Wednesday, March 01, 2006

E-Mail Address

Untuk rekan-rekan yang ingin mengirimkan pernyataan dukungan, silahkan kirim ke hatihening@yahoo.com

A statement of support could be e-mailed to hatihening@yahoo.com

Marlowe and Jun

27 Comments:

At 8:21 PM, Anonymous Anonymous said...

PENTAS GEGUNTANGAN
IBU-IBU PKK KOTA DENPASAR


Lapangan Renon, Denpasar
Jum'at 3 Maret 2006 / Friday March 3, 2006
11.00 WITA / 11.00 am

"BROKAT ITU TAK BERSALAH !"

Ibu-ibu kita bertanya,
"Apakah salah kami memakai brokat transparan yang sejuk dibadan dan indah dipandang?"
Ibu-ibu kita nyeletuk, "Brokatku membuat aku enak dipandang."
Ibu-ibu kita bingung, "Kenken to, listrik naek, dije ngalih pipis 500 juta untuk denda karena memakai brokat transparan."
Ibu-ibu kita protes, "Apa hubungannya brokat dengan perkosaan??"
Ibu-ibu kita menuntut, "Beh, urus busung lapar aja dulu
sebelum menuduh anak-anakku punya pikiran porno!"
.....

TTD :
KELOMPOK GEGUNTANGAN
IBU-IBU PKK KOTA DENPASAR

 
At 2:23 AM, Anonymous Anonymous said...

Kami terbelenggu… Kami terpasung…!

Kami tidak boleh lagi berolah raga Senam memakai baju senam yang mempertontonkan bagian tubuh tertentu yang sensual (paha, pinggang, perut, pantat, dada, punggung). Trus…??? Kami harus senam pake kebaya dan kerudung???

UU PORNOGRAFI & PORNOAKSI memberi sanksi hukuman 10 tahun dan denda 1 milyar bagi yang melanggar.



Ayo kita "DEMO MASSAL" menolak UU Pornografi & Pornoaksi berlaku di Bali ini, pada acara:

SENAM BERSAMA

Oleh instruktur senam LALA STUDIO yang berbusana sexy.

Sexy itu khan indah…??

Jumat, 3 Maret 2006, jam 06.30 pagi

Di depan kantor gubernur, Lap. Renon, Denpasar



* Disarankan bagi yang ikut senam, memakai baju senam ketat, celana pendek ketat.

Gratis lho…. ???? Ada door prize lagi…..

Informasi : 081 238 43259

 
At 2:44 AM, Anonymous Anonymous said...

RUU Pornografi itu memang bullshit kok. Seharusnya gerakan menentang rancangan undang-undang ini jangan berhenti sampai di sini, tapi terus mengorek informasi, sampai menemukan siapa-siapa saja oknum di balik perancangan RUU tersebut dan di publikasikan ke masyarakat luas.

Karena kalo hanya menjinakan bom tanpa menemukan pembuatnya, mereka kan tetap berkeliaran dan mencari cara yang lebih jitu dan cerdik lagi untuk menghancurkan. Ini suatu bentuk terorisme lain lagi, dan aku tidak heran kalo dalang-dalangnya gak beda sama yang nge-bom-nge-bom bali kemarin.

Kesadaran masyarakat tentang hak asasi manusia mulai berkembang, dan aku berharap akan terus berkembang di masa-masa depan.

 
At 2:13 PM, Anonymous Anonymous said...

Halo,

saya koq jadi kayak media watcher ya? :)

Ini ada berita dari sitenya PKS (Partai Keadilan Sejahtera): http://fpks-dpr-ri.com/new/?op=isi&id=851

Yang menarik perhatian saya adalah kalimat ini:
"Menteri-menteri juga mendukung. Ada Pak Hamid Awaluddin, Pak Yusril, Menteri Negara Budaya dan Pariwisata Jerro Wacik juga mendukung RUU ini. Malahan, kata Pak Jerro Wacik, masyarakat Bali juga mendukung," ujarnya.

Apa benar Jero Wacik bicara begitu? Bisa tolong dikonfirmasi? Atau apa ini (lagi lagi) disinformasi dari kubu mereka?

Saludos desde La Ciudad de Mexico,
Raka

 
At 2:16 PM, Anonymous Anonymous said...

Sorry, minta ijin untuk meng-copy and paste isi dari halaman yang saya sebut diatas (soalnya saya tidak percaya sama attitude mereka -- bisa2 mereka menghapus halaman itu dari web kalau merugikan mereka):

--------------------
Djalaluddin Asy Syatibi, Anggota Komisi VIII
Juni 2006, RUU Anti Pornografi dan Pornoaks Disahkan
Fraksi-PKS Online: Pencegahan dan pemberantasan pornografi dan pornoaksi yang kini semakin merajalela nampaknya masih menunggu lama. Rancangan Undang-undang Anti Pornografi dan Pornoaksi ( RUU APP) kemungkinan besar baru disahkan Juni 2006.

Anggota Komisi VIII F-PKS Jalaluddin as-Syatibi mengungkapkan, saat ini Pansus RUU APP masih meminta masukan dari berbagai kalangan masyarakat, baik yang pro maupun yang kontra atas terbitnya UU tersebut. "Juni, Insya Allah akan selesai," kata Jalaluddin di ruang kerjanya Gedung DPR/MPR, Jakarta, Rabu (25/1).

Selain itu, Pansus RUU APP, juga harus melakukan kunjungan kerja ke sejumlah daerah, yang tingkat dan dampak pornografi dan pornoaksinya relatif tinggi, misalnya, Jakarta, Batam, Bali, dan Papua.

Diakuinya, ada sejumlah pihak yang menolak kehadiran UU APP ini, dengan alasan kekebasan pers. Mengenai masalah ini, lanjut dia, Departemen Hukum dan HAM (Depkum-HAM) akan melakukan sinkronisasi atas hal tersebut, sehingga tidak ada pertentangan antar UU Pers dan UU APP.

"Menteri-menteri juga mendukung. Ada Pak Hamid Awaluddin, Pak Yusril, Menteri Negara Budaya dan Pariwisata Jerro Wacik juga mendukung RUU ini. Malahan, kata Pak Jerro Wacik, masyarakat Bali juga mendukung," ujarnya.

Menurutnya, lahirnya UU APP bukan untuk membelenggu kebebasan pers, tapi untuk menata kembali pers yang bermartabat dan peduli terhadap moral bangsa. "Selama ini banyak laporan tentang korban pornografi dan pornoaksi. Ada yang melalui VCD atau HP dan media massa. Ini harus kita selamatkan," sambung aleg PKS asal Bandung ini.

Terkait dengan hal itu, Jalaluddin berharap dengan lahirnya RUU ini nanti aparat penegak hukum tentunya harus lebih agresif mencegah dan memeberantas pornografi dan pornoaksi. "Kalau menghilangkan seluruhnya tentu tidak bisa, usaha kita adalah meminimalisir kejahatan itu," tuturnya. (fud)


Pengirim: Navis Update: 27/01/2006 Oleh: Hartono

 
At 5:32 PM, Blogger tempo dulu said...

This comment has been removed by the author.

 
At 10:06 PM, Anonymous Anonymous said...

Kemunafikan semakin merajalela di Indonesia, atas dasar nama perbaikan moral kebebasan malah dikorbankan. Orang-orang yang tidak pernah melihat latar belakangnya semakin lantang bersua. MUNAFIK.... iya...munafik....... Sesungguhnya mereka hanyalah orang bodoh yang kebetulan ada dalam lingkup mayoritas dan memiliki kekuasaan yang didalamnya hanyalah otak kosong dan kotor..... Bebaskan BALI dari rongrongan tikus-tikus yang mengatasnamakan kebenaran semata. Dunia universal, jangan hanya melihat dengan sepicik mata.

 
At 11:08 PM, Anonymous Anonymous said...

Buat admin, tolong html nya diperbaiki untuk menghilangkan :

if !supportLists]--> ... dst

Karena cukup mengganggu.

 
At 11:16 PM, Anonymous Anonymous said...

Cok Raka,
iya, Jero Wacik mendukung.. karena itu pada demo massa hari ini di Renon, tadi ada spanduk bertuliskan "Jero Wacik, ada salam dari Ida Sang Hyang Widhi"...
Mungkin (ini gosip sih) istrinya yang anggota PKS kali... Dan doi anggota PSTI (PArtai Suammi takut Istri)... Smile. Btw, as media watcher jangan percaya comment-comment di web yg mendukung RUU APP ini, saya coba kirim e-mail ke mereka selalu bounched-back, anonymous... so mungkin karang-karangan aja...

 
At 11:21 PM, Anonymous Anonymous said...

RUU APP ini memang produk orang-orang idiot.

Usulan, apakah tidak sebaiknya juga melakukan aksi-aksi internasional?

Untuk yang memiliki akses atau kemampuan menulis artikel, sebisa mungkin membuat tulisan dan dikirimkan ke media massa internasional di seluruh dunia. Bila perlu, adakan kontak dengan wartawan-wartawan luar negeri.

Hubungi organisasi-organisasi internasional, perwakilan-perwakilan mahasiswa di luar negeri, dll.

Kumpulkan bukti-bukti budaya yang bertentangan dengan RUU APP. Saya yakin bahwa ada banyak lagi daerah di Indonesia yang memiliki adat istiadat dan kebudayaan yang bakalan terancam.

Teruskan perjuangan !

Dari saya (bukan orang Bali).

 
At 12:45 AM, Anonymous Anonymous said...

You Balinese need to stop playing the pacifist card all the time your island is adorned with memorials celebrating your victory over Holland and stand up for yourselves like men once again. You need to get rid of the Indonesian cultural [sic] stench and with it the corruption and the rest of the garbage that makes your island a c*ap hole, not a paradise. I have no doubt you would get International support if you stood up for yourselves, said "Enough is enough" and "Good Ridance Jakarta." It will take balls but otherwise you will end up living like goats.

 
At 3:48 PM, Blogger Unknown said...

Bloggers in San Francisco support this site and it's fight for freedom of speech, expression and humanity in Indonesia.

 
At 8:38 PM, Anonymous Anonymous said...

Having read the so called Anti Pornography Bill, it has only proven that Indonesian law makers are ignorant, hypocrites, and bunch of idiots. (Lip) kissing is considered pornography act? OMG!!!! What's next holding hands, hugging, sitting on someone else's lap? UNBELIEVABLE!!!!! We need more and more lawmakers from religions other than Islam (You can censored this if you want). Good Education is what going to solve the problem not another IDIOTIC Bill. Wake up Indonesia....oppose the Bill....don't let a particular religious group take away your freedom to expression.

 
At 12:08 AM, Anonymous Anonymous said...

Koteka porno kah????

 
At 8:20 PM, Anonymous Anonymous said...

Orang-orang di DPR/pemerintahan kita itu memang pada lucu-lucu. Ide-ide nya sering menggelikan dan nyeleneh....tapi mau tau lucunya dimana??? lucunya karena ide-ide mereka itu sama sekali gak membuat orang tertawa...tetapi lucu karena ya terlalu mengada-ada. Perkara yang seharusnya bukan menjadi masalah, tiba-tiba diusik supaya berisik.

Kalau sepengetahuan saya, masalah RUU pronografi ini berawal dari tayangan-tayangan TV yang oleh segolongan pihak dianggap terlalu sensual dan seronok. Nah kemudian berkembang dan merembet ke hal-hal yang seharusnya diluar dari koridor tersebut yang teramat sangat lucu sekali. Lucu karena sepertinya pemerintah sekarang berencana untuk membuat peraturan yang akan menjadi Undang-undang tentang tata tertib berpakaian, etika kesopanan, etika pergaulan, dan sebangsanya. Apa hal-hal semacam ini diperlukan???? saya rasa sama sekali TIDAK DIPERLUKAN. Perkara moral, etika kesopanan, dsb itu, bertolak dari pribadi masing-masing, dan berbalik lagi kepada hak azazi pribadi dan tidak ada yang berhak melarangnya. Pemerintah sudah semestinya tidak mengurusi hal-hal yang tidak perlu seperti ini, karena memang bukan urusan pemerintah!!!!! Sudah ada pelajaran PMP, sudah ada guru agama, sudah ada John Robert Power, sudah ada para orang tua yang memang sudah menjadi kewajiban mereka mendidik anak-anak mereka dengan moral, sehingga anak-anak mereka tahu apa yang seharusnya mereka lakukan...sama sekali tidak diperlukan pemerintah ikut-ikutan LATAH. Perlu dipertanyakan lagi: "Apa yang melatar belakangi ide-ide gila ini?" Masih banyak PR (Pekerjaan Rumah) besar buat pemerintah kita kok yang sampai saat ini masih belum terselesaikan seperti:
1. masalah pendidikan yang tidak merata.
Masih banyak anak-anak bangsa yang tidak bisa bersekolah karena keterbatasan mereka. Masih banyak sekolah-sekolah yang harus dibangun dan dipugar.
2. Masalah lapangan pekerjaan, banyaknya angka pengangguran yang harus dipikirkan.
3. Masalah korupsi yang telah mendarah daging di negara ini, coba dipikirkan bagaimana membasminya?
4. Masalah kesehatan, tingginya biaya pengobatan dan sebagainya.
5. Masalah kenaikkan harga-harga kebutuhan, BBM, listrik dll. Pikirkanlah bagaimana supaya rakyat tidak menjerit terus, upayakan beban mereka berkurang bukan menambahnya.
6. Masalah kebersihan, keindahan wilayah, masalah sampah dan banjir. Nah ini lebih bermanfaat dan lebih cerdas ketimbang membuat peraturan yang sama sekali tidak perlu yang malah akan menimbulkan keresahan di masyarakat dan dampak buruk yang luas.
Masih banyak lagi masalah-masalah besar yang harus dihadapi pemerintah, jadi please pemerintah dapat focus ke hal-hal yang seperti itu dan mengetahui, memilah-milah dengan baik ide-ide apa yang seharusnya bisa menjadi bahan pemikiran yang serius dan harus ditindak lanjuti serta mana yang tidak perlu.

 
At 9:56 PM, Anonymous Anonymous said...

sexy & porno itu beda tergantung dari mana kita memandang & bagai mana kita mengontrol pikiran kita . buat orang yg tidak bisa membedakan mana seni ,mana jorok atau porno itu sangat parah .buat apa kita menutup aurat bila pikiran kita tetap kotor . so let's see the world from the other side ,than you will understand how big is the world . if you know how to respect your mom than you will know how to respect the other woman

 
At 6:22 AM, Anonymous Anonymous said...

Untuk yang satu ini tidak ada kompromi, dan pilihan saya satu: Tolak RUU APP ini.

 
At 3:06 PM, Anonymous Anonymous said...

Mmm Saya sangat tidak setuju dengan RUU ini.
Tidak mencerminkan Indonesia yg Ber Bhineka Tunggal Ika.

Hanya menuruti kepentingan Golongan.

Anda tahu khan golongan apa ?
Ini salah satu upaya untuk membuat Indonesia memberlakukan Syariah.....

Saya menolah Mentah2!!!!!

 
At 12:48 AM, Anonymous Anonymous said...

HANYA SATU TEKAD 'TUK TETAP TEGAKNYA HAK ASASI MANUSIA DAN UTUHNYA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

"TOLAK RUU ANTI PORNOGRAFI DAN PORNOAKSI "

 
At 5:14 AM, Anonymous Anonymous said...

PORNO? hahaha, siapa yg bisa mendefinisikan porno tersebut dan memberi penilaian terhadap suatu benda atau gerakan itu porno atau tidak?
tidak ada, yg bisa otak masing.
Porno atau tidak porno berada di masing masing otak manusia. Jika kita tidak punya pikiran porno, pikiran ngeres dan pikiran kotor....orang telanjang didepan matapun tidak akan mengganggu pikiran kita, tidak akan membuat kita ingin memperkosanya. Coba kita lihat saudara - saudara kita di desa, meskipun mereka mandi bersama sama di sungai dalam keadaan telanjang, karena pikiran mereka bersih, tidak sampai terjadi perkosaan. Tapi apa yang terjadi dengan para TKW di Arab sana, meskipun dengan serba ditutupi, tetap saja terjadi perkosaan dan kwantitasnya sangat tinggi di banding di Bali karena pikiran mereka selalu kotor dan porno.
Seharusnya, pemerintah mengurus media yang vulgar...bukan ngurus cara orang berbusana.
Inget, kita menolak RUU Anti Pornografi dan Pornoaksi, bukan berarti kita di Bali ingin mengembangkan Pornografi.
Kita harus minta klarifikasi terhadap kata - kata Fauzan dari MMI yg ingin menambahkan otonomi khusus pornografi untuk Bali. INi sebuah penghinaan, mereka itu tidak mengerti substansi dari penolakan masyarakat Bali. Yang kita tolak adalah RUU APP tersebut karena tidak sesuai budaya dan cenderung memberangus budaya yg ada.

 
At 1:14 PM, Anonymous Anonymous said...

Kita harus minta klarifikasi terhadap kata - kata Fauzan dari MMI yg ingin menambahkan otonomi khusus pornografi untuk Bali. INi sebuah penghinaan, mereka itu tidak mengerti substansi dari penolakan masyarakat Bali.
---------

Bisa minta tolong, dicarikan link, atau mungkin scan dari koran dan majalah.... dimana Fauzan MMI mengeluarkan pernyataan itu. Akan saya publish di blog saya (tolong kirim ke rakabali78 $AT$ yahoo.com .

Terimakasih,
Raka

 
At 11:14 PM, Anonymous Anonymous said...

Ketika tanah Negeri ini masih dibawah cengkeraman tangan penjajah
Begitu banyak nenek moyang kami yang telah berjuang dengan gigih untuk melepaskannya dari belenggu penjajahan (lebih banyak jumlahnya dari Bangsa kalian)

Ketika tanah Negeri ini telah bebas dari nista penjajah dengan mengumandangkan kata “MERDEKA”
Dengan lapang dada nenek moyang kami menerima tanah Negeri ini dijadikan sebuah Negara yang diberi nama Indonesia (bukan Negara Islam)

Ketiga Negara ini telah bulat berdaulat
Dengan besar hati nenek moyang kami menerima undang-undang dan hukum yang diberlakukan berasal dari warisan bekas bangsa para penjajah hanya dengan satu alasan, demi Bangsa kalian !

Ketika budaya kaum kapitalis merajalela merambah negeri ini
Nenek moyang kami masih bisa tersenyum walau sejuta kesedihan melanda kalbunya dengan berkata semoga semua membawa kemajuan untuk Bangsa ini

Ketika masalah HAM dan Demokrasi kalian kumandangkan dengan penuh semangat
Nenek moyang kami hanya dapat bergumam, demi Bangsa ini

Untuk apa semua yang telah mereka korbankan, karena kesadaran bahwa bangsa ini terdiri dari banyak suku dan Agama yang dianutnya.
Itulah Toleransi yang telah dibangun oleh nenek moyang kami orang-orang Islam, untuk kalian yang telah kami akui sebagai saudara se-Bangsa dan se-Tanah Air ! Jangan kalian ingkari itu !

Kini di saat kami membutuhkan payung pelindung bagi anak-anak keturunan dan generasi penerus kami, kalian dengan begitu congkak menolaknya seakan hilang hati nurani yang bersemayan di dalam diri kalian - kalian katakan masalah yang paling urgen dan mendesak untuk ditindaklanjuti adalah masalah korupsi, padahal masalah intu adalah buah dari hukum dan aturan warisan penjajah yang kalian banggakan - bukan hukum dan aturan dari Agama kami - kalian telah lupa atas apa yang dikorbankan oleh nenek moyang kami !

Kini di saat kami ingin membangun kembali Bangsa ini yang sudah jatuh terpuruk tanpa moral yang dapat di banggakan, kalian dengan berbondong-bondong datang untuk menolaknya – dimana moral dan watak toleransi kalian ?

Kini disaat kami menuntut Demokrasi yang kalian banggakan untuk diterapkan, kalian malah mengingkarinya hanya karena memikirkan isi perut kalian sendiri – kenapa kalian menjadi Bangsa yang munafik ? Kini ketika kami menuntuk HAM milik kami, kalian katakan itu bertentangan dengan HAM – bagaimana cara berpikir kalian ?

Model bangsa apakah kalian ini ?
Masih pantaskah kalian disebut sebagai bangsa yang sangat toleran ?
Masih benarkah kalian disebut sebagai Bangsa yang berpegang teguh pada Budaya dan Aturan ?
Masih pantaskah kalian disebut sebagai bagian dari Bangsa ini ?
Masih pantaskah ?

 
At 12:08 PM, Anonymous Anonymous said...

"Aku seorang kapiten, mempunyai * tooot* panjang, kalo berjalan prok,prok,prok, aku seorang kapiten.."--> ini jadinya kalo UU ini di sahkan.

 
At 2:31 AM, Anonymous Anonymous said...

Désolée d'écrire en francais mais les mots me viendront plus facilement
Je suis attérée par cette loi, j'étais encore à Bali il y a quelques jours et essaye maintenant de mobiliser les francais ici
On ne peut laisser faire cette loi, les balinais perdraient tout cette fois, leur culture, leur religion, leur identité et leur richesse

 
At 2:31 AM, Anonymous Anonymous said...

Mengapa DPR gak ngurusin hal2 lain yang jauh lebih penting dibanding RUU APP yang gak masuk akal ini? Karena mereka semua punya pikiran PORNO!!! Ngebahas sesuatu yang porno emang asik dan gak akan ada habisnya, kaya ganja, bisa ketagihan!!!!
Wahai Pansus DPR!! Bertobatlah!

 
At 6:07 AM, Anonymous Anonymous said...

TOLAK RUU APP !!!!!!!
jeleme ing ngelah gae to, CAK CAK NASNE. WAHAI ANGGOTA DPR.. KENDALIKANLAH PIKIRANMU. JANGAN SAMPAI BARU LIAT CEWK AJA LO UDA HORNY,

 
At 12:06 AM, Anonymous Anonymous said...

Dukung RUU APP,
AWAS DIBELAKANG PENOLAKAN RUU APP ADA PENJAHAT KELAMIN!!!!!!!

WASPADALAH-WASPADALAH.....

 

Post a Comment

<< Home