Thursday, September 18, 2008

Pernyataan Sikap KRB (Komponen Rakyat Bali)

Pernyataan Sikap KRB (Komponen Rakyat Bali)

1) Tetap Menolak RUU Pornografi.
2) Menyiapkan tim dan naskah judicial review dan uji formal RUU Pornografi.
3) Menyiapkan tim kecil untuk melakukan inventarisasi kekayaan budaya yang terancam eksistensinya oleh RUU Pornografi
4) Membentuk tim kecil untuk menghadap Presiden
5) Melakukan tekanan pada DPR untuk menghentikan pembahasan RUU Pornografi.
6) Melakukan aksi massa pembangkangan sipil dengan penekanan pada aksi budaya.
7) Tetap menjaga agar seluruh perjuangan berada dalam bingkai ke-Indonesia-an dan ke-Bhineka-an.

Disepakati oleh 22 cendekiawan dan budayawan Bali di Danes Art Veranda pada 13 September 2008.
01) I Gusti Ngurah Harta (Koordinator KRB)
02) Ida Pedanda Sebali Tianyar (Rohaniawan)
03) Prof Dr I Wayan Dibia (Seniman Tari)
04) Sugi Lanus (Penulis)
05) Rudolf Dethu (Promotor Musik)
06) I Dewa Gede Palguna (Cendekiawan)
07) Tan Lioe Ie (Penyair)
08) Putu Wirata Dwikora (Cendekiawan)
09) Wayan Redika (Pelukis)
10) Aridus (Penulis)
11) Iwan Darmawan (Penulis)
12) Marlowe Bandem (DJ)
13) Yastini (Aktivis LSM)
14) Jango Paramartha (Kartunis)
15) Mas Ruscitadewi (Penyair)
16) Warih Wisatsana (Penyair)
17) Made Kaek (Pelukis)
18) Kun Adnyana (Pelukis)
19) Luh Anggreni (Aktivis LSM)
20) Popo Danes (Arsitek)
21) Prof. Dr. Dasi Astawa (Cendekiawan)
22) I Wayan Juniarta (Penulis)

7 Comments:

At 2:15 PM, Anonymous Anonymous said...

Hidup Bhineka Tunggal Ika..
Hidup PANCASILA...

Sebagai Orang Islam, saya dengan tegas ikut berpartisipasi menolak RUU Anti Pornografi & Pornoaksi yang sekarang sudah disah kan oleh Dewan Legeslatif yang Idiot, alis Dungu, dan Sok ngatur-ngatur, yang gak bisa ngurusin problema sosial.
Sekaranga ini nyari rezeki untuk ngisi perut aja susah.... Rakyat menderita akibat resesi ekonomi. Para Anggota Dewan (tidak seluruhnya !) malah ngurusin RUU Pornografi & Pornoaksi yang seolah-olah menjadi penyebab penyakit sosial selama ini.
Dengan berkedok melindungi kaum perempuan, RUU Tersebut berhasil menarik simpatisan dari ormas Islam. Saya berharap Saudara-saudara ku sekalian, TOLAK RUU tersebut, Kalau perlu adakan uji materi ke Mahkamah Agung !
Saya di Kalimantan Selatan, dan jauh dari ibukota, seandainya saja MA berada di Banjarmasin, justru saya yang akan menggerakan massa untuk meninjau kembali RUU BODOH tersebut dan menolak secara eksplisit......
Tolak Juga ARABISASI, karena itu adalah budaya yang gak sesuai dengan Pancasila... Berbagi sedikit cerita, Orang arab itu hobinya Ngentot TKW,,,,,
Hahahahahahah
OK. Saudara-saudaraku TETAP TOLAK RUU TERSEBUT.....

HIDUP PANCASILA.......
TOLAK IDIOLOGI ISLAM
TOLAK RUU GOBLOK TERSEBUT.......

 
At 3:37 AM, Anonymous Anonymous said...

FUCK ORMAS PEMBUAT RUSUH..
ORMAS SOK SUCI...
ORMAS GILA...
ORMAS MEMENTINGKAN DIRINYA SENDIRI
POKOKNE BANGSAT ORMAS PERUSUH
NASKELENG ....
SAYA ORANG BALI....
JANGAN KAMU MENGHINA KAMI....
UU PORNOGRAFI..
DIBUAT UNTUK MEMENTINGKAN SUATU ORMAS TERTENTU....

ORANG BALI HAURS BERANI...
JANGAN BIARKAN ORANG LAIN MENINDAS KITA.....

 
At 10:08 PM, Anonymous Anonymous said...

hehehe...ternyata cuma hamba perut & dibawah perut..yang ngomong....sok menjaga bhinneka tunggal ika...
tahu apa kalian tentang bhinneka tunggal ika...

 
At 10:12 PM, Anonymous Anonymous said...

bhinneka tunggal ika bagi kalian hanyalah alat untuk mementingkan perut dan bawah perut kalian....
kalian hanya takut pada periuk nasi....,jika mau perang silakan...
anda jual kami beli....kalian tak lebih penyembah hewan yang layak dikasihani....hehhehhehhehee

 
At 12:39 AM, Anonymous Anonymous said...

Orang Bali cinta damai...
tapi kalau ada yang nantang...
kami lawan....
makanya jadi orang jangan mementingkan diri sendiri atua kelompokmu...
kamu kayak kecoak yang ga dapat makan aja....
ingat Indonesia tanpa pulau Bali ga Bakal dikenal orang....
lebih baik kami orang Bali menyembah hewan dari pada orang gila,stres,ediot,sinting kayak kamu...
hehehe...heheh..he...

 
At 12:42 AM, Anonymous Anonymous said...

oh..ya..
kelupaan....
kayang anjing yang banyak luka...
kayak got dirimu...

 
At 12:54 PM, Anonymous Anonymous said...

KESIMPULAN

Intelektual atau bukan sebagai dasar penilaian golongan derajat manusia.

Derajat manusia dibagi 2 golongan,

(A) manusia berperadaban rendah

-1- Primitif, atau belum mengenal TUHAN SANG KHOLIK, kekuatan spiritual yang masih rapuh, lebih menggantung pada hal kekuatan magis hanya dari hal-hal kecil (alam lingkungan kehidupan) sekitarnya
-2- Tidak mementingkan azas kemuliaan, kesantunan, dan kearifan
-3- Filsafat sempit yang dangkal (simple)
-4- Sensistif, mudah tersinggung,
emosional, tidak bisa mengendalikan diri, membiarkan hawa nafsu yang liar, tidak mau mencoba mempelajari mengenal idealisme/pendapat orang lain
-5- Rasa kesukuan tinggi
-6- Implementasi budaya dan azas tatanan yang tidak melibatkan atau tidak ada kaitan dengan azas ketuhanan
-7- Takut atau menghindar akan konsekuensi


(B) manusia yang sudah berperadaban
(sudah manusiawi)

-1- Sudah mengenal TUHAN SANG KHOLIK PENGUASA ALAM SEMESTA, spiritual yang kuat, memiliki kepasrahan dan ketakwaan pada sang kholik, sangat kuat rasa percaya bahwa segala permasalahan yang luar biasa hanya akan kembali pada Sang Kholik
-2- Menunjung kearifan, kesantunan, dan lebih mementingkan kemuliaan
-3- Filsafat yang lebih maju dan mulia, dan azas-azas tatanan/aturan2 yang sudah komplek (berlapis)yang didasar atas AZAS KETUHANAN
-4- Pemurah, mudah memaafkan orang lain, kesabaran tinggi, terbiasa mengendalikan hawa nafsu, mengendalikan diri, mampu memahami pendapat pandangan orang lain
-5- Rasa kesukuan sudah punah, karena azas-azas budaya suku yang sudah tidak relevan untuk dipertahankan, koneksitas global
-6- Segala implementasi budaya dan azas tatanan sudah sangat disadari, bahwa azas ketuhanan sangat berpengaruh
-7- Taat dengan konsekuensi

Contoh pada tingkat manusia tingkat (A), peradaban budaya asal mula baik itu Jawa,Bali,Dayak,dan suku-suku lain yang banyak kandungan kepercayaan masih takhayul, mau bikin jalan/jembatan bikin perayaan ritual dengan membayar korban, perayaan dengan mengkonsumsi minuman yang merusak tidak bermanfaat (memabukkan) seperti alkohol, tuak dsb,..memperlakukan orang meninggal tidak selayaknya manusiawi dengan mengadakan perayaan atau keramaian yang bersifat bersenang-senang, bermabuk-mabuk, dan berjudi dsb disamping orang meninggal.. (Kaum kolot di Jawa tidak suka dikritik hal-hal semacam tsb yang seharusnya sudah ditinggalkan, tidak mau menerima saran yang lebih mulia)
Peradaban Heidonisme masih melekat, kesenangan dan kebersamaan lebih utama dari pada azas Ketuhanan.. Ketentraman semu, rasa aman diantara sesama kelompok (suku) lebih utama dari hukum Tuhan, pendapat "tidak perlu mengusik masalah adat kalo mau aman dan tidak dijauhi adat tetangga" ini adalah contoh rapuhnya spiritual dan filsafat yang dangkal/sempit, bentuk idealis yang semu.. kalo adatnya bobrok ya ngikut aja bobrok..
Tidak usah mengaku sebagai orang beragama A B dan C, kalau ternyata dalam tutur-kata pun masih *tidak mencerminkan* tatanan agama yang santun itu, emosional, dan kesabaran dan nafsu hewani yang tidak dijaga sangat bertentangan dengan ajaran ketuhanan.. Dijaman ini sudah banyak degradasi mental kaum muda, tidak lagi mudah ditemukan pribadi2 yang berjiwa seperti seorang Sunan Kalijaga yang mampu beradaptasi pada pluralisme atau panutan2 kesatriaan yang lain..
Kekerasan adalah ciri manusia yang lebih primitif,..Berdakwah, mensiarkan ajaran agama dengan cara kekerasan Terorisme bukanlah perbuatan mulia, justru ini sesat sekali hakekatnya masuk dalam derajad paling rendah..
Bhineka Tunggal Ika, Pancasila pun tidak ada relevansi dengan Undang-undang Anti Pornografi dan Porno Aksi..
Kalo anda menolak UU tsb., yakinlah calon-calon pemimpin semacam JUPE atau ratu2 cantik lain dsb..ach pusing..sangat memilukan sekali..derajad bangsa kita lebih mundur dan buruk lagi,...akankah serendah itu derajad peradaban bangsa kita ini??..
Yang jelas nyata bahwa masyarakat kita ada 2 kelompok, satu mempertahankan bangsa kita dalam derajad (A)
dan sebagian lagi ingin mengusung bangsa kita pada derajad (B)

 

Post a Comment

<< Home