU APP ini secara besar-besaran
melalui
mesjid-mesjid. Artinya mereka memanfaatkan agama demi goalnya RUU ini.
Masyarakat awam yang sedang kesulitan dan tidak sempat lagi membaca
bahkan mengkritisi draft RUU-nya tentu akan ambil mudahnya saja. Dengan
hanya membaca judul RUU tersebut mereka pasti akan setuju. Siapa sih
orang yang setuju pornografi? Pasti jarang kan. Itulah. RUU ini memang
telah dipersiapkan dengan cerdik oleh mereka. Semuanya telah
diperhitungkan."

Disinyalir, bergulirnya RUU Porno tersebut ada kaitannya dengan
'perjanjian terselubung' antara SBY dan PKS, partai yang berafiliasi
dengan Ikhwanul Muslimin tersebut yang mendukungnya kala pilpres lalu.
Selain PKS, pihak-pihak yang terkait dengan rencana besar pendirian
kekhalifahan Islam adalah pentolan-pentolan MUI, para petinggi
Departemen Agama, MMI, FPI, Laskar Jundullah Islamiyah, Hizbut Tahrir
dan lainnya. Akan berhasilkah misi mereka menebas leher Garuda
Pancasila? Itu semua tergantung ketegasan SBY - JK untuk menyadarkan
mereka, dan menindak tegas mereka yang berbuat kriminal dan juga mereka
yang ingin menggilas Pancasila atas nama dogma-dogma

Satyam eva Jayate

(Dharma)

 
At 7:35 AM, Anonymous Anonymous said...

BOOSAAAANNNNNNN........KENAPA HIDUP INI PENUH ORANG-ORANG MUNAFIK....DAN TRAGISNYA LAGI KENAPA ORANG-ORANG MUNAFIK INI JUSTRU DI SEMBAH-SEMBAH....DIMINTAI RESTU TETEK BENGEK DAN SEBAGAINYA. APAKAH MEREKA TIDAK TAHU KALAU JIWA MEREKA SUDAH DI KUASAI SETAN YANG BERKEDOK ALIM ULAMA.

YA TUHAN.....AMPUNILAH ORANG-ORANG TERSEBUT....JAUHKANLAH MEREKA DARI SIKSA KUBUR.

 
At 2:23 PM, Anonymous Anonymous said...

TANGGAPAN UNTUK EX PEMAKAN BABI.

HE.. BUNG, LHO TAHU DARIMANA KASTA SAYA BRAHMANA,MAKANYA JANGAN SOK TAHU.YANG PUNYA BANYAK PR ITU BUKANNYA KAMI YANG HINDU,TAPI LHO DENGAN KEYAKINAN YANG LHO AGUNG-AGUNGKAN.SEGERA LHO NAIK HAJI DAN SETELAH JADI HAJI LHO SADARKAN TEMAN-TEMAN LHO ITU,FPI,FBR,MMI,AMROZY,ALI GUFRON,IMAM SAMUDRA YANG MENGANGGAP TINDAKAN MEREKA ITU BENAR,MEMBUNUH SAUDARA SENDIRI DIHALALKAN,TERIAK-TERIAK DINEGERI SENDIRI YANG JADI KORBAN SAUDARA SENDIRI,ORANG BERPAKAIAN SEKSI DIBILANG PORNO,INUL GOYANG GEBOR DIBILANG PORNOAKSI,TAPI ORANG NGEBOM DIHALALKAN,DASAR ORANG-ORANG YANG ANEH.BULAN PUASA SEMUA TEMPAT HIBURAN MALAM DISWEEPING,SEBULAN PENUH YANG NOTABENE MASIH SAUDARA LHO TIDAK BISA MENCARI NAFKAH, KARENA ALASAN MENGGANGGU IBADAH,KALO KALIAN MEMANG MAMPU MENAHAN HAWA NAFSU JANGAN SEPERTI ITU CARANYA.SIAPAPUN MAMPU KALO NGGA ADA GODAAN.DIDUNIA INI ADA BAIK-BURUK BUNG,TAPI LHO HARUS MAMPU MENYEIMBANGKAN.JANGAN SOK JADI TUHAN,POLISI,HAKIM DEH,BANGSA INI TERPURUK BUKAN KARENA PORNOGRAFI/AKSI TAPI KARENA ORANG-ORANG MACAM LHO.

HE..BUNG EX PEMAKAN BABI YANG BANYAK PR ITU LHO DAN KELOMPOKMU BUKAN KAMI.PR KAMI HANYA SATU,JIKA LHO MASIH SATU KEYAKINAN DENGAN KAMI.KARENA KAMI TIDAK MENERIMA PEMELUK YANG ANEH DAN "TIDAK WARAS" SEPERTI LHO!.

Ida Bgs jana atmaja
pinisepuh cakra buana ranting Bali.

Bgs=Bagastia bukan Bagus.
maksud lho mungkin I.B = Ida Bagus.
Bagastia adalah gelar kesepuluh dari pinisepuh cakra buana bali.
MAKANYA JANGAN SOK TAHU CAI!!SANTET CANG CAI NYANAN..!

 
At 8:16 PM, Blogger DarRah Bali said...

JANGAN DISAMAKAN SISTEM PEMBINAAN AGAMA YANG SATU DENGAN YANG LAIN.

MASING-MASING AGAMA MEMILIKI SISTEM PEMBINAANNYA SENDIRI-SENDIRI.

AGAMA HINDU MEMILIKI SISTEM PEMBINAAN (PENGHAYATAN THD AJARAN AGAMANYA) SANGAT MEMPERHITUNGKAN HAK AZASI DAN TINGKAT KEMAMPUAN PENGHAYATAN MASING-MASING INDIVIDU, STRATA, UMUR, DLL.

AGAMA HINDU BUKAN AGAMA HAFALAN...

KAMI DI BALI TIDAK HARUS MENGHAFAL SELURUH ISI WEDA.

KONSEP PENGHAYATAN DAN PENGAMALAN KAMI THD AJARAN AGAMA ADALAH CUKUP DGN MELAKSANAKAN AJARAN "CATUR MARGA". KALAU TERLALU RUMIT CUKUP DENGAN MELAKSANAKAN "TRI KAYA PARISUDDHA".....(MUDAH KAN?)

SAYA YAKIN ANDA TAHU KITAB SUCI WEDA TERDIRI DARI BERAPA BAGIAN DAN BERATNYA BERAPA KILOGRAM...???
(CARI DI GOOGLE AJA BISA KOQ)

 
At 11:28 PM, Anonymous Anonymous said...

BENAR SEKALI AGAMA HINDU ADA TIDAK UNTUK DI KOMERSILKAN TAPI UNTUK DI HAYATI DALAM HIDUP

 
At 12:39 AM, Anonymous Anonymous said...

Menurut hemat saya RUU APP yg ada sarat unsur SARA. Tapi saya tidak mau berargumen tentang itu, karena pada dasarnya setiap orang punya keyakinan moral yang berbeda.

Saya rasa tidak ada yang tidak setuju bahwa pikiran cabul adalah sesuatu yang tidak baik. Namun rancangan UU APP masih jauh dari sempurna, proses perancangannya juga masih amburadul, sehingga hasilnya juga sangat tidak layak untuk jadi undang-undang. Penggunaan kata pornografi bisa jadi tidak tepat, karena apa arti kata yang sebenarnya tidak jelas. Di RUU APP dijelaskan bahwa 'Pornografi adalah substansi dalam media atau alat komunikasi yang dibuat untuk menyampaikan gagasan-gagasan yang mengeksploitasi seksual, kecabulan, dan/atau erotika. '. Dari sini dapat diartikan bahwa selama suatu hal tidak 'mengeksploitasi seksual, kecabulan, dan/ atau erotika', berarti hal tersebut bukanlah suatu bentuk pornografi. Pornoaksi juga dijelaskan sebagai 'perbuatan mengeksploitasi seksual, kecabulan, dan/atau erotika di muka umum'. Sekali lagi, jika tidak ada unsur eksploitasi berarti perbuatan tersebut bukanlah bentuk pornoaksi.

Dengan definisi diatas, tindakan seorang ibu yang sedang menyusui anaknya bukanlah suatu bentuk pornoaksi, karena jelas tindakan tersebut merupakan bentuk kasih sayang seorang ibu, dimana sama sekali tidak ada unsur seksualitas. Jika aktivitas tadi difoto dan dimuat dalam surat kabar untuk kolom berita 'Kasih sayang ibu', dimana tidak ada niatan untuk meng-eksploitasi seksual, kecabulan, dan erotika; berarti hal tersebut tentunya juga bukan suatu bentuk pornografi. Permasalahannya, dalam RUU APP sang ibu tadi dapat dijerat dengan pasal anti-pornoaksi, dimana dijelaskan 'Setiap orang dewasa dilarang mempertontonkan bagian tubuh tertentu yang sensual', yang mana dada wanita termasuk bagian tubuh yang sensual. Padahal, penjelasan arti pornoaksi diatas jelas jelas berkata bahwa unsur eksploitasi itu sangat penting bagi penentuan porno-tidaknya suatu hal. Dari sini kita bisa melihat bahwa RUU APP masih jauh dari peraturan yang konsisten dan adil.

Para pendukung RUU APP mungkin akan berkata, 'oh, itu kan hanya masalah kata-kata. Meskipun RUU tersebut mengandung kata-kata 'eksploitasi', arti yang dimaksud adalah 'mengandung''. Jadi Pornografi sebenarnya berarti 'Pornografi adalah substansi dalam media atau alat komunikasi yang dibuat untuk menyampaikan gagasan-gagasan yang mengandung seksual, kecabulan, dan/atau erotika'. Nah, kedengarannya ini jauh lebih cocok kan? Tidak juga. Kalau interpretasi ini yang dipakai, berarti pasal 4 akan berbunyi 'Setiap orang dilarang membuat tulisan, suara atau rekaman suara, film atau yang dapat disamakan dengan film, syair lagu, puisi, gambar, foto, dan/atau lukisan yang mengandung daya tarik bagian tubuh tertentu yang sensual dari orang dewasa'. Jika saya menggubah lagu dengan judul 'anatomiku', dimana liriknya menyebutkan satu persatu bagian badan manusia (contoh lirik: kepala rambut mata hidung bibir , dsb), saya akan terjerat RUU APP. Kenapa? Karena lirik lagu saya pasti akan mengandung bagian-bagian tubuh yang dianggap sensual. Disini saya tidak akan menyebutkan unsur eksploitasi, karena tadi kita telah setuju untuk menggunakan arti mengandung. Karena lagu saya tidak bertujuan untuk kepentingan pengembangan ilmu dan pengobatan gangguan kesehatan; 'produk pornografi' saya tidak termasuk dalam pengecualian. Ironisnya, bukan saya saja yang akan terjerat pasal 4 tersebut. Bagian penjelasan RUU APP secara eksplisit menjabarkan bagian tubuh mana saja yang dianggap sensual. Tidak berbeda dengan lirik lagu diatas. Bila RUU tersebut menjadi UU, berarti RUU APP otomatis akan menjadi sebuah 'produk pornografi'. Dan karena tujuan UU APP juga bukan untuk gangguan kesehatan dan pengembangan ilmu pengetahuan, jadi pengecualian juga tidak berlaku. Undang-undang tersebut akan dijerat dengan dirinya sendiri. Suatu yang aneh, bukan? Kalaupun ditambahkan suatu pasal untuk mengecualikan UU tersebut, keadaannya masih akan terasa janggal. UU APP adalah suatu produk pornografi yang ditujukan untuk

'a. Menegakkan dan menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia yang beriman dan bertakwa dalam rangka membentuk masyarakat yang berkepribadian luhur kepadaTuhan Yang Maha Esa.'

b. Memberikan perlindungan, pembinaan, dan pendidikan moral dan akhlak masyarakat'

Untuk melengkapi keanehan pasal perkecualian, jurnal medis yang mengandung gambar badan manusia secara hukum menjadi 'produk pornografi', meskipun dikecualikan dari hukuman. Tentu para dokter tidak akan merasa gembira jika dibilang sebagai pengkonsumsi materi pornografi secara reguler.

Yang paling gila adalah pengecualian bagi produk produk yang ditujukan untuk 'pengobatan gangguan kesehatan'. Dengan dalih 'gangguan kesehatan', saya bisa saja mendapatkan surat rekomendasi dari dokter dan secara aman mengkonsumsi produk produk pornografi sejati (bukan dalam definisi APP yg rancu). Saudara sekalian pikirkan, susah atau tidak untuk mendapatkan rekomendasi?

Pada akhirnya, apa hasil yang kita dapat jika RUU APP tadi disahkan? Secara moral, tidak ada sama sekali. Siapa saja hanya butuh berkunjung ke dokter, mengeluh memilik gangguan kesehatan tertentu, dan setelah itu bebas mengkonsumsi produk pornografi. Bahkan negara secara hukum akan merestui tindakan tersebut. Di lain sisi secara hukum hasil RUU APP adalah kerancuan yang tidak terbatas, dimana definisi moral dimata hukum menjadi tidak jelas. Belum lagi dampak bahwa RUU APP juga menciptakan jurang jurang antar suku,ras, dan agama yang baru. Sebagai orang Indonesia yang cinta negara, saya tidak tega jika RUU APP disahkan.

 
At 7:51 PM, Anonymous Anonymous said...

Komentar apologi bukan analogi......

 
At 1:36 AM, Anonymous Anonymous said...

Om Asato ma Sat Gamaya
Tamaso ma Jyotir Gamaya
Mrtyor ma Amritam Gamaya
Loka Samastha Sukhino Bhawantu
Loka Samastha Sukhino Bhawantu
Loka Samastha Sukhino Bhawantu
Om shanti3x Om

Seperti senyum memeluk damai,
seperti cinta memeluk bahagia,
Begitulah sewajarnya kita memeluk Dharma (kebaikan/kewajiban).....

Selamat Hari Raya Galungan (3 Mei) dan Kuningan (13 Mei)...

Satyam eva Jayate
(Dharma)

 
At 11:11 AM, Anonymous Anonymous said...

dukung Bali merdekaaaaaaaaaaa!!!!

 
At 5:58 PM, Anonymous Anonymous said...

yup merdeka atas kebenaran dharma & agama

 
At 7:14 PM, Anonymous Anonymous said...

INDONESIA MEMANG TERDIRI DARI MULTI KULTUR, ETNIS, AGAMA, PROFESSI DSB, ITULAH KE-JENIUS-AN BUNG KARNO YANG MENGEDEPANKAN PANCASILA SEBAGAI LAMBANG NEGARA AGAR INDONESIA YANG SEBELUMNYA TAK PERNAH ADA SEBELUM KEMERDEKAAN MENJADI ADA, HIDUP BERDAMPINGAN SEBAGAI SEBUAH BANGSA YANG SERBA MULTI DENGAN DAMAI DAN SENTOSA.

TENTU ADA GOLONGAN YANG MENGHENDAKI LAIN DAN SEJAK PULUHAN TAHUN YANG LALU SELALU BERUSAHA MERUBAH KONSEP PEMERSATU BUNG KARNO MENJADI EKSTREME, MENJADI NEGARA YANG HUKUMNYA BERSADAR ISLAM SAJA TANPA MEMPERDULIKAN KEHETEROGENAN, SERBA MULTI ATAU APAPUN DAN TAK SEGAN UNTUK MENCEGAH DEMOKRASI BAGI PIHAK LAIN, MEMAKSAKAN TUJUAN SERTA HASRATNYA SENDIRI.

bUNG KARNO YANG JELI LANGSUNG MAMPU MENYIUM BAU GOLONGAN TERSEBUT DAN OLEH SEBAB ITU DI SEGELA DITUMPAS BERSAMA KARTOSUWIRYO.

PANCASILA SELALU DIKEDEPANKAN, KARENA BELIAU SUNGGUH FAHAM BAHWA HANYA DENGAN PANCASILLAH BANGSA INI YANG SERBA MULTI BISA DIPERSATUKAN.

BERULANG PIAGAM JAKARTA YANG MENENTANG PANCASILA BERUSAHA DIMASUKKAN OLEH GOLONGAN EKSTREM, TETAPI PIAGAM JAKARTA SEBELUMNYA KANDAS BEBERAPA KALI; TETAPI KALI INI DENGAN MATA TOMBAK RUU-APP SEPERTI AKAN MASUK. KARENA STRATEGI INI TELAH DIRANCANG PULUHAN TAHUN BERDASARKAN RISET YANG MATENG DENGAN DANA BERMOLYAR-MILYAR SERTA DIDUKUNG OLEH SEKIAN AHLI PIKIR.

GOLONGAN EKSTREM INI SADAR BAHWA MELALUI SAATNYA TEPAT BILA BUKAN JAMAN HABIBIE, MAKA JAMAN SBY. SEBEB MEMANG DENGAN KEDUA TOKOH INI SANGAT MEMUNGKINKAN.


KALAU FPI ATAU FRONT2 LAIN BERBAJU HITAM YANG MENGANCAM SERETA YANG MENGUSIR INUL SERTA ONENG SIH BUKAN LAWAN YANG SEBENARNYA.

MESKI MEGAWATI, AKBAR TANJUNG, TRY SUTRISNO MENOLAK RUU-APP. TETAPI MENGHADAPI LANGKAH STRATEGIS YANG SITEMATIS MUNGKIN BUKAN TANDINGANNYA.

PEMBUNUHAN DENGN PEMENGALAN KEPALA, PEMBACOKAN DI POSO MEMANG JAHAT, PENGEBOMAN BALI JUGA TENTU JAHAT; TETAPI BERKONSPIRASI SECRA SITEMATIS SERTA BERSTRATEGI MENEMBUS MELALUI UNDANG-UNDANG SUNGGUH KEJAHATAN YANG LUAR BIASA, SUATU KEJAHATAN SEPERTI JAMAN NAZI HITLER, KEJAHATAN KELOMPAK TERTENTU YANG BERKADAR SEJARAH;

BILA DIBANDINGKAN DENGAN REAKSI PARA SENIMAN YANG SEAKAN ANAK MANIS BARU MASUK SD, JAH TAK MUNGKIN MENJADI PENCEGAH YANG EFFEKTIF, BIAR `TURUT KE JALAN SETIAO HARI DAN BIAR MEMASANG IKLAN YANG PENUH SE-SURATKABAR-PUN, PERCUMA.

YANG MUNGKIN ADALAH BERTINDAK LEBIH PASTI, MISALNYA MENYIMPAN UNTUK SEMENTARA PARA PERANCANGNYA, MEJEBARKAN AMPLOP KEPADA PARA ANGGOTA DPR YANG MENANGANINYA. TANPA AMPLOP YANG TEBAL MANA MUNGKIIIIIIIIINNNNN.

MENGHARAPKAN POLISI MENANGKAH YANG ANTI DEMOKRASI, YANG MENGADAKAN SWEEPING, YANG DEMO YANG DI DEPAN RUMAH INUL, YANG MENGUSIR ONENG DSB, SAMA SAMA SEPERTI ANAK SEKOLAH SD KELAS II YANG MENGANGGAP POLISI ITU BAIK DAN KERJA MEMANG NANGKEPING ORANG JAHAT.

KATA-KATA BIJAK YANG SUDAH RIBUAAN TAHUN BERBUNYI;

BILA KEBIJAKSANAAN LENYAP YANG HADIR ADALAH OPERTIMBANGAN BAIK-BURUK;
DAN BILA PERIHAL BAIK-BURUK HILANG MAKA YANG MENGGANTIKAN ADALAH BENAR ATAU SALAH;
DAN BILA KEKERASAN TELAH DIPAKSAKAN SESUAI KEINGINAN SUATU KELOMPOK, MAKA ITU ARTINYA BENAR DAN SALAH-PUN TELAH LENYAP SERTA DIGANTIKAN OLEH GUKUM RIMBA SIAPA YANG KUAT DIA YANG MENANG. DAN INI ARTINYA PERMULAAN DARI KEKACAUAN.

JADI KALAU MAU MENCEGAH SECARA EFFEKTIF, PERLU KUAT, PERLU PENGDUKUNG BANYAK DAN TENTUNYA PERLU BANYAK UANG UNTUK MEMANJAKAN WAKIL KITA DI DPR YANG BUKAN LAGI WAKIL RAKYAT.

COBA RENUNGKAN SEBELUM MELANGKAH YANG MEMBUANG KERINGAT, WAKTU ENERJI SECARA SIA-SIA.

 
At 7:15 PM, Anonymous Anonymous said...

INDONESIA MEMANG TERDIRI DARI MULTI KULTUR, ETNIS, AGAMA, PROFESSI DSB, ITULAH KE-JENIUS-AN BUNG KARNO YANG MENGEDEPANKAN PANCASILA SEBAGAI LAMBANG NEGARA AGAR INDONESIA YANG SEBELUMNYA TAK PERNAH ADA SEBELUM KEMERDEKAAN MENJADI ADA, HIDUP BERDAMPINGAN SEBAGAI SEBUAH BANGSA YANG SERBA MULTI DENGAN DAMAI DAN SENTOSA.

TENTU ADA GOLONGAN YANG MENGHENDAKI LAIN DAN SEJAK PULUHAN TAHUN YANG LALU SELALU BERUSAHA MERUBAH KONSEP PEMERSATU BUNG KARNO MENJADI EKSTREME, MENJADI NEGARA YANG HUKUMNYA BERSADAR ISLAM SAJA TANPA MEMPERDULIKAN KEHETEROGENAN, SERBA MULTI ATAU APAPUN DAN TAK SEGAN UNTUK MENCEGAH DEMOKRASI BAGI PIHAK LAIN, MEMAKSAKAN TUJUAN SERTA HASRATNYA SENDIRI.

bUNG KARNO YANG JELI LANGSUNG MAMPU MENYIUM BAU GOLONGAN TERSEBUT DAN OLEH SEBAB ITU DI SEGELA DITUMPAS BERSAMA KARTOSUWIRYO.

PANCASILA SELALU DIKEDEPANKAN, KARENA BELIAU SUNGGUH FAHAM BAHWA HANYA DENGAN PANCASILLAH BANGSA INI YANG SERBA MULTI BISA DIPERSATUKAN.

BERULANG PIAGAM JAKARTA YANG MENENTANG PANCASILA BERUSAHA DIMASUKKAN OLEH GOLONGAN EKSTREM, TETAPI PIAGAM JAKARTA SEBELUMNYA KANDAS BEBERAPA KALI; TETAPI KALI INI DENGAN MATA TOMBAK RUU-APP SEPERTI AKAN MASUK. KARENA STRATEGI INI TELAH DIRANCANG PULUHAN TAHUN BERDASARKAN RISET YANG MATENG DENGAN DANA BERMOLYAR-MILYAR SERTA DIDUKUNG OLEH SEKIAN AHLI PIKIR.

GOLONGAN EKSTREM INI SADAR BAHWA MELALUI SAATNYA TEPAT BILA BUKAN JAMAN HABIBIE, MAKA JAMAN SBY. SEBEB MEMANG DENGAN KEDUA TOKOH INI SANGAT MEMUNGKINKAN.


KALAU FPI ATAU FRONT2 LAIN BERBAJU HITAM YANG MENGANCAM SERETA YANG MENGUSIR INUL SERTA ONENG SIH BUKAN LAWAN YANG SEBENARNYA.

MESKI MEGAWATI, AKBAR TANJUNG, TRY SUTRISNO MENOLAK RUU-APP. TETAPI MENGHADAPI LANGKAH STRATEGIS YANG SITEMATIS MUNGKIN BUKAN TANDINGANNYA.

PEMBUNUHAN DENGN PEMENGALAN KEPALA, PEMBACOKAN DI POSO MEMANG JAHAT, PENGEBOMAN BALI JUGA TENTU JAHAT; TETAPI BERKONSPIRASI SECRA SITEMATIS SERTA BERSTRATEGI MENEMBUS MELALUI UNDANG-UNDANG SUNGGUH KEJAHATAN YANG LUAR BIASA, SUATU KEJAHATAN SEPERTI JAMAN NAZI HITLER, KEJAHATAN KELOMPAK TERTENTU YANG BERKADAR SEJARAH;

BILA DIBANDINGKAN DENGAN REAKSI PARA SENIMAN YANG SEAKAN ANAK MANIS BARU MASUK SD, JAH TAK MUNGKIN MENJADI PENCEGAH YANG EFFEKTIF, BIAR `TURUT KE JALAN SETIAO HARI DAN BIAR MEMASANG IKLAN YANG PENUH SE-SURATKABAR-PUN, PERCUMA.

YANG MUNGKIN ADALAH BERTINDAK LEBIH PASTI, MISALNYA MENYIMPAN UNTUK SEMENTARA PARA PERANCANGNYA, MEJEBARKAN AMPLOP KEPADA PARA ANGGOTA DPR YANG MENANGANINYA. TANPA AMPLOP YANG TEBAL MANA MUNGKIIIIIIIIINNNNN.

MENGHARAPKAN POLISI MENANGKAH YANG ANTI DEMOKRASI, YANG MENGADAKAN SWEEPING, YANG DEMO YANG DI DEPAN RUMAH INUL, YANG MENGUSIR ONENG DSB, SAMA SAMA SEPERTI ANAK SEKOLAH SD KELAS II YANG MENGANGGAP POLISI ITU BAIK DAN KERJA MEMANG NANGKEPING ORANG JAHAT.

KATA-KATA BIJAK YANG SUDAH RIBUAAN TAHUN BERBUNYI;

BILA KEBIJAKSANAAN LENYAP YANG HADIR ADALAH OPERTIMBANGAN BAIK-BURUK;
DAN BILA PERIHAL BAIK-BURUK HILANG MAKA YANG MENGGANTIKAN ADALAH BENAR ATAU SALAH;
DAN BILA KEKERASAN TELAH DIPAKSAKAN SESUAI KEINGINAN SUATU KELOMPOK, MAKA ITU ARTINYA BENAR DAN SALAH-PUN TELAH LENYAP SERTA DIGANTIKAN OLEH GUKUM RIMBA SIAPA YANG KUAT DIA YANG MENANG. DAN INI ARTINYA PERMULAAN DARI KEKACAUAN.

JADI KALAU MAU MENCEGAH SECARA EFFEKTIF, PERLU KUAT, PERLU PENGDUKUNG BANYAK DAN TENTUNYA PERLU BANYAK UANG UNTUK MEMANJAKAN WAKIL KITA DI DPR YANG BUKAN LAGI WAKIL RAKYAT.

COBA RENUNGKAN SEBELUM MELANGKAH YANG MEMBUANG KERINGAT, WAKTU ENERJI SECARA SIA-SIA.

 
At 2:42 AM, Anonymous Anonymous said...

Saatnya kita galang Bali Merdeka,...setuju?

 
At 2:42 AM, Anonymous Anonymous said...

Saatnya kita galang Bali Merdeka,...setuju?

 
At 6:22 PM, Anonymous Anonymous said...

saatnya kita orang bali untuk berani bicara & tunjukan bahwa kita tidak bodoh , upacara , upakara, nyame braye , semeton , gotong royong , pengendalian diri dan tetap belajar adalah jati diri orang bali. pengendalian diri ada dlm fikiran tiap orang & tak satupun dari orang lain dapat mengedalikan nya terkecuali kita sendiri

 
At 5:57 AM, Anonymous Anonymous said...

saya 100% tidak setuju dengan RUU APP karena menyimpang dengan ajaran agama,untuk apa lagi membentuk UU yang tidak karuan,seandainya RUU APP telah diresmikan(dilaksanakan)toh juga kita semua harus banting tulang cari napkah untuk hidup.
dukung BALI MERDEKAAAA!

 
At 7:16 PM, Anonymous Anonymous said...

hidup bali , jangan biarkan orang orang nunafik hancurkan indonesia

 
At 7:16 PM, Anonymous Anonymous said...

hidup bali , jangan biarkan orang orang nunafik hancurkan indonesia

 
At 6:25 AM, Anonymous Anonymous said...

BALI MERDEKA............, saatnya, dan bagusbali aku setuju kau jadi Presidennya. Haaaaaa........

 
At 10:57 PM, Anonymous Anonymous said...

buat yg ketawa , jangan terlalu keras man , mulut lo bau . sama baunya ma kemunafikan lo . gue nggak salut ma orang macam lo . mulut enber otak nol. sok tau lagi . better u stay quiet just try to control your self first than u can try to control some body else

 
At 9:50 AM, Anonymous Anonymous said...

Hai man,...nggak bosan-bosan cuma koar-koar menolak RUU APP. Sudahlah.....jika nanti sah menjadi UU anda akan jadi malu sendiri...Ancaman merdeka, cuma gertak sambal, karena memang bali tak mungkin mampu berdiri sendiri.

Sebaiknya kita sudahi sampai disini, sebaiknya kembali ke persembahyangan masing-masing, memohon agar HIV terusir dari Bali, Pendidikan semakin maju, Pariwisata aman, dan sopan.

Perlawanan menolak RUU APP, lama-lama pasti tenggelam,..coba aja.

Dan terbukti sekarang, demo-demo dari kaum yang pro porno sudah kehabisan energi. Atau karena sponsor udah pada bangkrut

 
At 9:50 PM, Anonymous Anonymous said...

kamu boleh bicara apa saja , buat orng sebodoh kamu kami nggak harus menghabiskan energi memberi penjelasan apa , bagaimana , kami nanati mo apa kamu ngak akan tau . di mana ada dharma pasti ada jalan

 
At 12:30 AM, Anonymous Anonymous said...

benar sekali , karena orang yg hidup dgn kemunafikan nggak enak sama sekali

 
At 6:53 AM, Anonymous Anonymous said...

Kalo RUU APP sah jadi UU, Bali Merdeka ?.....ha..ha...inilah pikiran yang booodoh. Emangnya gampang ?...

Dan sekali lagi buktikan.....dharma kek,...loe akan bakalan mampus jika minta merdeka. Ngurus listrik aja tidak bisa mau merdeka,...apa modal loe ?

 
At 7:22 AM, Anonymous Anonymous said...

menuduh munafik,....? tidak penting untuk ditanggapi. Biar mereka semakin sumpek.

Yang penting RUU APP tetap jalan, dan anda akan terus menggerutuuu,...mau merdeka beneran tdk punya modal,..bisanya koar-koar.

Dan saya perkirakan anda semua akan mengeluarkan jurus licik, yaitu dengan cara mengarahkan isue pornografi ke isue agama.

Sebaiknya nyerah aja bli

 
At 7:36 AM, Anonymous Anonymous said...

UNTUK SELURUH NYA

Hati-hati dengan bagus bali,.....ternyata dia provokator yang akan merusak bali, merusak kerukunan beragama di Bali, amati saja...kemana arah komentarnya?

 
At 7:54 AM, Anonymous Anonymous said...

Eh, ini bukan ruang debat agama.....ayo adu argumen yang masuk di akal tentang setuju porno atau menolak porno.

Dan golongan yang mengagumi porno-porno tidak boleh menyinggung/mengejak agama orang yang anti porno. Demikian sebaliknya.

 
At 1:41 PM, Anonymous Anonymous said...

Makin lama, makin muak aja, membaca argumen orang2 yg pro RUU APP ini, selalu mengatasnamakan "agama-moral",pola berpikir yg dangkal!

 
At 7:00 PM, Anonymous Anonymous said...

Bagusbali mah bukan provokator atuh mas tapi PROVOKOTOR:)

 
At 7:21 AM, Anonymous Anonymous said...

pendukung ruuapp memang buat ribut di manamana.pantesan mereka itu kolot!

 

Post a Comment

<< Home